Wednesday 31 October 2012

Bab: 1 - Shalat Asar pada Awal Waktu

( 213 ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.: Rasulullah SAW. biasa mengerjakan shalat asar ketika matahari masih tinggi bersinar terang. Lalu ada seseorang yang pergi ke daerah dataran tinggi Madinah. Ketika sampai di sana, ternyata matahari masih tinggi. ( 2: 109 - S.M.)

Tuesday 30 October 2012

Bab: Mengakhirkan Shalat Zuhur Ketika Cuaca Panas

( 212 ) Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a.: Muazin Rasulullah SAW. pernah mengumandangkan azan zuhur. Nabi SAW. bersabda, "Dinginkanlah, dinginkanlah," atau beliau bersabda, "Tunggulah, tunggulah (sampai tanah pasir ini dingin)!" Dan beliau bersabda, "Sesungguhnya panas matahari yang hebat adalah tekanan wap api jahanam. Oleh kerana itu, apabila panas matahari terik sekali, tundalah waktu shalat sampai dingin." Abu Dzarr berkata, "Sehingga kami melihat bayang bukit-bukitan." (2: 108 - S.M. )

Bab: Shalat Zuhur pada Awal Waktu

( 211 ) Diriwayatkan dari Khabbab r.a.: Kami pernah mendatangi Rasulullah SAW., lalu kami mengadukan kepada beliau tentang panasnya matahari, tetapi beliau tidak mengabulkan pengaduan kami itu, Zuhar berkata, "Lalu saya tanyakan kepada Abu Ishaq, 'Apakah tentang pelaksanaan shalat zuhur?' Dia menjawab, 'Ya.' Saya tanyakan lagi, 'Apakah tentang segera dikerjakannya (pada awal waktu)?' Dia menjawab, 'Ya."' ( 2: 109 - S.M. )

Monday 29 October 2012

Bab: Larangan Mengerjakan Shalat Ketika Matahari Terbit dan Ketika Matahari Terbenam

( 210 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Rasulullah SAW. tidak pernah meninggalkan dua rakaat shalat ( sunnah ) sesudah shalat asar. Lalu 'A'isyah berkata, "Rasulullah SAW. bersabda, 'Janganlah kamu sengaja mengerjakan shalat pada waktu matahari terbit atau terbenam, kemudian kamu mengerjakan shalat pada waktu itu."' ( 2: 210 - S.M. )

Tuesday 23 October 2012

Bab: 2 - Menjaga Shalat Subuh dan Asar

( 209 ) Diriwayatkan dari Abu Bakar bin Abi Musa Al-Asy'ari r.a., dari ayahnya: Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa mengerjakan shalat Bardaian (subuh dan asar), niscaya dia masuk surga." (2: 114 - S.M.)

Monday 22 October 2012

Bab: 1 - Menjaga Shalat Subuh dan Asar

( 208 ) Diriwayatkan dari Abu Bakar bin 'Umarah bin Ruaibah, dari ayahnya r.a.: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Tidak akan masuk neraka, seseorang yang mengerjakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam, yaitu shalat subuh dan shalat asar." Lalu ada seorang laki-laki dari Bashrah berkata kepadanya, "Apakah engkau mendengar hadis ini dari Rasulullah SAW.?" Jawabnya, "Ya." Orang itu berkata, "Dan saya bersaksi bahawa saya mendengar juga dari Rasulullah SAW. dengan kedua telinga saya sendiri, sedangkan hati saya menghafalnya." (2: 114 -S.M.)

Friday 19 October 2012

Bab: Shalat Subuh Ketika Masih Gelap

( 207 ) Diriwayatkan dari Muhammad bin 'Amr (bin Hasan bin 'Ali) r.a.: Sewaktu Hajjaj datang ke Madinah, kami bertanya kepada Jabir bin 'Abdillah (tentang waktu-waktu shalat). Dia menjawab, "Rasulullah SAW, biasanya mengerjakan shalat zuhur pada waktu tengah hari; shalat asar ketika matahari bersih jernih; shalat magrib ketika matahari tenggelam, sedangkan shalat isya kadang-kadang beliau mengakhirkannya dan kadang-kadang beliau menyegerakannya apabila beliau melihat jamaah sudah berkumpul. Akan tetapi, apabila beliau melihat mereka belum berkumpul, beliau menunda (sampai mereka berkumpul), sedangkan shalat subuh beliau kerjakan pada waktu pagi masih gelap." (2: 119 - S.M.)

Thursday 18 October 2012

Bab: 2 - Waktu-Waktu Shalat

( 206 ) Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau pernah didatangi oleh seseorang yang bertanya tentang waktu-waktu shalat, tetapi beliau tidak menjawabnya sama sekali. Kemudian setelah menyuruh Bilal mengumandangkan azan subuh, beliau mengerjakan shalat subuh setelah fajar terbit, sedangkan orang-orang tidak mengetahui jelas satu dengan lainnya. Setelah menyuruh Bilal mengumandangkan azan zuhur, beliau mengerjakan shalat zuhur ketika matahari condong (ke barat). Ada seseorang yang berkata, "Tengah hari benar", sedangkan beliau lebih mengetahuinya daripada mereka. Kemudian setelah menyuruh Bilal mengumandangkan azan asar, beliau mengerjakan shalat asar, sedangkan matahari masih meninggi. Setelah menyuruh Bilal mengumandangkan azan maghrib, beliau mengerjakan shalat maghrib ketika matahari terbenam. Setalah menyuruh Bilal mengumandangkan azan isya, beliau mengerjakan shalat isya ketika mega hilang. Kemudian beliau pada keesokan harinya mengakhirkan shalat subuh sehingga setelah mengerjakannya, ada orang yang berkata bahawa matahari sudah terbit atau hampir terbit. Beliau juga mengakhirkan shalat zuhur sehingga hampir memasuki waktu shalat asar, kemudian beliau mengakhirkan shalat asar sehingga setelah selesai mengerjakannya ada orang yang berkata bahawa matahari sudah memerah (hampir terbenam). Kemudian beliau mengakhirkan shalat maghrib sampai mendekati hilangnya mega, sedangkan isya beliau undurkan sampai waktu sepertiga malam pertama dari malam itu. Pada esok harinya, beliau memanggil orang yang bertanya itu, lalu bersabda, "Waktu shalat adalah antara kedua macam waktu ini." (2: 106 - S.M.)

Tuesday 16 October 2012

Bab: 1 - Waktu-Waktu Shalat

( 205 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Waktu shalat zuhur adalah apabila matahari telah condong, yaitu apabila bayangan seseorang seperti tinggi badannya, selagi belum masuk waktu shalat asar; waktu shalat asar adalah sebelum matahari menguning; waktu shalat maghrib adalah sebelum terbenamnya mega; waktu shalat isya adalah sampai tengah malam; dan waktu shalat subuh adalah dari terbitnya fajar selama belum terbit matahari. Apabila matahari telah terbit, tahanlah untuk mengerjakan shalat kerana matahari itu terbit di antara dua tanduk setan." (2: 105 - S.M.)

Bab: Meninggalkan Shalat Hukumnya Kafir

( 204 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a.: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "(Batasan) antara seseorang dengan syirik dan kafir adalah meninggalkan shalat." (1: 62 - S.M.)

Monday 15 October 2012

Bab: Shalat Lima Waktu Merupakan Penebus Dosa

( 203 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Shalat lima waktu dan shalat Jumaat sampai Shalat Jumaat berikutnya, adalah penebus dosa-dosa yang terjadi antara shalat-shalat tersebut, selagi belum diselubungi oleh dosa-dosa besar. Puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya adalah penebus dosa di antara keduanya selama menjauhi dosa-dosa besar." (1: 144 - S.M.)

Bab: Shalat Fardu Dua-Dua Rakaat

( 202 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a." Pertama-tama, shalat yang diwajibkan adalah dua rakaat. Kemudian shalat yang dua rakaat itu ditetapan untuk shalat dalam perjalanan, sedangkan untuk shalat yang tidak dalam perjalanan disempurnakan (empat). Zuhri berkata, "Saya bertanya kepada 'Urwah, 'Mengapa 'A'isyah menyempurnakan shalatnya ketika dalam perjalanan?' 'Urwah menjawab, 'Dia bertakwil sebagaimana 'Utsman bertakwil."' (2: 143 - S.M.)

Bab: Kewajiban Shalat

( 201 ) Diriwayatkan dai Anas bin Malik r.a.: Kami pernah dilarang menanyakan sesuatu kepada Rasulullah SAW. Yang paling menyenangkan kami adalah ketika datangnya seorang laki-laki cerdas dari dusun yang bertanya sesuatu kepada Rasulullah SAW. dan kami mendengarnya. Laki-laki dusun itu datang dan berkata, "Wahai Muhammad, utusan engkau telah datang kepada kami. Dia mengaku kepada kami bahawa engkau mengaku, Allah telah mengutusmu." Beliau menjawab, "Ucapannya benar." Orang itu bertanya, "Siapakah yang menciptakan langit?" Beliau menjawab, "Allah." Orang itu bertanya, "Siapakah yang menciptakan bumi?" Beliau menjawab, "Allah." Orang itu bertanaya, "Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini? Dan yang menjadikan lainnya?" Beliau menjawab, "Allah." Orang itu bertanya, "Demi Zat yang menciptakan langit dan bumi dan yang memancangkan gunung-gunung ini, betulkah Allah telah mengutusmu?" Beliau menjawab, "Ya, betul." Dia berkata, "Utusan engkau berkata bahawa kami wajib mengerjakan shalat lima kali sehari-semalam." Beliau bersabda, "Benar." Orang itu bertanya, "Demi Zat yang telah mengutusmu, betulkah Allah telah memerintahkan hal ini kepadamu?" Beliau menjawab, "Ya, Betul." Orang itu berkata, "Utusan engkau berkata bahawa kami wajib mengeluarkan zakar atas harta benda kami." Beliau menjawab, "Ya, betul." Dia berkata, "Demi Zat yang telah mengutusmu, betulkah Allah telah memerintahkan hal ini kepada-mu?" Beliau menjawab, "Ya, betul." Dia berkata,"Utusan engkau berkata bahawa kami wajib mengerakan haji, yaitu bagi yang mampu." Beliau menjawab, "Ya, betul. Setalah itu, orang itu pulang seraya berkata, "Demi Zat yang telah mengutusmu dengan bebenaran, saya tidak akan menambah dan tidak akan menguranginya dari itu." Lalu Nabi SAW. bersabda, "Kalau dia benar begitu, sungguh dia akan masuk syurga." (1: 32 - S.M.)

Sunday 14 October 2012

Bab: 2 - Keutamaan Menjawab Panggilan Azan

( 200 ) Diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau bersabda, "Barang siapa membaca ketika mendengar suara azan, 'Asyhadu alla illaha illallah wahdahu la syarikalah, wa anna Muhammadan 'abduhu warasuluh, radhitu billahi Rabba, wa bi Muhammadin rasula, wa bil Islami dina (aku bersaksi bahawa tiada tuhan selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku rela Allah Tuhanku, Muhammad utusan-Nya, dan Islam agamaku),'  maka orang itu diampuni dosanya." (2: 5 - S.M.)

Bab: 1 - Keutamaan Menjawab Panggilan Azan

( 199 ) Diriwayatkan dari 'Umar bin Khaththab r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila muazin berkata, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar', lalu seseorang mengucapkan, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar'; setelah muazin mengucapkan, 'Asyhadu alla ilaha illallah,' dia menjawab, Asyhadu alla ilaha illallah'; setalah muazin mengucapkan, 'Asuhadu anna Muhammadar Rasulullah', dia menjab, 'Asuhadu anna Muhammadar Rasulullah'; setelah muazin mengucapkan, 'Hayya 'alash-shala'h', dia menjawab, 'La haula wa la quwwata illa billah'; setelah muazin mengucapkan, 'Hayya 'alal-falah', dia menjawab, 'La haula wa la quwwata illa billah'; setelah muazin mengucapkan, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar' dia menjawab, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar' setelah muazin menjawab, 'La ilaha illallah', dia menjawab, 'La ilaha illallah', dengan sepenuh hatinya, dia pasti akan masuk syurga." (2: 4 - S.M.)

Saturday 13 October 2012

Bab: Menjawab Panggilan Azan

( 198 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash r.a.: Dia mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila kamu mendengar orang azan, ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, lalu bacalah shalawat atasku kerana sesungguhnya, barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, Allah  akan memberinya shalawat (rahmat) sepuluh kali. Setelah itu, mohonlah kepada-Nya untukku al-wasilah kerana sesungguhnya, ia adalah kedudukan di dalam surga yang hanya akan diberikan kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku harap akulah hamba itu. Jadi, barang siapa memohon kepada Allah agar al-wasilah itu diberikan kepadaku, pasti dia akan mendapatkan syafaatku." (2: 4 - S.M.)

Bab: Keutamaan Muazin

( 197 ) Diriwayatkan dari Isa bin Thalhah r.a.: Saya pernah berada di kediaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan r.a. Kemudian muazin memanggilnya shalat. Mu'awiyah berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Pada hari kiamat nanti, orang-orang juru azan itu adalah orang yang paling panjang lehernya."' (2: 5 - S.M.)

Bab: 2 - Keutamaan Azan

( 196 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Nabi SAW, bersabda, "Apabila panggilan shalat telah dikumandangkan, setan lari terbirit-birit (membelakangi) sambil berkentut sehingga dia tidak mendengar suara panggilan azan. Setelah panggilan azan selesai, dia kembali datang. Apabila mendengar iqamah, setan itu kembali lari membelakangi. Setelah iqamah selesai, dia kembali datang sampai dapat menggoda seseorang dengan membisikkan ke dalam hatinya, 'Ingatlah ini dan itu,' dia mengingatkan kembali sesuatu yang orang itu tidak ingat lagi sebelumnya, sampai orang itu lupa, berapa rakaatkah dia shalat." (2: 6 - S.M.)

Friday 12 October 2012

Bab: 1 - Keutamaan Azan

( 195 ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.: Biasanya, Rasulullah SAW, menyerang musuh apabila fajar telah terbit, dan beliau biasa mengamati suara azan; jika beliau mendengar suara azan, beliau tidak jadi menyerang musuh, jika beliau tidak mendengar azan, beliau terus menyerang. Kemudian setelah beliau mendengar seorang laki-laki mengucapkan, "Allahu Akbar, Allahu Akbar", Rasulullah SAW. bersabda, "Kamu berada di atas ajaran agama." Lalu orang itu berkata, "Asyahadu alla illaha illallah". Rasulullah SAW. bersabda, "Kamu telah keluar dari api neraka." Kemudian seorang sahabat memandangnya, ternyata dia adalah seorang penggembala kambing (2: 3 - S.M.)

Bab: Mempergunakan Muazin Buta

( 194 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Ibn Ummi Maktum adalah seorang muazin Rasulullah SAW. dan dia seorang yang buta." (2: 3 - S.M.)

Bab: Mempergunakan Dua Muazin

( 193 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar r.a.: Rasulullah SAW. mempunyai dua orang juru azan (muazin), yaitu Bilal dan Ibn Ummi Maktum yang buta." (2: 3 - S.M.)

Bab: Menggenapkan Azan dan Mengganjilkan Iqamah

( 192 ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Bilal diperintahkan oleh Rasulullah SAW. agar bacaan azannya diucapkan genap (dua kali-dua kali), sedangkan iqamah diucapkan ganjil (satu kali-satu kali). Yahya, dalam hadisnya, menambahkan dari Ibn 'Ulayyah, "Saya menceritakan hadis ini kepada Ayyub, lalu dia berkata, 'Kecuali ucapan iqamah, 'Qad qamatis-shalah,' (dibaca dua kali)."' (2: 2 - 3 - S.M.)

Bab: Teks Azan

( 191 ) Diriwayatkan dari Abu Mahdzurah r.a.: Nabi Allah SAW. mengajarinya teks azan berikut ini. "Allahu Akbar, Allahu Akbar, asyhadu alla ilaha illallah, asyhadu alla ilaha illallah, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah." Kemudian dia mengulagi dan berkata (mengeraskan suaranya), "Asyhadu alla ilaha illallah" dua kali, "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah" dua kali, "Hayya 'alash shalah" dua kali, "Hayya'alal-falah" dua kali. (Ishaq bin Ibrahim menambahkan,  Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illallah). (2: 3 - S.M.)

Thursday 11 October 2012

Bab: Permulaan Disyariatkannya Azan

( 190 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar r.a.: Sewaktu orang-orang Islam baru sampai di Madinah, mereka berkumpul untuk menunggu waktu shalat, sedangkan pada waktu itu belum ada panggilan shalat. Oleh kerana itu, pada suatu hari, mereka membicarakan hal tersebut. Di antara mereka ada yang berkata, "Pergunakanlah loceng seperti orang-orang Kristian." Sebahagian lagi berkata, "Pergunakanlah tanduk seperti orang-orang Yahudi." Lalu 'Umar r.a. berkata, "Mengapa tidak kalian suruh saja seorang laki-laki untuk menyerukan shalat?" Rasulullah SAW. bersabda, "Wahai Bilal, berdirilah, lalu serulah untuk shalat (2 : 2 - S.M.)

Bab: Mencuci Darah Haid pada Pakaian

( 189 ) Diriwayatkan dari Asma' binti Abi Bakar r.a. Ada seorang perempuan pernah datang menemui Nabi SAW seraya bertanya, "Seseorang di antara kami pakaiannya terkena darah haidnya, apakah yang harus dia perbuat dengannya?" Beliau menjawab, "Mengoreknya, kemudian menggosoknya dengan air. Setelah itu, mencucinya, kemudian dia boleh mengerjakan shalat dengan pakaian itu." (1: 166 -S.M.) []

Bab: Mencuci Air Mani di Pakaian

( 188 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Syihab Al-Khaulani r.a.: Saya pernah bermalam di rumah 'A'isyah r.a., Saat itu saya bermimpi sehingga membasahi dua helai pakaian saya, lalu saya membenamkannya di dalam air. Hal yang demikian itu terlihat oleh budak perempuan 'A'isyah, lalu dia memberitahukannya kepada 'A'isyah, dan 'A'isyah menyuruhnya untuk memanggil saya. 'A'isyah berkata kepada saya, "Apakah yang membuat kamu harus mencuci kedua pakaianmu?" Saya menjawab, "Saya bermimpi." Dia bertanya, "Apakah kamu melihat sesuatu di pakaianmu itu?" Saya menjawab, "Tidak." Katanya lagi, "kalau kamu melihat sesuatu di pakaianmu, kamu harus mencucinya. Saya pernah melihat air mani yang sudah mengering pada pakaian Rasulullah SAW., lalu saya mengeriknya dari pakaian beliau dengan kuku saya." (1: 165 - S.M.)

Bab: Memercik Pakaian yang Terkena Air Kencing Anak Laki-Laki

( 187 ) Diriwayatkan dari Ummu Qais binti Mihshan r.a. bahawa dia pergi mendatangi Rasulullah SAW. dengan membawa anak laki-laki yang belum makan (makanan selain air susu ibu) 'Ubaidillah berkata, "Ummu Qais mengabarkan kepada saya bahawa anaknya kencing di pangkuan Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW. meminta air dan memercikkannya pada pakaian beliau, dan beliau tidak mencucinya." (1: 164 - S.M.)

Wednesday 10 October 2012

Bab: Mencuci Air Kencing di Masjid

( 186 ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.: Sewaktu kami berada di masjid bersama Rasulullah SAW., tiba-tiba ada orang Arab dusun datang dan kencing sambil berdiri di dalam masjid. Oleh kerana itu, sahabat-sahabat mengherdiknya. Akan tetapi, Rasulullah SAW. bersabda, "Jangan kamu putuskan kencingnya, biarkanlah dia!" Mereka membiarkannya hingga selesai. Setelah itu, Nabi SAW. memanggilnya lalu bersabda, "Sungguhnya, masjid ini tidak boleh untuk kencing dan buang kotoran sedikit pun, tetapi hanya untuk berzikir (mengingat) Allah 'Azza wa Jalla, shalat, dan membaca Al-Quran." Lalu beliau menyuruh salah seorang dari mereka untuk mengambil satu timba air, kemudian disiramlah kencing itu dengannya. (1: 163 - S.M.)

Bab: 2 - Menggunting Kumis dan Memelihara Janggut

( 185 ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.: Kita diberi waktu untuk menggunting kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, tidak lebih dari empat puluh malam." (1: 153 - S.M.)

Bab: 1 - Menggunting Kumis dan Memelihara Janggut

( 184 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Berperilakulah yang berlawanan dengan orang-orang musyrik, yaitu guntinglah kumis dan peliharalah janggut." (1: 153 - S.M.)

Tuesday 9 October 2012

Bab: Memberikan Siwak kepada yang lebih Tua

( 183 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar r.a. bahawa Rasulullah SAW. bersabda, "Aku bermimpi menggosok gigi, lalu ada dua orang laki-laki menarikku dan salah seorang dari keduanya ada yang lebih tua. Siwak  itu aku ulurkan kepada yang lebih muda. Lalu dia mengatakan kepadaku, "Berikanlah kepada yang lebih tua lebih dahulu!" Aku pun menyerahkan siwak itu kepada yang lebih tua. (7: 57 - S.M.)

Monday 8 October 2012

Bab: Sepuluh Macam Kesucian

( 182 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Ada sepuluh perkara yang termasuk kesucian, yaitu: menggunting kumis, memelihara janggut, ber-siwak (menggosok gigi), membersihkan lubang hidung dengan air, memotong kuku, mencuci peruasan jemari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan beristinja." Zakariyya berkata, "Mush'ab berkata, 'Dan saya  lupa yang kesepuluh, barangkali ia adalah berkumur."' Qutaibah menambahkan, "Waki' berkata, 'Intiqash al-ma', yakni beristinja."' (1: 153 - S.M.)

Bab: Lima Kesucian

( 181 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.: Beliau bersabda, "Kesucian (al-fathrah) itu ada lima: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan menggunting kumis." (1: 153 - S.M.)

Sunday 7 October 2012

Bab: Orang Haid Tidak Mengganti Shalat, tetapi Mengganti Puasa

( 180 ) Diriwayatkan dari Mu'adzah: Saya bertanya kepada 'A'isyah, "Mengapa orang haid hanya meng-qadha' (mengganti) puasa dan tidak meng-qadha' shalat?" 'A'isyah menjawab, "Apakah anda seorang wanita Haruriyah 2?" Saya menjawab, "Tidak, saya bukan orang Haruriyah, saya hanya bertanya." 'A'isyah berkata, "Hal itu sudah biasa terjadi pada kami, kami hanya diperintahkan meng-qadha' puasa, tidak diperintahkan untuk meng-qadha' shalat." (1: 182 - S.M.)
________
(2) Kaum Haruriyah ialah suatu sekte dari Khawarij. Mereka mewajibkan wanita haid untuk meng-'qadha' shalat yang ditinggalkan selama haid. Syarh Shahih Muslim, Al-Nawawi IV, 27.

Bab: Darah Penyakit dan Shalat

( 179 ) Diriwayatkan dari 'A;isyah r.a.: Ummu Habibah binti Jahsy r.a. pernah meminta petunjuk kepada Rasulullah SAW., dia berkata, "Sesungguhnya, saya terkena darah penyakit." Beliau bersabda, "Itu hanya darah penyakit maka mandilah, lalu shalatlah!" Kemudian dia membiasakan diri mandi untuk setiap shalat. Laits bian Sa'ad berkata bahawa Ibn Syihab (perawi hadis ini dari 'Urwah) tidak menyebutkan bahawa Rasulullah SAW. memrintahkan Ummu Habibah binti Jahsy r.a. agar mandi untuk setiap shalat, tetapi hal itu hanya perbuatan dia yang dilakukan atas kemauannya sendiri. (1: 181 - S.M.)

Bab: Minum Bersama Isteri yang Sedang Haid dalam Satu Bejana

( 178 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Saya pernah minum ketika sedang haid, kemudian saya memberikannya kepada Nabi SAW., beliau menempatkan mulutnya pada bekas mulut saya, lalu beliau meminumnya. Selain itu, saya pernah menggigit daging dengan gigi saya sewaktu saya haid, kemudian saya memberikan sisa daging itu kepada Nabi SAW., lalu beliau menempatkan mulut beliau pada bekas gigitan mulut saya. (1: 168 - S.M.)

Saturday 6 October 2012

Bab: Bercumbu dengan Isteri yang Sedang Haid

( 177 ) Diriwayatkan dari 'A;isyah r.a." Apabila salah seorang di antara kami (isteri-isteri Nabi SAW.) sedang haid, Rasulullah SAW. memerintahkannya supaya memakai kain pada masa subur darah haidnya, kemudian beliau bercumbu dengannya (tanpa bersetubuh). Akan tetapi, siapa di antara kamu yang kuat menahan syahwatnya sebagaimana Rasulullah SAW. menahan syahwatnya? (1: 167 - S.M)

Bab: Tidur Bersama Isteri yang Sedang Haid dalam Satu Selimut

( 176 ) Diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.: Sewaktu saya tidur dalam satu selimut bersama Rasulullah SAW., tiba-tiba saya datang haid, saya pun pergi perlahan-lahan mencari kain yang biasa dipakai sewaktu haid. Kemudian Rasulullah SAW. bertanya kepada saya, "Apakah kamu datang haid?" Saya menjawab, "Ya." Lalu beliau memanggil saya untuk tidur bersama dalam satu selimut." Ummu Salamah berkata bahawa dia bersama Rasulullah SAW. sering sekali mandi bersama kerana junub dalam satu bejana.(1: 167 - S.M.)

Bab: Bersandar pada Pangkuan Orang Haid sambil Membaca Al-Quran

( 175 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a." Rasulullah SAW. sering sekali bersandar ke pangkuan saya sambil membaca Al-Quran, padahal saya sedang haid.(1: 169 - S.M.)

Bab: Orang Haid Mencuci dan Menyisir Rambut Suami

( 174 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Kalau saya harus memasuki rumah (waktu iktikaf) kerana ada sesuatu keperluan atau ada orang sakit di dalamnya, saya menyampaikannya sambil berjalan. Sungguh, Rasulullah SAW. pernah mengulurkan kepada beliau kepada saya sewaktu beliau di dalam masjid (iktikaf), lalu saya menyisirnya. Apabila sedang beriktikaf, beliau tidak memasuki rumah, kecuali ada suatu keperluan." (1: 167 - S.M.)

Friday 5 October 2012

Bab: Orang Haid Mengambilkan Kain

( 173 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. berada di masjid, lalu beliau bersabda, "Wahai 'A'isyah, ambilkanlah kain itu!" 'A'isyah menjawab, "Saya sedang haid." Beliau bersabda, "Sesungguhnya, haidmu bukan di tanganmu." Akhirnya. 'A'isyah mengambilkan kain itu. (1: 168 - S.M.)

Thursday 4 October 2012

Bab: Cara Mandi Bersuci Perempuan dari Haid dan Junub

( 172 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah: Asma' r.a. pernah bertanya kepada Nabi SAW. tentang cara mandi bersuci perempuan dari haid. Kemudian beliau bersabda, "Ambillah air dan daun bidara, lalu cucilah bekas darah sehingga benar-benar bersih. Setelah itu, tuangkanlah air di atas kepala sambil digosok-gosk dengan kuat sehingga dapat membasahi akar-akar rambutnya, lalu tuangkanlah air di atas kepala lagi. Setelah itu, ambillah kain atau kapas yang telah diberi kesturi, lalu bersihkanlah lagi dengannya!" Asma' bertanya lagi, "Bagaimanakah cara saya bersuci dengan kapas atau kain itu?" Beliau menjawab, "Subhanallah, bersihkan saja dengannya!" Lalu 'A;isyah berbisik kepada Asma', "Susulkan gosokan-gosokan kasturi itu di tempat bekas-bekas darah (kemaluan)." Lalu Asma' bertanya juga tentang cara mandi kerana junub. Kemudian beliau bersabda, "Ambillah air, lalu bersucilah dengan sebaik-baiknya. Setelah itu tuangkanlah air di atas kepala sambil digosok-gosok sampai membasahi akar-akar rambutnya. Lalu tuangkanlah air di atas kepala lagi." Kemudian 'A'isyah berkata, "Sebaik-baik perempuan adalah perempuan Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk memperdalam agamanya." (1: 179 - 180 - S.M.)

Wednesday 3 October 2012

Bab: Firman Allah, Mereka Bertanya kepadamu tentang Haid

( 171 ) Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwasanya kebiasaaan orang-orang Yahudi, apabila isteri mereka sedang haid, mereka tidak makan bersamanya dan tidak menempatkan isteri mereka di rumah. Lalu sahabat bertanya kepada Nabi SAW. tentang itu. Kemudian Allah 'Azza wa Jalla  menurunkan ayat, Dan mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, "Haid itu adalah kotoran." Oleh karana itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita pada waktu haid....1 Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Lakukanlah segala sesuatu dengan isterimu pada waktu haid, kecuali bersetubuh." Hal ini sampai kepada orang-orang Yahudi, lalu mereka berkata, "Orang ini (Muhammad) tidak suka meninggalkan perbuatan yang biasa kita kerjakan, kecuali hendak menyalahi kita." Kemudian Usaid bin Hudhair dan 'Abad bin Bisyr menemui Rasulullah SAW. dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya, orang-orang Yahudi berkata begini dan begini, tidakkah kita menyetubuhi saja isteri-isteri kita?" Mendengar itu, wajah Rasulullah SAW. berubah sehingga kami mengira bahawa beliau marah terhadap kedua orang itu, lalu kedua orang itu keluar. Bertepatan dengan keluarnya kedua orang itu, ada orang yang membawa hadiah susu untuk Rasulullah SAW., lalu beliau memanggil kedua orang itu dan memberinya minum (dari air susu itu). Akhirnya, mereka mengerti bahawa beliau tidak marah terhadap mereka berdua. (1: 169 - S.M.)
_________________
(1) QS Al-Baqarah (2): 222

Tuesday 2 October 2012

Bab: Boleh Makan Ketika Sedang Hadas

( 170 ) Diriwayatkan  dari Ibn 'Abbas r.a.: Rasulullah SAW. keluar dari jamban, lalu diberi makanan. Kemudian mereka mengingatkan beliau supaya berwudhu. Lalu beliau bersabda, "Apakah aku hendak shalat sehingga aku harus berwudhu?" (1: 195 - S.M.)

Bab: Berzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla dalam Setiap Waktu

( 169 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Sesungguhnya, Nabi SAW. berzikir kepada Allah dalam setiap waktu." (1: 194 - S.M.)

Bab: Orang Mukmin Tidak Najis

( 168 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa dia berjumpa dengan Nabi SAW. di suatu jalan di Madinah, saat itu dia sedang junub, maka dia menyelinap pergi, lalu mandi, sedangkan Nabi SAW. mencari-carinya. Ketika Abu Hurairah datang, beliau bertanya, "Kemanakah kamu tadi wahai Abu Hurairah?" Dia menjawab, "Wahai Rasulullah, sewaktu engkau bertemu dengan saya, saya sedang junub, dan saya tidak suka duduk bersama engkau sebelum saya mandi. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Subhanallah - Mahasuci Allah, sesungguhnya, orang Mukmin itu tidak najis." (1: 194 - S.M.)

Monday 1 October 2012

Bab: Tayamum untuk Menjawab Salam

( 167 ) Diriwayatkan dari 'Umair maula (sahaya yang telah dimerdekakan oleh) Ibn 'Abbas r.a. bahwasanya dia mendengar Ibn 'Abbas berkata, "Saya dan 'Abd Al-Rahman bin Yasar Maula Maimunah r.a., isteri Nabi SAW., datang. Setelah kami mendatangi Abu Jahm bin Harits bin Shimah Al-Anshari, Abu Jahm berkata, 'Rasulullah SAW. datang dari jurusan Sumur Jamal, lalu ada seorang laki-laki bertemu dengan beliau dan memberi salam kepada beliau, tetapi beliau tidak menjawabnya sehingga beliau mendatangi tembok lalu mengusap muka dan kedua tangan beliau, kemudian beliau menjawab salamnya." (1: 194 - S.M.)

Bab: Tayamum karana Junub

( 166 ) Diriwayatkan dari Syaqiq: Saya pernah duduk bersama 'Abdullah (bin 'Umar) dan Abu Musa r.a., lalu Abu Musa berkata, "Wahai Abu 'Abd Al-Rahman, bagaimanakah menurutmu seseorang yang junub, tetapi dia tidak mendapatkan air selama satu bulan, bagaimanakah caranya dia mengerjakan shalat?" 'Abdullah menjawab, "Tidak boleh bertayamum, walaupun tidak mendapatkan air selama satu bulan." Abu Musa berkata, "Bagaimanakah dengan ayat dalam Surah Al-Ma'idah ini, Lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih).3" 'Abdullah menjawab, "Kalau mereka diberi kelonggaran hukum dengan ayat ini, tentu mereka akan selalu bertayamum dengan tanah jika merasa kedinginan." Lalu Abu Musa berkata kepada 'Abdullah, "Tidakkah engkau mendengar kata-kata 'Ammar, 'Rasulullah SAW. pernah mengutus saya dalam suatu keperluan, lalu saya junub, sedangkan saya tidak mendapatkan air. Lalu saya berguling-guling ke tanah sebagaimana berguling-gulingnya binatang. Kemudian saya pergi menghadap Nabi SAW., dan saya menceritakan hal itu kepada beliau.' Kemudian beliau bersabda, 'Sebenarnya, bagimu hanya cukup begini.' Beliau menepuk kedua tangannya sekali ke bumi, lalu menyapukan yang kiri atas yang kanan, talapak tangan beliau sebelah luar, dan muka beliau."' 'Abdullah menjawab, "Tidak tahukah engkau bahwa 'Umar tidak puas pada perkataan 'Ammar r.a.?" (1: 192 - 193 - S.M.)
_____________
(3) QS Al-Ma'idah (5): 6.