Monday 30 September 2013

Bab: Pahala bagi Penjaga Keluarga Mujahid

( 1113 ) Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a.: Rasulullah SAW. pernah mengutus Hassan ke Bani Lahyan dengan perintah agar setiap satu dari dua orang laki-laki turut berjihad, "Siapa saja di antara kalian yang menjaga keluarga dan harta saudara kalian yang turut berjihad dengan penjagaan yang baik, dia mendapat separuh pahala yang turut berjihad." (6: 42 - S.M.)

Bab: Membelanjakan Harta Suami dengan Baik

( 887 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Hindun pernah menghadap Nabi SAW. seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Demi Allah, dahulunya tidak ada suatu keluarga yang paling saya sukai agar Allah menjadikannya keluarga yang hina di permukaan bumi ini daripada kelaurga engkau wahai Rasulullah. Dan (kini setelah saya masuk Islam) tiada suatu keluarga yang paling saya sukai agar Allah menjadikannya keluarga yang paliing mulia di permukaan bumi ini daripada keluarga engkau wahai Rasulullah." Kemudian Nabi SAW. bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada di tangan (kekuasaan)-Nya, aku demikian pula (semoga kamu bertambah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, dan imanmu bertambah kuat dihatimu!)." Kemudian Hindun berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya, Abu Sufyan seorang laki-laki yang pelit, apakah saya berdosa jika saya mengambil sebagian hartanya (tanpa sepengetahuannya) untuk saya belanjakan kepada keluarganya?" Nabi SAW. menjawab, "Tidak ada dosa bagimu membelanjakan (hartanya tanpa sepengetahuannya) kepada mereka dengan baik-baik." (5: 130 - S.M.)

Bab: 2 - Wanita yang Ditalak Suaminya Boleh Meninggalkan Rumahnya jika Khawatir akan Keselamatan Dirinya

( 861 ) Diriwayatkan dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf bahawa Fathimah binti Qais pernah mengabarkan kepadanya bahawa dia dahulunya adalah isteri Abu Amr bin Hafsh bin Mughirah, lalu suaminya menalaknya sampai tiga kali. Maka, menurut pengakuannya, dia pergi mnghadap Rasulullah SAW. untuk memohon fatwa tentang boleh atau tidaknya dia meninggalkan rumahnya. Kemudian beliau menyuruhnya agar pindah ke rumah Ibn Ummi Maktum yang buta (anak  saudara ayahnya). Akan tetapi, Marwan tidak mau membenarkan berita dari Fathimah binti Qais ini, yaitu tentang diperbolehkannya seorang wanita dalam iddah talak bain, keluar dari rumahnya. Dan Urwah berkata bahawa Aisyah membantah hal itu kepada Fathimah binti Qais (4: 196 - 197 - S.M.)

Saturday 28 September 2013

Bab: Syaitan Dilempari dengan Bintang

( 1495 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Abbas r.a.: Para sahabat Nabi SAW. dari golongan Anshar memberitahukan kepadaku bahawa pada suatu malam ketika mereka duduk bersa Rasulullah SAW., mereka melihat meteor jatuh bersinar. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Apa yang kalian katakan pada masa jahiliah apabila ada meteor seperti ini?" Jawab mereka, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya. Kami dahulu mengatakan bahawa malam ini ada orang besar dilaharkan dan ada orang besar yang mangkat." Kemudian Rasulullah SAW. bersabda, "Meteor itu dilemparkan bukan kerana mati atau hidupnya seseorang, tetapi Tuhan Yang Mahaberkah lagi Mahatinggi apabila menentukan sesuatu, malaikat-malaikat yang memikul 'Arasy membaca tasbih. Kemudian semua malaikat penduduk langit yang berikutnya membaca tasbih juga sehingga tasbih itu sampai kepada malaikat-malaikat penduduk langit bumi ini. Setelah itu, malaikat-malaikat di dekat para malaikat pemikul 'Arasy berkata kepada malaikat-malaikat pemikul Arasy, 'Apa yang telah dikatakan oleh Tuhan kalian?' Lalu, diberitahukanlah kepada mereka firman-Nya itu. Lalu sebagian penduduk langit mengabarkannya satu sama lainnya sehingga berita itu sampai ke langit dunia ini dan ditangkap oleh jin yang memang mencuri dengar. Kemudian oleh jin kalimat (berita) itu dibisikkan kepada wali-wali mereka (penenung-penenung) dan mereka dilempari dengan meteor itu. Lalu, berita yang disampaikan itu sebenarnya memang benar, tetapi mereka biasanya berdusta dan menambah-nambahkannya." (7: 36 - 37 - S.M.)

Thursday 26 September 2013

Bab: Penenung Dapat Ilham dari Jin

( 1494 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang para juru tenung. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Mereka tidak benar!" Kata mereka, "Wahai Rasulullah, yang mereka katakan kadang-kadang ada benarnya juga." Rasulullah SAW. bersabda, "Itulah perkataan Allah yang dicuri jin, lalu dibisikkan kepada telinga walinya (juru tenung) seperti ayam betina, kemudian penenung-penenung itu mencampurinya dengan kebohongan lebih dari seratus macam kebohongan." (7: 36 - S.M.)

Bab: Larangan Mendatangi Juru Tenung

Hadis ini telah disebutkan pada "Kitab Shalat", dalam hadis Mu'awiyah bin Hakam, yaitu hadis nombor 333.

Bab: Yang Sakit Janganlah Didekatkan kepada yang Sihat

( 1487 ) Diriwayatkan dari Ibn Syihab: Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf pernah menceritakan bahawa Rasulullah SAW. bersabda, "Tak ada penularan." Dan dia menceritakan pula bahawa Rasulullah SAW. bersabda, "Yang sakit tidak boleh didekatkan kepada yang sehat." Kata Abu Salamah, "Abu Hurairah meriwayatkan kedua hadis ini dari Rasulullah SAW., kemudian Abu Hurairah tidak menyebut-nyebut lagi setelah hadis, "Tidak ada penularan.' dan dia mempertahankan hadis 'Yang sakit tidak boleh didekatkan kepada yang sihat."' Lalu Harits bin Abi Dzubab, sepupu Abu Hurairah, berkata, "Wahai Abu Hurairah! Aku benar-benar mendengarmu menceritakan hadis ini bersamaan dengan hadis yang kamu diamkan, yaitu pernah kamu katakan bahawa Rasulullah SAW. pernah bersabda, 'Tidak ada penularan."' Abu Hurairah tidak mau tahu tentang hadis itu dan dia berkata, "Tidak boleh didekatkan yang sakit kepada yang sihat." Begitulah Harits mendebatinya sampai Abu Hurairah marah, dia berbicara dalam bahasa Habasyah (Etiopia). Kemudian Abu Hurairah berkata kepada Harits, "Tahukah apa yang aku katakan?" Jawab Harits, "Tidak." Kata Abu Hurairah, "Aku mengatakan, 'Sesungguhnya, aku tidak suka."' Abu Salamah berkata, "Aku bersumpah, sungguh, Abu Hurairah memang benar bercerita kepada kami bahawa Rasulullah SAW. bersabda, 'Tiada penularan!' Oleh kerana itu, aku tidak tahu, apakah Abu Hurairah lupa, ataukah dia menghapus salah satu dari kedua hadis itu?" (7: 31 - S.M.)

Tuesday 24 September 2013

Bab: Anjuran untuk Tidak Mencukur dan Memotong Kuku Haiwan Kurban

( 1251 ) Diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.: Rasulullah SAW. pernah bersabda, "Barang siapa mempunyai haiwan yang akan disembelih (untuk kurban), lalu awal bulan Dzulhijjah telah tiba, janganlah sekali-kali mengambil rambutnya dan jangan pula memotong kukunya sampai dia menyembelihnya." (6: 83 - S.M.)

Bab: Memandikan Mayat

( 467 ) Diriwaytkan dari Ummu 'Athiyyah r.a.: Sewaktu Zainab binti Rasulullah SAW. wafat, beliau bersabda kepada kami, "Mandikanlah dia dengan bilangan ganjil, tiga kali, atau lima kali, dan campurilah pada bilangan kelima kalinya itu dengan kapur barus (kamper) atau sedikit saja dari kamper. Setelah kamu memandikannya, beritahukan kepadaku." Setelah itu, kami memberitahukan kepada beliau, lalu beliau memberikan kainnya dan bersabda, "Bungkuskanlah kain ini kepadanya." (3: 48 - S.M.)

Bab: Tentang Orang yang Lega dan Orang Lain yang Lega darinya

( 466 ) Diriwayatkan dari Abu Qatadah bin Rab'i r.a.: Suatu jenazah pernah lewat di dekat Rasulullah SAW., lalu beliau bersabda, "Orang yang lega dan orang lain yang lega darinya." Kemudian sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan 'orang yang lega', dan 'orang lain yang lega darinya'?" Beliau menjawab, "Seorang hamba Allah yang beriman (yang meninggal), lega kerana lepas dari keletihan dunia, sedangkan seorang hamba Allah yang jahat, kematiannya melegakan hamba-hamba Allah, negeri, pohon, dan binatang." (3: 54 - S.M.)

Sunday 22 September 2013

Bab: Mayat Disiksa kerana Tangisan Orang yang Hidup

( 465 ) Diriwayatkan dari 'Amran binti Abd Al-Rahman r.a. bahawa dia pernah mendengar 'Aisyah r.a. diberitahu bahawa 'Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Sesungguhnya, mayat itu disiksa kerana tangisan (keluarganya) yang hidup." Kemudian Aisyah berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu 'Abd Al-Rahman (Abdullah bin Umar), ketahuilah bahawa dia tidak berdusta, hanya saja, dia lupa atau keliru. Sesungguhnya, Rasulullah SAW. pernah melewati (jenazah) seorang perempuan Yahudi yang sedang ditangisi. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, 'Sesungguhnya, mereka itu menangisinya, padahal dia disiksa di kuburnya."' (3: 45 - S.M.)

Bab: Ikatan Janji Pernikahan

( 804 ) Diriwayatkan dari 'Uqbah bin 'Amir r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Ikatan janji yang paling berhak untuk dipenuhi adalah yang dapat menghalalkan kemaluan kamu (maskawin)." (4: 140 - S.M.)

Friday 20 September 2013

Bab: Memindahkan Barang Sebelum Dijual

( 911 ) Diriwayatkan dari Ibn 'Umar r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa membeli makanan, janganlah menjualnya lagi hingga dia menerimanya dengan sempurna." Kami sering membeli makanan dari rombongan pedagang dengan cara taksiran, kemudian Rasulullah SAW. melarang kami untuk menjualnya hingga kami memindahkan dari tempatnya. (5: 8 - S.M.)

Bab: 2 - Larangan Menjual Makanan yang Belum Diterima

( 910 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahawa dia pernah berkata kepada Marwan, "Anda menghalalkan jual beli riba?" Marwan berkata, "Aku tidak melakukan itu." Abu Hurairah berkata, "Engkau halalkan menjual shak (sejenis obligasi), padahal Rasulullah SAW. telah melarang menjual makanan hingga makanan itu diterimanya dengan sempurna." Abu Hurairah berkata, "Lalu Marwan berpidato kepada orang banyak, melarang penjualan shak." Sulaiman berkata, "Saya lihat para pengawalnya mengambil shak-shak itu dari tangan orang banyak." (5: 9 - S.M.)

Bab: 1 - Larangan Menjual Makanan yang Belum Diterima

( 909 ) Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa membeli suatu makanan, janganlah menjualnya, kecuali setelah dia menerimanya dengan sempurna." Saya kira, hukum ini berlaku untuk semua barang apa pun. (5: 7 - S.M.)

Thursday 19 September 2013

Bab: Anjuran Berwasiat

( 981 ) Diriwayatkan dari Salim, dari Ibn Umar r.a. bahawa dia mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Tidaklah pantas seorang Muslim yang mempunyai sesuatu yang akan diwasiatkan, lalu dia tinggal sampai tiga malam, kecuali wasiatnya itu telah tertulis padanya." Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Sejak saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda demikian, tidak ada satu malam pun berlalu, kecuali saya telah menuliskan wasiat saya." (5: 70 - S.M.)

Bab: Tidak Ada Penyakit Menular, Pertanda Buruk, Kesialan, dan Hantu

( 1486 ) Diriwayatkan dari Abu Salamah bin 'Abdurahman, dari Abu Hurairah r.a.: Ketika Rasulullah SAW. bersabda, "Tak ada penularan penyakit, tak ada kesialan pada bulan Shafar,dan tak ada hantu mayat."1 Seorang Arab Badui berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana seandainya unta-unta yang bagus bagaikan kijang yang sedang di padang pasir, lalu didatangkan unta kudisan, kemudian unta-unta yang baik itu terkena kudis semua?" Jawab beliau, "Siapa penular unta kudisan yang pertama?" Dalam riwayat lain, "Tak ada penularan penyakit, tak ada pertanda buruk (thiyarah), tak ada kesialan pada bulan Shafar, dan tak ada hantu mayat." (7: 30 - S.M.)


______
1 - Penyakit tidak menular dengan sendirinya, tetapi dengan takdir dari Allah SAW. jua. Sedang kesialan pada masa jahiliah, orang Arab biasa mengundurkan Muharram ke Shafar kerana dianggap sial. Demikian pula masalah hantu, orang Arab mempunyai kepercayaan bahawa apabila ada orang mati terbunuh dan pembunuhnya belum dikisas, dari kepala korban itu akan keluar binatang yang berputar-putar mengelilingi kuburnya minta minum. Kalau yang membunuhnya telah divonis dengan hukuman bunuh juga, baru binatang itu menghilang. Kepercayaan ini ditolak oleh Islam sebagaimana dalam hadis ini.

Bab: Tugas Delegasi Mempermudah

( 1112 ) Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. bahawa Nabi SAW. mengutusnya bersama Mu'adz ke Yaman, lalu beliau memberi amanat, "Permudahlah oleh kamu berdua, janganlah kamu berdua suka mempersulit mereka; berilah mereka khabar gembira, janganlah kamu berdua membuat mereka menjauhkan diri; dan buatlah mereka patuh, janganlah kamu berdua bersengketa." (5: 141 - S.M.)

Wednesday 18 September 2013

Bab: Perjalanan Pasukan Angkatan Perang, Tugas Komandan, dan Pasukannya

( 1111 ) Diriwayatkan dari Buraidah: Apabila Rasulullah SAW. mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan angkatan perang, beliau selalu berwasiat kepadanya agar bertakwa kepada Allah dan berbuat baik kepada orang-orang Islam yang bersama dia. Kemudian beliau bersabda, "Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah; perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah! Berperanglah dan janganlah kalian berlaku korupsi (dalam pembahagian harta rampasan perang), jangan menipu, jangan berlaku kejam (kepada mayat lawan), dan jangan membunuh anak-anak. Apabila kamu bertemu dengan musuh, yaitu orang-orang musyrik, tawarkanlah kepeda mereka tiga macam perkara. Apa pun yang mereka terima dari salah satu ketiga penawaran itu, terimalah, lalu hentikanlah serangan kalian. Ketiga penawaran itu ialah (pertama), ajaklah mereka masuk Islam, kalau mereka menerimanya, terimalah dan hentikanlah serangan kalian. (Kedua), ajaklah mereka pindah dari rumah mereka ke rumah orang-orang muhajirin, dan beri tahukanlah kepada mereka, jika mereka melaksanakannya, mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang muhajirin. Jika mereka enggan pindah dari rumah mereka, beri tahukanlah kepada mereka  bahawa kedudukan mereka sama dengan orang-orang Islam pedalaman, yaitu hukum Allah berlaku juga kepada mereka sebagaimana yang telah berlaku kepada orang-orang Mukmin, sedangkan mereka tidak mendapatkan pembagian harta rampasan perang dan fai' (harta rampasan dari musuh tanpa perang) sedikit pun, kecuali mereka ikut serta berperang bersama orang-orang Islam. (Ketiga), kalau mereka menolak (kedua penawaran di atas), tariklah jizyah dari mereka! Jika mereka menerima penawaran ini, terimalah jizyah dari mereka dan hentikanlah serangan mu kepada mereka. Akan tetapi, jika mereka menolak membayar jizyah, mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka. Apabila kamu mengepung musuh di suatu benteng, lalu mereka meminta jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu terima permintaan mereka itu, tetapi berikanlah kepada mereka jaminan dari kamu sendiri dan sahabat-sahabatmu kerana itu lebih mudah risikonya daripada merusak jaminan Allah dan Rasul-Nya. Dan apabila kamu mengepung musuh di suatu benteng, lalu mereka meminta agar kamu menempatkan mereka pada hukum Allah, janganlah kamu terima permintaan mereka itu, tetapi perlakukanlah mereka menurut hukum kamu sendiri kerana kamu tidak mengetahui, apakah hukum Allah yang telah kamu jatuhkan kepada mereka itu tepat atau tidak." 'Abdurrahman bin Mahdi berkata, "Begitulah sabda Rasulullah SAW. atau semisalnya." (5: 140 - S.M.)

Bab: Jual Beli Makanan dengan Makanan

( 908 ) Diriwayatkan dari Ma'mar bin 'Abdillah bahawa dia pernah mengirimkan sahayanya untuk menjualkan satu gantang gandum. Dia berkata, "Juallah biji gandum ini, lalu belikan jawawut (sya'ir) dengannya!" Kemudian sahaya itu pergi membawa gandum, lalu menjualnya, setiap satu gantang gandum dijual dengan satu gantang lebih jawawut (sejenis gandum). Setelah Ma'mar datang, diberitahukan kepadanya tentang perbuatannya itu. Kemudian Ma'mar berkata kepadanya, "mengapa kamu melakukan hal itu? Pergilah, lalu kembalikan jawawut itu. Janganlah sekali-kali kamu mengambilnya, kecuali dengan cara yang sama. Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Jual beli makanan dengan makanan juga, yang satu jenisnya harus sama (timbangan dan takarannya)."' Ma'mar berkata, "Pada masa itu makanan kami adalah jawawut (sya'ir)." Ada seseorang yang berkata kepadanya, "Gandum tidak sama dengan jawawut (sya'ir)." Ma'mar menjawab, "Aku khawatir, kalau-kalau jawawut juga menyerupainya (termasuk kepda hukum jenis gandum juga)." (5: 47 - S.M.)

Tuesday 17 September 2013

Bab: 1 - Kehancuran Umat Islam kerana Perang Saudara di Antara Mereka

( 2000 ) Diriwayatkan dari Tsauban r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya, Allah telah mengerutkan bumi kepadaku sehingga aku dapat melihat masyrik (barat) dan magrib (timur) nya. Kekuasaan umatku akan sampai ke tempat aku lihat pada waktu bumi dikerutkan untukku. Dan aku diberi dua perbendaharaan, yaitu emas dan perak (maksudnya adalah ditaklukkannya Kerajaan Persia dan Romawi). Aku memohon kepada Tuhanku agar umatku tidak dihancurkan kerana paceklik yang merata, dan juga tidak dikalahkan oleh musuh dari pihak luar hingga kesatuannya dimusnahkan. Tuhanku berfirman, 'Wahai Muhammad, apabila Aku telah menentukan suatu kepastian, kepastian itu tidak dapat ditawar lagi, dan Aku telah memperkenankan permintaanmu agar umatmu tidak hancur kerana paceklik yang merata, dan tidak dikalahkan oleh musuh dari pihak luar yang dapat membinasakan kesatuan mereka, walaupun musuh-musuh itu bersatu dari seluruh penjuru bumi. Akan tetapi, umatmu itu akan hancur oleh sesama umatmu sendiri, dan satu sama lainnya saling menahan tawanan."' (8: 171 -  S.M.)

Bab: 2 - Perbendaharaan Raja Persia dan Romawi Akan Dibelanjakan di Jalan Allah

( 1999 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah: Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Sungguh, beberapa golongan orang Islam akan membuka perbendaharaan keluarga Kisra (Raja Persia) yang di Istana Putih (Madain)."' (8: 187 - S.M.)

Bab: 1 - Perbendaharaan Raja Persia dan Romawi Akan Dibelanjakan di Jalan Allah

( 1998 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Kisra (Raja Persia) telah mati, maka tidak ada lagi Kisra lagi. Apabila Kaisar (Raja Romawi) telah mati, juga setelahnya tidak akan ada kaisar lagi. Demi Zat yang jiwaku berada di tangan (kekuasaan)-Nya, perbendaharaan kedua raja itu akan dibelanjakan (kalian kuasai) di jalan Allah." (8: 186 - 187 - S.M.)

Monday 16 September 2013

Bab: Bencana dari Arah Timur

( 1997 ) Diriwayatkan dari Salim bin 'Abdillah bin 'Umar: Aku berkata, "Wahai penduduk Iraq, mengapa kalian sibuk menanyakan masalah kecil, tetapi kalian melakukan dosa besar?" Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Sesungguhnya, bencana akan datang dari sini.' Beliau menunjuk ke arah timur tempat dua tanduk syaitan terbit. Dan kalian saling membunuh. Sesungguhnya, Musa membunuh seorang keluarga Fir'aun itu hanya kerana tidak sengaja. Lalu Allah 'Azza wa Jalla  berfirman,  Dan kamu telah membunuh seorang manusia, lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami mencobamu dengan beberapa percobaan." 2 (8: 181 - S.M.)

__________
2 - QS Tha Ha (20): 40.

Bab: Tentang Orang yang Tahu Akan Munculnya Bencana

( 1996 ) Diriwayatkan dari Muhammad (Ibn Sirin): Jundub pernah berkata, "Aku pernah mendatangi hari terjadinya demonstrasi di Jara'ah.1 Lalu aku mendapatkan seorang laki-laki yang sedang duduk-duduk. Aku berkata, 'Sungguh, di sini sekarang akan terjadi pertumpahan darah besar-besaran.' Orang itu berkata, 'Demi Allah, sekali-kali itu tidak akan terjadi!' Kataku, 'Demi Allah, pertumpahan darah itu benar-benar akan terjadi.' Kata orang itu, 'Demi Allah, itu tidak akan terjadi.' Kataku, 'Demi Allah, itu akan terjadi.' Orang itu berkata, 'Demi Allah, itu sekali-kali tidak akan terjadi. Itu suatu hadis yang telah diceritakan kepadaku oleh Rasulullah SAW.' Kataku, 'Sejahat-jahat teman dudukku adalah kamu sajak hari ini. Kamu mendengarku menyalahkan kamu tentang apa yang telah kamu dengar dari Rasulullah SAW., tetapi kamu tidak mencegahku?' Kemudian aku bertanya, 'Kemarahan apakah gerangan ini?' Kemudian aku pergi menuju orang itu, lalu aku bertanya kepadanya, ternyata dia adalah Hudzaifah." (8: 174 - S.M.)

__________
1 - Jara'ah, nama suatu tempatdi dekat Kufah, jalan menuju Hirah. Peristiwa ini terjadi ketika penduduk Kufah berdemonstrasi menolak pengangkatan gabenurnya yang diangkat oleh 'Usman. Mereka menuntut agar dia diturunkan dan diganti oleh Abu Musa Al-Asy'ari, lalu 'Utsman pun memenuhi tuntutan tersebut.

Sunday 15 September 2013

Bab: 2 - Keutamaan Memberikan Belanja kepada Keluarga

( 886 ) Diriwayatkan dari Abu Mas'ud Al Badri r.a., dari Nabi SAW.: Beliau bersabda, "Seorang Muslim yang membelanjakan hartanya untuk keluarga dengan ikhlas, merupakan sedekah baginya." (3: 81 - S.M.)

Bab: 1 - Keutamaan Memberikan Belanja kepada Keluarga

( 885 ) Diriwayatkan dari Tsauban r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Sebaik-baik wang adalah wang yang dibelanjakan kepada keluarganya, wang yang dibelanjakan untuk keperluan haiwan tunggangannya di jalan Allah, dan wang yang dibelanjakan kepada sahabat-sahabatnya di jalan Allah." Abu Qilabah berkata, "Beliau memulainya dengan keluargannya." Kemudian Abu Qilabah juga berkata, "Siapa lagi seseorang yang lebih besar mendapatkan pahala daripada seseorang yang membelanjakan hartanya untuk keluarga-keluarga yang kecil sehingga dia dapat menjadikan mereka kaya, atau Allah menjadikan mereka berguna kerananya dan menjadikan mereka orang yang berkecukupan." (3: 78 - S.M.)

Bab: Memberi Nafkah kepada para Sahaya dan Dosa bagi Orang yang Menahan Makanan kepada Mereka

( 884 ) Diriwayatkan dari Khaitsamah, Kami pernah duduk-duduk bersama 'Abdullah bin 'Amr r.a., lalu bendaharawannya datang. Setelah masuk, 'Abdullah bertanya, "Sudahkah kamu memberikan makanan kepada sahaya-sahaya itu?" Dia menjawab, "Belum." Abdullah berkata, "Pergilah, berikanlah makanan kepada mereka!" 'Abdullah berkata bahawa Rasulullah SAW. bersabda, "Cukup besar dosa seseorang yang suka menahan-nahan makanan kepada sahayanya." (3: 78 - S.M.)

Bab: Yang Mula-Mula Harus Diberi Nafkah

( 883 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a.: Seorang laki-laki Anshar dari Bani 'Udzrah, bernama Abu Madzkur, pernah memerdekakan hambanya setelah dia meninggal dunia nanti (hamba mudabbar). Dalam riwayat lain, dia bernama Ya'qub. Lalu dia menyampaikan hal itu kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau bertanya, "Apakah kamu mempunyai harta lainnya lagi?" Dia menjawab, "Tidak." Lalu beliau mencari pembeli, sabdanya, "Siapakah yang mau membelinya dari tanganku ini?" Lalu Nu'aim bin 'Abdillah Al-Adawi membelinya seharga delapan ratus dirham. Wang itu dibawa oleh Rasulullah SAW. dan diserahkan kepadanya. Kemudian beliau bersabda, "Sedekahkanlah lebih dahulu untuk dirimu sendiri, kalau ada lebihnya sedekahkanlah untuk keluargamu, kalau ada lebihnya, untuk keluarga dekatmu, baru begini dan begini." Beliau bersabda, "Yaitu (bersedekah) kepada orang yang ada di depanmu, kananmu, dan kirimu." (3: 78 - 79 - S.M.)

Saturday 14 September 2013

Bab: Wanita yang Ditalak Suaminya Boleh Meninggalkan Rumahnya jika Khawatir akan Keselamatan Dirinya

( 860 ) Diriwayatkan dari Fathimah binti Qais: Saya berkata, "Wahai Rasulullah, suami saya menalak saya tiga kali. Apabila tetap tinggal di rumahnya, saya khawatir keselamatan saya akan terancam." Abu Hisyam berkata, "Kemudian beliau memerintahkannya agar pindah rumah." (4: 200 - S.M.)

Friday 13 September 2013

Bab: Wanita yang Ditalak Boleh Pergi Mencari Nafkah

( 859 ) Diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdillah r.a.: Bibi saya (saudara ibu) pernah diceraikan oleh suaminya, lalu dia ingin pergi untuk memetik pohon kurmanya, tetapi ada seorang laki-laki yang melarangnya keluar rumah. Kemudian dia pergi menghadap Rasulullah SAW. menanyakan hal itu, lalu beliau bersabda, "Tidak mengapa, kamu boleh pergi memetik pohon kurmamu, barangkali kamu dapat bersedekah atau melakukan suatu amal kebaikan." (4: 200 - S.M.)

Bab: Iddah Wafat bagi Wanita Hamil

( 858 ) Diriwayatkan dari 'Ubaidillah bin 'Abdillah bin 'Utbah bahawa ayahnya pernah mengirim surat kepada 'Umar bin 'Abdillah bin Arqam Al-Zuhri. Ayahnya itu menyuruh 'Umar untuk pergi menemui Subai'ah binti Harits Al-Aslamiyyah guna bertanya tentang hadis yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. kepadanya sewaktu dia memohon fatwa kepada beliau. Setelah 'Umar bin 'Abdillah pergi menemui Subai'ah, dia mengirim surat balasan kepada 'Abdillah bin 'Utbah, mengabarkan kepadanya bahawa Subai'ah mengatakan bahawa dia dahulunya adalah isteri Sa'd bin Khaulah dari Bani bin Luay, seorang sahabat Nabi SAW. yang turut dalam Perang Badar. Kemudian Sa'd meninggal dunia pada waktu Haji Wada', sedangkan Subai'ah dalam keadaan hamil tua. Tidak lama sesudah Sa'd meninggal dunia, Subai'ah bersalin. Setelah suci dari nifasnya, Subai'ah berhias diri, dengan harapan ada orang yang sudi melamarnya. Maka, datanglah seorang laki-laki dari Bani 'Abd Al-Dar, bernama Abu Sanabil bin Ba'kak seraya berkata kepadanya, "Mengapa aku melihat engkau berhias diri, barangkali engkau punya keinginan untuk menikah lagi? Sungguh, engkau tidak boleh menikah lagi sebelum empat bulan sepuluh hari (masa iddah wafat)!" Subai'ah berkata, "Setelah dia berkata demikian, pada sore hari itu juga saya bergegas-gegas mengenakan pakaian saya dan pergi menghadap Rasulullah SAW., bertanya tentang masalah ini. Kemudian beliau memberikan fatwa bahawa saya telah halal menikah lagi sejak selesai bersalin, lalu beliau menyuruh menikah kalau saya mahu. Ibn Syihab (seorang ahli hukum dari kalangan tabiin) berkata, "Aku berpendapat, tidaklah mengapa seorang janda menikah lagi setelah bersalin, walaupun nifasnya belum putus, hanya saja, sang suami tidak boleh menggaulinya hingga sang isteri bersuci." (4: 201 - S.M.)

Thursday 12 September 2013

Bab: Menghimpun Sisa-Sisa Bekal

( 1067 ) Diriwayatkan dari Iyas bin Salamah, dari ayahnya r.a.: Kami pernah bersama Rasulullah SAW. dalam suatu peperangan. Dalam peperangan itu, kami mengalami suatu penderitaan kerana kekurangan bekal sehingga kami bertekad untuk menyembelih sebagian dari unta kenderaan kami. Maka, Nabi SAW. memerintahkan kami supaya menghimpaun sisa-sisa perbekalan kami yang ada, lalu kami menghamparkan tikar kulit di hadapan beliau. Maka, terhimpunlah sisa-sisa bekal kami di atas tikar kulit itu. Setelah itu, berdiri tegaklah saya untuk menghitung jumlah anggota pasukan kami, tak ubahnya seorang penggembala kambing yang menghitung kambingnya sekelompok demi sekelompok. Ternyata, dalam perkiraan saya, jumlah kami sebanyak seribu empat ratus orang. Lalu kami semua makan sampai kenyang dari tumpukan sisa bekal kami itu, bahkan kami masih dapat mengisi wadah-wadah perbekalan kami. Nabi Allah SAW. lalu bertanya, "Masih adakah air untuk berwudhu?" Lalu datanglah seorang laki-laki membawa kantong airnya yang berisi sedikit air. Lalu beliau menungkan air yang sedikit itu ke dalam sebuah ember, kemudian kami, yang berjumlah seribu empat ratus orang ini, sama-sama berwudhu dengan air yang sedikit di dalam ember tersebut dengan tuangan air yang sempurna. Setelah itu, datang lagi delapan orang seraya bertanya, "masih adakah air untuk wudhu?" Rasulullah SAW. bersabda, "Air wudhu telah habis." (5: 139 - S.M.) []

Bab: Memberikan Kelebihan Harta kepada yang Memerlukan

( 1066 ) Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a.: Ketika kami sedang dalam perjalanan bersama Rasulullah SAW., tiba-tiba datanglah seorang laki-laki menunggang untanya, lalu dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa mempunyai kelebihan tempat di kenderaannya, hendaklah menyediakannya untuk orang yang tidak mempunyai kenderaan. Barang siapa mempunyai kelebihan bekal, hendaklah memberikannya kepada orang yang tidak mempunyai bekal." Kemudian beliau menyebutkan macam-macam harta yang ada sehingga kami berpendapat bahawa tidak seorang pun dari kami yang patut mempunyai suatu kelebihan. (5: 138 - 139 - S.M.)

Wednesday 11 September 2013

Bab: Apabila Seseorang Bermimpi Buruk, Hendaklah Memohon Perlindungan kepada Allah dan Mengubah Posisi Tidurnya

( 1518 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau bersabda, "Apabila seseorang bermimpi yang tidak menyenangkan, hendaklah berludah ke sebelah kirinya tiga kali, memohon perlindungan kepada Allah tiga kali, dan hendaklah mengubah (membalik) posisi tidurnya." (7: 52 - S.M.)

Bab: Mimpi yang buruk Jangan Diceritakan kepada Orang Lain

( 1517 ) Diriwayatkan dari Abu Salamah: Jika aku bermimpi buruk, aku sakit. Lalu aku bertemu dengan Abu Qatadah, dia berkata pula, "Jika aku bermimpi jelek, aku sakit sehingga aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Sesungguhnya, mimpi yang bagus itu dari Allah. Apabila seseorang bermimpi bagus, janganlah menceritakannya, kecuali  kepada orang yang dicintainya; dan apabila bermimpi buruk, hendaklah dia berludah ke sebelah kirinya tiga kali, dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatan syaitan dan kejahatan mimpi itu, dan janganlah dia menceritakannya kepada sesiapa pun, niscaya mimpinya tidak akan membahayakannya."' (7: 51 - 52 - S.M.)

Bab: Mimpi yang Baik dari Allah dan Mimpi yang Buruk dari Setan

( 1516 ) Diriwayatkan dari Abu Salamah: Aku mendengar Abu Qatadah berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Mimpi yang baik itu dari Allah, dan mimpi yang buruk itu dari setan. Apabila seseorang bermimpi yang tidak disukainya, hendaklah berludah ke sebelah kirinya tiga kali dan mohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya, niscaya mimpinya itu tidak akan membahayakannya."' Lalu aku berkata, "Walaupun aku bermimpi, dan mimpiku lebih berat daripada memikul gunung, maka mimpiku itu tidak aku hiraukan setelah aku mendengar hadis ini." (7: 51 - S.M.)

Tuesday 10 September 2013

Bab: Bermimpi Melihat Nabi SAW.

( 1515 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa bermimpi melihatku ketika tidur, dia akan melihatku pada waktu jaga, atau dia benar-benar seperti melihatku pada waktu jaga kerana syaitan tidak dapat menyerupaiku." Kata Ibn Syihab, "Lalu Abu Salamah berkata, 'Abu Qatadah berkata, 'Rasulullah SAW. bersabda, 'Barang siapa bermimpi melihatku, maka dia benar-benar telah melihatku."' (7: 54 - S.M.)

Bab: Mimpi Nabi SAW. tentang Musailimah Al-Kadzdzab dan Al-Ansi Al-Kadzdzab

( 1514 ) Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a.: Pada masa Nabi SAW., Musailimah Al-Kadzdzab datang ke Madinah, lalu dia berkata, "Kalau Muhammad bersedia memberikan kekuasaan (kepemimpinan) Kepadaku sesudah wafatnya, aku akan mengikutinya." Dia datang ke Madinah bersama orang banyak dari kaumnya. Lalu Nabi SAW. datang bersama Tsabit bin Qais bin Syammas menemuinya. Ketika itu, Nabi SAW. memegang setangkap pelepah kurma. Setibanya beliau di dekat Musailimah yang tengah berada di tengah-tengah rombongannya, beliau bersabda, "Walaupun kamu meminta setangkai pelepah pohon kurma ini kepadaku, aku tidak akan memberikannya kepadamu, dan kamu pun tidak akan mampu melawan ketentuan Allah yang akan menimpamu. Dan kalau kamu berpaling, tentu Allah akan membunuhmu. Sungguh, aku memperlihatkan kepadamu apa yang telah diperlihatkan kepadaku tentang kamu, dan inilah Tsabit yang akan menjawab pertanyaanmu menggantikanku." Kemudian beliau pergi meninggalkannya. Lalu aku menanyakan tentang sabda Nabi SAW., "Sungguh, aku memperlihatkan kepadamu apa yang telah diperlihatkan kepadaku tentang kamu." Kemudian Abu Hurairah memberitahukan kepadaku bahawa Nabi SAW. bersabda, "ketika aku tidur, aku bermimpi, pada kedua tanganku terdapat dua gelang emas, dan kedua gelang ini membuatku menjadi cemas. Lalu aku dalam mimpi itu mendapatkan wahyu agar aku meniupnya. Kemudian, aku tiup kedua gelang itu hingga terbang (lenyap). Lalu mimpiku ini aku artikan bahawa akan timbul dua orang pendusta (al-kadzdzab) sepeninggalku, yaitu seorang bernama Al-Ansi pembesar San'a, sedangkan seorang lainnya adalah Musailimah pembesar Yamamah." (7: 57 - 58 - S.M.)

Bab: Denda Haji Qiran

( 673 ) Diriwayatkan dari Nafi: Abdullah bin Umar r.a. pernah mengerjakan ibadah umrah pada masa kekacauan 17 dan dia berkata, "Kalau saya dihalangi beribadah ke Baitullah, saya akan berbuat sebagaimana saya melakukannya bersama Rasulullah SAW." Maka setelah berangkat, dia berihram untuk umrah. Di tengah perjalanan, setelah sampai di Baida, dia menoleh kepada kawan-kawannya seraya berkata, "Sungguh, haji dan umrah itu bersatu. Saya bersaksi kepada kalian bahawasanya saya mewajibkan haji bersama umrah." Lalu dia berangkat. Setelah di Baitullah, dia berthawaf tujuh kali dan mengerjakan sai antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Dia tidak menambahkan lebih dari itu. Dia yakin bahawasanya perlaksanaannya itu sah, lalu dia berkurban. (4: 50 - 51 - S.M.)


_________
17 - Yaitu bencana kekacauan ketika Hajjaj Al-Tsaqi berangkat ke Makkah untuk memerangi Abdullah bin Zubair, sebagaimana dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim juga

Saturday 7 September 2013

Bab: 2 - Dimansukhnya Tahalul Ihram dan Perintah Disempurnakannya

( 672 ) Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a.: Haji tamattu' itu hanya untuk sahabat-sahabat Muhammad SAW. 16 (4: 46 - S.M.)

________
16 - Ini Hadis Mauquf. Maksud Abu Dzarr hanya dalam tahun ini, yaitu tahun Haji Wada', bukan untuk selamanya sebagaimana dalam hadis-hadis marfu' lainnya, Al-Nawawi, Shahih Muslim,  jil VIII, h. 203.

Bab: 1- Dimansukhnya Tahalul Ihram dan Perintah Disempurnakannya

( 671 ) Diriwayatkan dari Abu Musa (Al-As'ari) r.a.: Saya pernah menghadap Rasulullah SAW. sewaktu beliau singgah di Bathha. Lalu beliau bertanya, "Dengan niat apakah kamu berihram?" Saya menjawab, "Saya niat ihram sebagaimana niat ihram Rasulullah SAW." Beliau bertanya, "Apakah kamu membawa binatang kurban?" Saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Berthawaflah di Baitullah, terus bersailah di antara Shafa dan Marwah, kemudian bertahalullah!" Maka, saya berthawaf di Baitullah dan mengerjakan sai di antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, saya mendatangi seorang perempuan 14 dari kaum saya, lalu dia menyisirkan rambut dan mencucikan kepala saya. Hal ini saya fatwakan kepada orang-orang pada masa pemerintahan Abu Bakar dan 'Umar r.a. sewaktu musim haji. Kemudian ada seorang laki-laki datang kepada saya dan berkata, "Engkau tidak mengetahui cara mengerjakan ibadah haji yang dilakukan oleh Amirul Mukminin." Saya mengatakan, "Wahai orang-orang, barang siapa telah menerima fatwa dari saya tentang pelaksanaan ibadah haji ini, hendaklah menangguhkannya kerana Amirul Mukminin datang kepada kalian untuk melaksanakannya. Oleh kerana itu, ikutilah dia!" Setelah Amirul Mukminin datang, saya mengatakan, "Wahai Amirul Mukminin, peraturan baru apakah yang engkau berikan tentang ibadah haji ini?" Jawabnya, "kalau kita berpegang kepada Kitabullah, Allah berfirman, Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kerana Allah. 15 Dan jika kita berpegang kepada Sunnah Nabi Muhammad SAW., Nabi SAW. tidak bertahalul sebelum menyembelih binatang kurbannya." (4: 45 - S.M.)

________
14 - Sesuai dengan riwayat Ayyub bin Aidz, perempuan itu dari Bani Qais, yaitu muhrim Abu Musa bin Qais bin Sulaim sendiri. Nama saudara-saudara Abu Musa ialah: 'Abdurrahman, Abu Burdah, dan Muhammad, Fath Al-Bari, jil III, h. 208.
15 - QS Al-Baqarah (2): 196

Friday 6 September 2013

Bab: Dua Orang Saling Membunuh Sama-Sama Masuk Syurga

( 1098 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Allah 'tertawa' terhadap dua orang yang saling membunuh, dan kedua orang itu sama-sama masuk syurga." Para sahabat bertanya, "Bagaimana hal itu dapat terjadi wahai Rasulullah?" Jawab beliau, "Seorang (Muslim) ini tewas dalam perkelahian, lalu dia masuk syurga, kemudian Allah menerima taubat pembunuhnya itu sehingga dia mendapat petunjuk masuk Islam, lalu dia berperang di jalan Allah sampai dia juga mati syahid." (6: 40 - S.M.)

Bab: 3 - Umat Muhammad Akan Selalu Menang

( 1097 ) Diriwayatkan dari Sa'd bin Abi' Waqqash r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Orang-orang barat 6 senantiasa akan memperjuangkan kebenaran sampai saat  hari kiamat tiba." (6: 54 - S.M.)


_________
6 - Yang dimaksudkan dengan orang-orang barat adalah penduduk Syam

Bab: 2 - Umat Muhammad Akan Selalu Menang

( 1096 ) Diriwayatkan dari 'Abdurrahman bin Syumasah Al-Mahri: Saya pernah berada di rumah Maslamah bin Mukhallad, dan pada waktu itu 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash r.a. sedang berada di rumahnya pula. Lalu 'Abdullah berkata, "Tidaklah akan tiba hari kiamat, kecuali pada sejahat-jahat makhluk, mereka lebih jahat daripada orang-orang jahiliah. Setiap kali mereka berdoa kepada Allah, memohon sesuatu, Allah tidak akan mengabulkan permohonan mereka." Pada waktu 'Abdullah menceritakan hal itu, tiba-tiba 'Uqbah bin 'Amir datang. Kemudian Maslamah berkata kepadanya, "Wahai 'Uqbah, dengarkanlah apa yang dikatakan oleh 'Abdullah!" 'Uqbah menjawab, "Dia lebih tahu! Saya sendiri pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Akan ada segolongan umatku yang senantiasa berperang untuk mempertahankan agama Allah. Mereka selalu menang terhadap musuh tanpa mengalami bahaya dari siapa pun yang menentang mereka sampai saat hari kiamat tiba, bahkan mereka selalu menang."' 'Abdullah berkata, "Ya, benar. Kemudian Allah mengirimkan angin, seperti kesturi (misk), sentuhannya lembut selembut sutera. Setiap jiwa yang di dalamnya masih ada keimanan walaupun hanya seberat biji, pasti akan dicabutnya sehingga tinggal manusia yang jahat saja. Hanya kepada mereka itulah hari kiamat terjadi." (6: 54 - S.M.)

Thursday 5 September 2013

Bab: 1 - Umat Muhammad Akan Selalu Menang

( 1095 ) Diriwayatkan dari Tsauban r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Akan ada segolongan dari umatku yang senantiasa memperjuangkan kebenaran, tidak akan dapat memudaratkan mereka sedikit pun siapa saja yang hendak menelantarkan mereka sampai hari kiamat tiba, bahkan mereka selalu menang." (6: 52 - 53 - S.M.)

Bab: Kehormatan para Mujahid

( 1094 ) Diriwayatkan dari Salman bin Buraidah, dari ayahnya: Rasulullah SAW. bersabda, "Kehormatan isteri-isteri para mujahid terhadap laki-laki yang tinggal di rumah, tidak ikut berjuang, sama dengan kehormatan ibu-ibu mereka sendiri. Dan setiap orang laki-laki yang tinggal di rumah, tidak ikut berperang, dengan tujuan menjaga keluarga salah seorang mujahid di rumahnya, tetapi dia berkhianat kepadanya, maka pada hari kiamat nanti dia akan diadili, kemudian amal kebaikannya akan diambil oleh orang yang dikhianatinya dengan sekehendak hatinya. Maka, bagai-manakah menurutmu terhadap orang yang demikian?" (6: 42 - 43 - S.M.)

Wednesday 4 September 2013

Bab: Barang Siapa Gagal Berperang kerana Sakit, Hendaklah Memberikan Perlengkapan Perangnya kepada Orang yang Akan Berperang

( 1093 ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Ada seorang pemuda dari Bani Aslam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya, saya ingin berperang, tetapi saya tidak punya persiapan untuk berperang." Sabda beliau, "Pergilah kepada si fulan kerana dia sudah lengkap persiapannya, tetapi dia sakit." Lalu pemuda tersebut pergi mendatangi orang itu seraya berkata, "Sesungguhnya, Rasulullah SAW. mengucapkan salam untuk Anda dan beliau menyuruh agar Anda memberikan perlengkapan perang Anda kepada saya." Jawab orang itu, "Wahai Fulanah (maksudnya isterinya), berikanlah semua perlengkapan perang saya kepadanya dan jangan sampai ada yang tertinggal sedikitpun! Demi Allah, sedikit pun jangan sampai ada yang tertinggal, niscaya Allah akan melimpahkan berkah-Nya kepadamu!" (6: 41 - S.M.)

Bab: Pahala bagi Orang yang Melengkapi Persiapan Perang

( 1092 ) Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau bersabda, "Barang siapa memperlengkapi seorang perajurit di jalan Allah, dia benar-benar mendapatkan pahala berperang juga. Barang siapa mengurus keluarga perajurit dengan baik-baik, dia juga benar-benar mendapatkan pahala berperang." (6: 42 - S.M.)

Bab: Perajurit yang Gugur dan Perajurit yang Mendapatkan Kemenangan

( 1091 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Suatu pasukan tempur atau gerila yang bertempur melawan musuh, lalu selamat dan mendapatkan harta rampasan perang, berarti pahala mereka untuk akhirat telah diambil lebih dahulu sebanyak dua pertiganya. Dan suatu pasukan tempur atau gerila yang bertempur melawan musuh, lalu tidak mendapatkan harta rampasan perang, bahkan gugur, berarti mereka mendapatkan pahala yang sempurna (pada hari kiamat nanti)." (6: 48 - S.M.)

Tuesday 3 September 2013

Bab: Pahala yang Banyak bagi Seorang Mujahid

( 1090 ) Diriwayatkan dari Barra' r.a.: Ada seorang laki-laki dari Bani Nabit dari suku Anshar menghadap Nabi SAW. seraya berkata, "Aku bersaksi bahawa tidak ada tuhan kecuali Allah, dan bahawa engkau adalah hamba dan Rasul-Nya." Kemudian orang itu maju bertempur sampai gugur. Lalu Nabi SAW. bersabda, "orang ini melakukan amal kebaikan baru sedikit, tetapi dia mendapatkan pahala yang banyak." (6: 44 - S.M.)

Bab: Berperang untuk Pamer dan Popularitas

( 1089 ) Diriwayatkan dari Sulaiman bin Yasar r.a.: Banyak orang mendatangi Abu Hurairah. Lalu Natil 5, seorang penduduk Syam, bertanya, "Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada saya sebuah hadis yang engkau dengar dari Rasulullah SAW.!" Kata Abu Hurairah, "Ya, saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Sesungguhnya, orang yang pertama-tama diadili pada hari kiamat nanti ialah orang yang mati syahid, lalu orang itu dihadapkan ke pengadilan. Di sana, dia akan diingatkan tentang nikmat-nikmat Allah yang telah dia dapatkan, lalu dia mengakuinya. Allah bertanya kepadanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?' Jawab orang itu, 'Saya telah berperang kerana-Mu sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman, 'Kamu berdusta. Sebenarnya, kamu berperang hanya ingin dikenal sebagai seorang pemberani, dan gelar itu sudah kamu raih.' Orang itu kemudian diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelungkup ke dalam api neraka. Kemudian dihadapkan pula orang yang belajar ilmu dan ilmu itu pula diajarkannya, ia juga pandai membaca Al-Quran. Di pengadilan dia diingatkan pula tentang nikmat-nikmat Allah yang telah didapatinya, lalu orang itu mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?' Jawabnya, 'Saya belajar ilmu pengetahuan dan saya mengajarkannya, saya juga membaca Al-Quran kerana-Mu.' Allah berfirman, 'Kamu berdusta. Sebenarnya, kamu belajar ilmu pengetahuan, lalu kamu mengajarkannya supaya kamu dapat dikatakan sebagai orang alim, kamu juga biasa membaca Al-Quran supaya kamu dikatakan pandai membaca Al-Quran (qari'), dan gelar itu sudah kamu raih.' Orang itu kemudian diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelungkup sampai dilemparkan ke dalam api neraka. Kemudian dihadapkan pula ke pengadilan, orang yang telah dianugerahkan kekayaan yang berlimpah-limpah oleh Allah, dengan berbagai macam harta. Di pengadilan dia dingatkan tentang nikmat-nikmat Allah yang telah didapatinya, lalu dia mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?' Jawabnya, 'Saya tidak pernah ketinggalan menginfakkan harta saya pada setiap hal yang Engkau sukai. Saya menginfakkannya kerana Engkau.' Allah berfirman, 'Kamu berdusta. Sebenarnya, yang kamu lakukan itu hanya kerana kamu ingin agar dikatakan sebagai orang yang dermawan, dan gelar itu sudah kamu raih.' Kemudian orang itu diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelingkup sampai dilemparkan ke dalam api nereka." (6: 47 - S.M.)


________
5 Natil bin Qais Al-Syami Al-Falasthini, salah seorang Gubernur Mu'awiyah dan anaknya. Dia mati terbunuh pada 66H.