Wednesday 28 May 2014

Bab: 2 - Seseorang yang Memberi Sesuatu kepada Orang Lain dengan Syarat

( 993 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Simpanlah harta-harta kalian (baik-baik) dan janganlah kalian merusaknya. Sesungguhnya, orang yang memberikan sesuatu (rumah, tanah, atau unta) kepada seseorang, pemberian itu menjadi milik yang diberinya, baik dia hidup maupun mati, dan juga menjadi milik anak yang diberinya." (5: 68 - S.M.) []

Bab: 1 - Seseorang yang Memberi Sesuatu kepada Orang Lain dengan Syarat

( 992 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Siapa saja yang memberi sesuatu (rumah, tanah, atau unta) kepada seseorang untuk dia dan anaknya, lalu dia berkata, 'Saya berikan (rumah, tanah, atau unta) ini kepada Anda dan anak Anda, selagi salah seorang di antara kalian ada,' maka pemberian itu menjadi milik orang yang diberinya dan anaknya. Pemberian itu tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya kerana dia sudah memberikan sesuatu yang hukum waris telah berlaki di dalamnya." (5: 67 - 68 - S.M.)

Monday 26 May 2014

Bab: 2 - Pemberian kepada Anak Harus Adil

( 991 ) Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir: Ayah saya pernah pergi membawa saya menghadap Rasulullah SAW. lalu dia berkata, "Wahai Rasulullah, saksikanlah bahawa saya telah memberi Nu'man sebagian harta saya sekian dan sekian banyaknya." Kemudian beliau bertanya, "Apakah kamu telah memberikan kepada semua anakmu seperti yang telah kamu berikan kepada Nu'man?" Ayah saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Persaksikanlah perkara ini kepada selainku!" Kemudian beliau bersabda lagi, "Senangkah kamu kalau mereka sama-sama berbakti kepadamu?" Ayah saya menjawab, "Ya, tentu saja." Beliau bersabda, "Kalau begitu, janganlah kamu lakukan hal itu!" (5: 66 - 67 - S.M.)

Bab: 1 - Pemberian kepada Anak Harus Adil

( 990 ) Diriwayatkan dari Numan bin Basyir r.a.: Ayah saya pernah memberikan sedekah dari sebagian hartanya kepada saya. Lalu ibu saya, Amrah binti Rawahah, berkata, "Saya tidak rela sebelum engkau mempersaksikannya kepada Rasulullah SAW." Kemudian berangkatlah ayah saya bersama saya kepada Nabi SAW. untuk mempersaksikan sedekah itu kepada beliau. Kemudian Rasulullah SAW. bertanya, "Apakah yang demikian itu kamu lakukan juga kepada semua anakmu?" Ayah saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Takutlah kepada Allah, dan berbuat adillah kepada anak-anakmu!" Kemudian pulanglah ayah saya dan dia menarik sedekah itu kembali. (5: 65 - 66 - S.M.)

Sunday 25 May 2014

Bab: 2 - Dilarang Menarik Kembali Sedekah

( 989 ) Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau bersabda, "Orang yang menarik kembali pemberiannya, seperti anjing yang muntah, lalu ia menjilati muntahnya." (5: 64 - 65 - S.M.)

Bab: 1 - Dilarang Menarik Kembali Sedekah

( 988 ) Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab r.a.: Saya pernah menyumbangkan satu ekor kuda yang sangat berharga untuk sabililah, kemudian kuda itu disia-siakan oleh penerimanya. Saya kira dia mau menjualnya dengan harga murah. Lalu saya bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang hal itu, maka beliau bersabda, "Janganlah kamu membelinya, dan jangan pula kamu menarik kembali sedekahmu kerana orang yang menarik kembali sedekahnya, seperti anjing yang muntah, lalu ia menjilati muntahannya." (5: 63 - S.M.)

Bab: Wasiat Pengusiran Orang-Orang Musyrik dari Jazirah Arab dan Memuliakan Delegasi

( 987 ) Diriwayatkan dari Said bin Jubair: Ibn Abbas r.a. berkata, "Hari Khamis, apakah hari Khamis itu?" Kemudian dia menangis sehingga air matanya bercucuran membasahi kerikil. Lalu saya bertanya kepadanya, "Wahai Ibn Abbas, apakah hari Khamis itu?" Dia menjawab, "Yaitu pada hari Rasulullah SAW. sakit keras, lalu beliau bersabda, 'Berilah saya (kertas dan pena)! Saya akan mencatatkan untuk kalian surat (wasiat) agar sepeninggal saya nanti kamu tidak akan tersesat.' Kemudian mereka bertengkar, yang sebenarnya sangat tidak pantas bertengkar di sisi Nabi. Selanjutnya, mereka berkata, 'Apakah beliau mengigau meracau? Perhatikanlah beliau!' beliau bersabda, 'Tinggalkanlah saya, apa yang ada pada saya adalah lebih baik (daripada yang kamu katakan)! Aku wasiatkan kepada kalian tiga perkara, yaitu usirlah orang-orang musyrik dari jazirah Arab, muliakanlah delegasi sebagai mana saya biasa memuliakan mereka (walaupun mereka itu orang-orang kafir)."' Dia berkata, "Perawi itu diam untuk wasiat ketiganya atau dia mengatakan, 'Saya lupa (wasiat yang ketiga)."' (5: 75 - S.M.)

Thursday 22 May 2014

Bab: Sedekah untuk Orang yang Meninggal Tanpa Wasiat

Bab ini hadisnya telah disebutkan dalam bab "Zakat", diriwayatkan dari Aisyah r.a. Lihat hadis nombor 532.[]

Bab: Pahala yang Menyertai Seseorang Sepeninggalnya

( 1001 ) Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila seseorang meninggal, putuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (5: 73 - S.M.)

Bab: Mewakafkan Industri dan Menyedekahkan Produksi

( 1000 ) Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a.: Umar r.a. pernah mendapatkan bagian kebun ( dari hasil rampasan perang) di Khaibar. Lalu dia menghadap Nabi SAW. untuk memohon fatwa tentang kebun itu. Dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya mendapatkan bagian kebun di Khaibar, yang belum pernah saya mendapatkan suatu harta yang lebih berharga daripada kebun itu. Maka, apakah yang harus saya lakukan terhadap kebun itu?" Beliau bersabda, "Jika kamu mau, wakafkanlah kebun itu dan sedekahkanlah hasilnya!" Kemudian Umar menyedekahkan hasil kebun itu, sedangkan kebunnya tidak dijual, tidak dibeli, tidak diwariskan, dan tidak dihibahkan. Selanjutnya, dia berkata, "Umar menyedekahkan hasil kebun itu kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak, sabilillah (di jalan Allah), ibn sabil (musafir), dan tamu. Tiada berdosa orang yang mengurusinya untuk memakan sebagian dari penghasilan wakaf itu dengan cara baik atau memberi makan kawannya tanpa menganggapnya sebagai harta miliknya sendiri (tidak sewenang-wenang mempergunakannya seperti miliknya sendiri)." (5: 74 - S.M.)

Wednesday 21 May 2014

Bab: 1 - Larangan Memberi Nama Aflah, Rabah, Yasar, dan Nafi

( 1410 ) Diriwayatkan dari Samurah bin Jundab r.a.: Rasulullah SAW. melarang kami memberi nama budak kami dengan empat macam nama, yaitu: Aflah (paling beruntung), Rabah (beruntung), Yasar (mudah), dan Nafi (yang bermanfaat). (6: 172 - S.M.)

Bab: 2 - Nama Pohon Anggur

( 1409 ) Diriwayatkan dari Wail bin Hijr r.a.: Nabi SAW. bersabda, "Janganlah kamu berkata pohon anggur itu 'Karm', tetapi katakanlah 'Inab' dan 'Hablah'." (7: 46 - S.M.)

Bab: 1 - Nama Pohon Anggur

( 1408 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Janganlah seseorang mengatakan anggur itu 'Karm' kerana sesungguhnya, Karm itu hanyalah orang Islam." (7: 46 - S.M.)

Bab: Nama Barrah Diubah Menjadi Zainab

( 1407 ) Diriwayatkan dari Muhammad bin Amr bin Atha: Aku memberi nama anak perempuanku Barrah, lalu Zainab binti Abi Salamah berkata kepadaku, "Sesungguhnya, Rasulullah SAW. melarang memberi nama ini (Barrah). Aku pun sebelumnya diberi nama Barrah, lalu Rasulullah SAW. bersabda, 'Janganlah kalian menganggap dirimu suci, Allah lebih mengetahui akan orang yang suka melakukan kebaikan di antara kalian (Barrah, artinya seorang wanita ahli berbuat baik).' mereka bertanya, 'Lalu kami akan memberinya nama apa?' Beliau menjawab, 'Berilah dia nama Zainab!"' (6: 173 - 174 - S.M.)

Tuesday 20 May 2014

Bab: 2 - Kebaikan Kuda Perang

( 1106 ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Keberkatan terdapat pada kening kuda perang." (6: 32 - S.M.)

Bab: 1 - Kebaikan Kuda Perang

( 1105 ) Diriwayatkan dari Jarir bin Abdillah r.a.: Saya pernah melihat Rasulullah SAW. mengelus-elus kening kuda dengan jemari beliau seraya bersabda, "Kuda yang diikat dan dipersiapkan untuk perang, pada keningnya terdapat kebaikan sampai hari kiamat, yaitu pahala dan harta rampasan perang." (6: 32 - S.M.)

Bab: Wali Seorang Sahaya Adalah Orang yang Memerdekakannya

( 896 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Barirah pernah datang menjumpai saya seraya berkata, "Tuan saya telah menentukan pencicilan kemerdekaan saya sebanyak sembilan uqiyah selama sembilan tahun, dengan cicilan satu uqiyah  setiap tahunnya. Oleh kerana itu, bantulah saya untuk melunasinnya!" Maka, saya mengatakan kepadanya, "Kalau tuanmu mau, akan aku persiapkan untuknya pembayaran ini, lalu aku akan memerdekakanmu, sedangkan kekuasaan perwalian jadi milikku. Kalau dia setuju, aku akan melakukannya." Setelah Barirah memberitahukan hal itu kepada tuannya, ternyata tuannya itu tidak setuju; kecuali kekuasaan perwaliannya tetap berada di pihaknya. Setelah itu, Barirah datang lagi menjumpai saya seraya memberitahukan persyaratan yang diajukan tuannya itu. Kerana tuannya tidak menyetujui, Barirah saya hardik (usir), tetapi dia berkata, "Tidak, demi Allah (begitulah sumpah saya), saya tetap mengikuti engkau wahai Aisyah. Lalu terdengarlah hal itu oleh Rasulullah SAW. sehingga beliau menanyakannya kepada saya, saya pun memberitahukannya kepada beliau, lalu beliau bersabda, "Belilah dia, lalu merdekakan dia dengan syarat bahawa kekuasaan perwaliannya untukmu, kerana sesungguhnya, kekuasaan perwalian (sahaya) hanya untuk orang yang memerdekakannya." Kemudian saya melaksanakan hal itu. Pada malam harinya, Rasulullah SAW. berpidato, beliau memuji dan menyanjung Allah dengan segala puji dan sanjungan yang layak bagi-Nya. Kemudian beliau bersabda, "Amma ba'du, mengapa banyak orang memberi suatu persyaratan yang tidak ada di dalam Kitabullah 'Azza wa Jalla? Sungguh, segala persyarata di luar Kitabullah adalah batil walaupun sampai seratus macam persyaratan. Kitabullah lebih benar dan persyaratan Allah lebih kuat. Mengapa banyak orang di antara kelian berkata, 'Merdekakanlah si fulan, tetapi kekuasaan perwaliannya tetap untuk saya.' Sungguh, perwalian itu hanya untuk orang yang memerdekakan." (4: 214 - S.M.)

Monday 19 May 2014

Bab: Ikut Orang yang Diundang Jamuan Makan

( 1308 ) Diriwayatkan dari Abu Masud Al-Anshari r.a.: Ada seorang laki-laki Anshar bersama Abu Syuaib melihat Rasulullah SAW. dan mengetahui dari wajah beliau bahawa beliau sedang lapar. Lalu Abu Syuaib berkata kepada budaknya, "Hai (budak), lekaslah buatkan makanan untuk lima orang, Aku hendak mengundang makan Nabi SAW. dan empat orang lainnya." Budak itu pun memasak makanan, kemudian beliau datang bersama empat orang sahabatnya dan orang lain yang ikut bersamanya. Sesampainya beliau di depan pintu Abu Syuaib, Nabi SAW. bersabda, "Orang ini ikut kami, jika kamu sudi mengizinkannya makan bersama, silakan. Jika tidak, biarkanlah dia pulang." Abu Syuaib menjawab, "Wahai Rasulullah, tidak apalah, bahkan aku mengizinkannya dia ikut makan bersama." (6: 115 - S.M.)

Bab: 3 - Mukjizat Nabi SAW. pada Makanan

( 1533 ) Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abu Bakar r.a.: Kami sebanyak 130 orang pernah bersama Rasulullah SAW., lalu Nabi SAW. bertanya, "Adakah di antara kalian yang mempunyai sisa makanan?" Kemudian seorang laki-laki datang membawa makanan kurang lebih satu gantang. Lalu diadoninya makanan itu. Setelah itu, ada seorang laki-laki musyrik yang berperawakan tinggi sekali sedang menghalau kambing. Kemudian Nabi SAW. bertanya, "Akan dijualkan kambing itu atau akan dihibahkan?" Jawab orang itu, "Tidak, tetapi untuk dijual." Lalu Nabi SAW. membeli satu ekor kambingnya, kemudian menyembelihnya. Rasulullah SAW. menyuruh agar daging dan bagian dalamnya (hatinya) disatai. Demi Allah, sebanyak 130 orang itu masing-masing oleh Rasulullah SAW. diberi bagian sepotong-sepotong daging hati. Bagi yang hadir langsung saja diberikannya, sedangkan yang tidak hadir disimpannya. Kemudian kambing itu dijadikan dua hidangan, lalu kami memakannya dan kenyang semua, bahkan dalam kedua hidangan itu masih ada lebihnya sehingga saya membawanya pergi mengendarai unta. (6: 129 - 130 - S.M.)

Bab: Akan Sedikit Sekali Mimpi Seorang Muslim itu Bohong

( 1520 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.: Beliau bersabda, "Apabila masa hari kiamat telah mendekat, mimpi seorang Muslim hampir saja tidak ada yang bohong. Dia yang paling benar mimpi dan pembicaraannya. Mimpi seorang Muslim itu sebagian dari empat puluh lima bagian kenabian. Mimpi itu ada tiga macam, yaitu: (1) mimpi yang baik, ialah berita gembira dari Allah; (2) mimpi yang menyedihkan, datangnya dari syaitan; (3) dan mimpi ilusif, yaitu mimpi kerana hasil khayal belaka. Oleh kerana itu, jika seseorang bermimpi yang tidak menyenangkan, hendaklah bangun dan mengerjakan shalat, dan jangan membicarakannya kepada orang lain." Katanya, "Aku menyenangi qaid dan tidak menyukai belenggu leher." Sedangkan qaid maksudnya ketentuan terhadap agama. Aku tidak tahu, apakah tambahan ini termasuk hadis juga ataukah kata-kata Ibn Sirin? (7: 52 - S.M.)

Sunday 18 May 2014

Bab: Tebusan Nazar

( 1009 ) Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau bersabda, "Tebusan nazar adalah seperti tebusan sumpah." (5: 80 - S.M.)[]

Bab: Seseorang Tidak Boleh Memenuhi Nazar yang di Dalamnya Mengandung Kemaksiatan dan Bukan Merupakan Miliknya

( 1008 ) Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a: Dahulunya suku Tsaqif adalah sekutu suku Uqail. Lalu Tsaqif menahan dua orang laki-laki sahabat Rasulullah SAW., sedangkan sahabat-sahabat rasulullah SAW. menawan seorang laki-laki dari suku Uqail beserta seekor untanya, Adhba 1. Lalu Rasulullah SAW. mendatangi tawanan itu, sedangkan orang itu diikat. Orang itu berkata, "Wahai Muhammad!" Kemudian beliau mendatanginya seraya bertanya, "Apa maumu?" Orang itu berkata, "Mengapa engkau menangkap saya dan unta saya?" Beliau bersabda, "Aku menawanmu kerana pelanggaran sekutumu, Tsaqif." Setelah itu, beliau meninggalkannya, kemudian orang itu memanggil beliau lagi seraya berkata, "Wahai Rasulullah! Wahai Muhammad!" Rasulullah SAW. adalah seorang yang sangat penyayang dan berhati lembut, lalu beliau kembali mendatanginya seraya bertanya, "Apa maumu?" Orang itu berkata, "Saya masuk Islam." Beliau bersabda, "Kalau yang kamu katakan itu sewaktu kamu berkuasa atas perkaramu (sebelum kamu menjadi tawananku ini), kamu benar-benar beruntung." Kemudian beliau pergi meninggalkannya, lalu orang itu memanggil beliau lagi, "Wahai Muhammad! Wahai Muhammad!" Kemudian beliau mendatanginya lagi seraya bertanya, "Apa maumu?" Orang itu berkata, "Sesungguhnya, saya lapar, berilah saya makan! Dan saya juga haus, berilah saya minum!" Beliau menjawab, "Inilah keperluanmu." Lalu orang ini diterbus dengan dua orang laki-oaki (Muslim) yang ditawan suku Tsaqif. Seorang perempuan Anshar juga tertawan besarta seekor unta Adhba. Perempuan  itu dalam ikatan, sedangkan orang-orang membiarkan ternak-ternaknya tetap di depan rumah. Pada suatu malam, perempuan itu dapat melepaskan ikatannya, lalu dia mendatangi unta demi unta. Lalu unta itu didekatinya. Kalau unta itu bersuara, ditinggalkannya unta itu. Begitulah perempuan itu melakukannya sampai akhirnya mendekati unta 'Adhba ternyata unta itu tidak bersuara setelah didekatinya. Adhba ialah seekor unta peliharaan terlatih. Lalu perempuan itu duduk di punggung unta tersebut, kemudian mengherdinya dan terus pergi. Setelah dia pergi dan mereka mengetahuinya, mereka mencari perempuan itu dan mengejarnya, tetapi sia-sia belaka kerana mereka tidak mempu mengejarnya. Perempuan ini bernazar kepada Allah 'Azza wa Jalla,  yaitu jika Allah menyelamatkannya dalam mengendarai unta, unta tersebut akan disembelihnya Setelah dia sampai di Madinah, orang-orang melihatnya. Lalu mereka berkata, "Itulah unta Adhba unta Rasulullah SAW." Kemudian dia berkata bahawa jika Allah menyelamatkannya dalam mengendarai unta itu, unta itu akan disembelihnya. Kemudian orang-orang berdatangan menemui Rasulullah SAW., mereka memberitahukan nazar perempuan tadi. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Subhanallah (Mahasuci Allah), jelek sekali pembalasan perempuan itu kepada untanya. Dia bernazar kalau Allah menyelamatkannya dalam mengendarai unta tersebut, dia kan menyembelinya! Tidak boleh suatu nazar dilaksanakan dalam perkara maksiat, dan tidak boleh nazar dilaksanakan untuk sesutu yang bukan miliknya." (5: 78 - S.M.)

________________
1 Tsaqif dan Uqail adalah dua suku yang bersekutu untuk sama-sama mempertahankan suku mereka bersama, dengan cara saling membantu jika ada musuh menyerang salah satu dari kedua suku ini. Kedua suku ini sama-sama mempunyai perjanjian dengan Nabi SAW., lalu Tsaqif melanggar perjanjian tersebut dengan menawan dua orang sahabat Nabi SAW.

Friday 16 May 2014

Bab: 3 - Wasiat Nabi SAW. Adalah Kitabullah

( 986 ) Diriwayatkan dari Aswad bin Yazid: Orang-orang pernah menyebutkan di dekat Aisyah r.a. bahawa 'Ali r.a. adalah washiyy (mendapatkan wasiat dari Nabi SAW. untuk menjadi khalifah beliau). Kemudian Aisyah berkata, "Kapan Rasulullah SAW. berwasiat kepadanya? Sungguh, beliau bersandar ke dadaku ketika sakit, lalu beliau meminta sebuah baskom. Setelah itu, beliau rebah di sebuah baskom. Setelah itu, beliau rebah di pangkuanku, dan tanpa terasa, beliau sudah wafat. Oleh kerana itu, kapankah beliau sempat berwasiat kepadanya?" (5: 75 - S.M.)

Bab: 2 - Wasiat Nabi SAW. Adalah Kitabullah

( 984 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Rasulullah SAW, tidak meninggalkan satu dinar dan satu dirham pun, tidak pula satu ekor kambing, dan tidak pula satu ekor unta (sebagai harta peninggalan), dan beliau tidak pula berwasiat apa-apa (tentang kepemimpinan kepada seseorang). (5: 75 - S.M.)

Bab: 1 - Wasiat Nabi SAW. Adalah Kitabullah

( 984 ) Diriwayatkan dari Thalhah bin Musharrif: Saya pernah bertanya kepada Abdullah bin Abi Aufa r.a., "Pernahkah Rasulullah SAW. berwasiat?" Dia menjawab, "Tidak pernah." Saya bertanya lagi, "Kalau demikian, mengapa orang-orang Islam diwajibkan berwasiat, atau mengapa mereka diperintahkan untuk berwasiat?" Dia menjawab, "Beliau berwasiat (kepada kaum Muslim) untuk berpegang teguh pada Kitabullah 'Azza wa Jalla."  (5: 74 - S.M.)

Tuesday 13 May 2014

Bab: Terdapat Saat Dikabulkannya Doa pada Malam Hari

( 1879 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a.: Aku mendengar Nabi SAW. bersabda, "Sesungguhnya, pada waktu malam ada suatu saat, jika seorang Muslim bertepatan berdoa pada saat itu memohon kebaikan dalam urusan dunia dan akhiratnya, Allah pasti akan mangabulkannya. Yang demikian itu adalah pada setiap malam." (2: 175 - S.M.)

Bab: Berdoalah dengan Hati yang Mantap dan Janganlah Mengatakan, "Jika Engkau Berkehendak."

( 1878 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Nabi SAW. bersabda, "Janganlah seseorang berkata, 'Wahai Allah, ampunilah aku jika Engkau berkehendak. Wahai Allah, kasihanilah aku jika Engkau berkehendak.' Hendaklah orang itu berdoa dengan hati yang teguh. Sesungguhnya, Allah melakukan sekehendak-Nya dan tidak seorang pun yang dapat memaksa-maksa-Nya." (8: 64 - S.M.)

Monday 12 May 2014

Bab: Kewajiban Berdiri untuk Jenazah Dimansuh

( 473 ) Diriwayatkan dari Ali r.a.: Kami melihat Rasulullah SAW. berdiri (untuk jenazah),  lalu kami pun berdiri, dan beliau duduk, kami pun duduk (3: 59 - S.M.)

Bab: Berdiri untuk Jenazah

( 472 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a.: Pernah ada jenazah lewat, lalu Rasulullah SAW. berdiri untuknya, dan kami pun berdiri bersama beliau. Lalu kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya, dia itu jenazah orang Yahudi." Beliau bersabda, "Sesungguhnya, kematian itu adalah sesuatu yang menakutkan. Apabila kamu melihat jenazah berdirilah untuknya." (3: 57 - S.M.)

Bab: Larangan bagi Perempuan untuk Ikut Menghantar Jenazah

( 471 ) Diriwayatkan dari Ummu Athiyyah r.a.: Kami (kaum wanita) dilarang ikut untuk menghantarkan jenazah, tetapi beliau tidak melarang secara ketat. (3: 47 - S.M.)

Sunday 11 May 2014

Bab: Pengakuan Berzina Sampai Empat Kali, Rajam Dilakukan di Dalam Lubang, Menunda Pelaksanaan Rajam bagi yang Hamil Sampai Dia Melahirkan, dan Menshalatkan Jenazah Pezina yang Dirajam

( 1039 ) Diriwayatkan dari Buraidah r.a.: Maiz bin Malik Al-Aslami pernah menghadap Rasulullah SAW. seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Sesungguhnya, saya telah berbuat aniaya terhadap diri saya sendiri, saya telah melakukan zina. Saya benar-benar ingin agar engkau membersihkan saya." Kemudian beliau menyuruhnya pergi. Pada keesokan harinya dia datang lagi menghadap Rasulullah SAW. seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh, saya telah melakukan zina." Kemudian untuk yang kedua kalinya, beliau menyuruhnya pergi. Setelah itu, Rasulullah SAW. mengutus seseorang untuk menemui kaumnya, beliau bertanya tentang orang tersebut, "Tahukah kalian tentang kondisi akal orang ini, pernah tidak waraskah dia?" Mereka menjawab, "Sepanjang pengetahuan kami, dia adalah seorang yang sehat akalnya dan termasuk orang yang baik di antara kami." Kemudian Maiz datang menghadap beliau untuk yang ketiga kalinya. Lalu beliau mengutus lagi kepada kaumnya, menanyakan tentang keadaan Maiz. Mereka memberitahukan bahawa dia adalah orang yang sehat, akalnya pun sehat. Setelah Maiz menghadap beliau untuk yang keempat kalinya, digalilah lubang untuknya, kemudian diperintahkannya untuk dirajam, maka dirajamlah dia. Kemudian datang pula seorang perempuan dari Ghamid seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya, saya telah berbuat zina, maka bersihkanlah saya!" Kemudian beliau menyuruh perempuan itu pergi. Pada keesokan harinya, dia datang lagi seraya berkata, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau menyuruh saya pergi? Barangkali engkau mau menyuruh saya pergi, sebagaimana yang telah engkau lakukan kepada Maiz? Demi Allah, saya benar-benar sedang hamil (kerana berzina)." Beliau bersabda, "Kalau begitu, pergilah sampai kamu melahirkan!" Setelah perempuan itu melahirkan, datanglah dia sampai perempuan itu melahirkan, datanglah dia sambil membawa bayinya di dalam sehelai kain seraya berkata, "Ini (anak saya), saya telah melahirkannya." Beliau bersabda, "pergilah, susuilah dia sampai kamu menyapihnya." Setelah menyapihnya, dia datang kembali menghadap beliau dengan membawa anaknya yang sedang memegang sepotong roti di tangannya. Kemudian perempuan itu berkata, "Wahai Rasulullah, inilah anak saya, dia telah saya sapih dan telah bisa makan!" Maka, beliau menyerahkan anak itu kepada salah seorang laki-laki Muslim, kemudian beliau memerintahkan agar dia dibuatkan lubang sedalam dadanya. Setelah itu, beliau memerintahkan agar dia dirajam, maka dirajamlah dia. Kemudian datanglah Khalid bin Al-Walid dengan membawa batu, lalu dia melemparkan batu itu ke arah kepala perempuan itu sampai darahnya memercit ke wajah Khalid, maka Khalid memakinya. Kemudian terdengarlah oleh Nabi SAW. makian Khalid kepada perempuan itu. Lalu beliau bersabda, "Sabarlah wahai Khalid! Demi Zat yang jiwa-ku berada di tangan (kekuasaan)-Nya, dia sudah benar-benar bertaubat dengan suatu taubat yang jika seorang yang zalim bertaubat dengannya, dia pasti akan diampuni." Kemudian beliau memerintahkan agar jenazahnya diurus (baik-baik), lalu dishalatkan oleh beliau, dan dikuburlah dia. (5: 120 - S.M.)

Saturday 10 May 2014

Bab: Pemelihara Anak Yatim

( 1767 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Pemelihara anak yatim, baik keluarganya sendiri atau anak orang lain, aku dan dia di syurga sejajar seperti kedua jari ini." Malik rahimahullah memberi tanda dengan jari telunjuknya dan jari tangannya. (8: 221 - S.M.)

Bab: 2 - Menyambung Silaturahmi dan Memutuskannya

( 1765 ) Diriwayatkan dari Jubair bin Muth'im r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan (tali kekeluargaan)." Ibn Abi 'Umar berkata, "Sufyan berkata, 'Maksud beliau ialah memutuskan tali kekeluargaan."' (8: 8 - S.M.)

Bab: 1 - Menyambung Silaturahmi dan Memutuskannya

( 1764 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya, Allah menciptakan makhluk-Nya Sehingga setelah selesai penciptaan-Nya, rahim berdiri seraya berkata, 'Inilah tempat orang yang berlindung kepada-Mu dari perbuatan memutuskan tali kekeluargaan.' Allah berfirman, 'Ya, tidak senangkah kamu, kalau Aku menyambung orang yang menyambung hubungan kamu dan memutuskan orang yang memutuskan hubungan kamu?' Jawab rahim, 'Ya, saya senang.' Allah berfirman, 'Ya, itulah hakmu!"' Kemudian Rasulullah SAW. bersabda, "Bacalah kalau kamu mau, Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu hendak membuat kerusakan di permukaan bumi dan akan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah, ditulikan-Nya pendengaran mereka, dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memerhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?"2 (8: 7 - S.M.)

___________
2 QS Muhammad (47): 22 - 24.

Friday 9 May 2014

Bab: Mencium Waktu Berpuasa

( 591 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Rasulullah SAW pernah mencium (salah seorang isterinya) padahal beliau sedang berpuasa, beliau pernah bercumbu-cumbu (dengan isterinya) padahal beliau juga sedang berpuasa. Akan tetapi, beliau adalah orang yang paling dapat menahan syahwatnya. (3: 135 - S.M.)

Bab: 2 - Denda bagi Orang yang Menyetubuhi Isterinya pada Siang Hari Bulan Ramadhan

( 590 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah SAW. seraya berkata, "Hanguslah saya!" Rasulullah SAW. bertanya, "Mengapa hangus?" Dia menjawab, "Saya menyetubuhi isteri saya pada siang hari bulan Ramadhan." Beliau bersabda, "Bersedekahlah, bersedekahlah!" Orang itu berkata, "Saya tidak punya apa-apa." Kemudian beliau menyuruh orang itu duduk, lalu datang seseorang yang membawa dua keranjang makanan, maka beliau memerintahkan orang itu menyedekahkan makanan itu." (3: 140 - S.M.)

Bab: 1 - Denda bagi Orang yang Menyetubuhi Isterinya pada Siang Hari Bulan Ramadhan

( 589 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Seorang laki-laki pernah mendatangi Nabi SAW. seraya berkata, "Wahai Rasulullah, celakalah saya." Beliau bertanya, "Apakah yang mencelakakan mu?" Orang itu menjawab, "Saya telah menyetubuhi isteri saya pada siang hari bulan Ramadhan." Beliau bertanya, "Mampukah kamu memerdekakan seorang budak?" Dia menjawab, "Tidak." Beliau bertanya, "Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?" Orang itu menjawab, "Tidak." Beliau bertanya, "Mampukah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?" Orang itu menjawab, "Tidak." Kemudian orang itu duduk. Setelah itu, Nabi SAW. diberi satu wadah besar berisikan buah kurma. Lalu beliau bersabda kepada orang itu, "(Ambillah dan) sedekahkanlah buah kurma ini!" Orang itu berkata, "Apakah engkau melihat ada orang yang lebih fakir daripada kami? Sungguh, tidak ada satu pun keluarga di Kota Madinah ini yang lebih membutuhkan kurma ini daripada keluarga saya." Kemudian Nabi SAW. tertawa sampai gigi taringnya nampak, lalu beliau bersabda, "Pergilah! Bawalah kurma itu untuk makan keluargamu." (3: 193 - S.M.)

Wednesday 7 May 2014

Bab: Barang Orang Berhaji yang Tercicir

( 1061 ) Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Utsman Al-Taimi r.a.: Nabi SAW. melarang memungut barang-barang orang berhaji yang tercicir. (5: 137 - S.M.)

Bab: Hukum Barang Tercicir

( 1060 ) Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid bin Zaid Al-Juhani, sahabat Rasulullah SAW.: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang barang tercicir, emas atau perak. Kemudian beliau bersabda, "Perhatikanlah tali dan bungkusnya, kemudian umumkanlah barang itu selama satu tahun, kalau tidak seorang pun mengakuinya, pergunakanlah barang itu, hanya saja ia sebagai barang titipan bagimu; kalau pada suatu hari nanti pemiliknya datang memintanya, berikanlah barang itu kepadanya!" Orang itu juga menanyakan tentang penemuan unta. Kemudian beliau bersabda, "Tidak ada hubungan antara kamu dengan unta itu, biarkanlah unta itu kerana unta mempunyai kaki sendiri, dan juga mempunyai perut sendiri. Maka, biarkanlah ia mencari air minum sendiri dan mencari makan dari pepohonan sendiri sampai ia didapati sendiri oleh pemiliknya." Orang itu juga bertanya tentang penemuan kambing. Lalu beliau bersabda, "Kambing itu untukmu, untuk saudaramu (pemiliknya), atau juga untuk serigala." (5: 135 - S.M.)

Tuesday 6 May 2014

Bab: Melarang Mempergunakan Sisa Air

( 980 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Janganlah kalian melarang mempergunakan sisa air yang dipergunakan untuk menyiram rerumputan (mereka yang tidak punya air)." (5: 34 - S.M.)[]

Bab: Menjual Sisa Air

( 979 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a.: Rasulullah SAW. melarang menjual sisa air. (5: 34 - S.M.)

Bab: Pahala Bercocok Tanam

( 978 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Siapa pun seorang Muslim yang menanam tanaman, setiap yang dimakan dari hasil tanamannya menjadi sedekah baginya, yang dicuri juga menjadi sedekah baginya, yang dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan yang diambil seseorang pun menjadi sedekah baginya." (5: 27 - S.M.)

Bab: Mengupah Perawat Tanaman dengan Hasilnya

( 977 ) Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a.: Rasulullah SAW. pernah memberikan upah kepada penduduk Khaibar yang mengerjakan tanahnya dengan separuh pendapatan buah kebun beliau. Oleh kerana itu, setiap tahunnya beliau membagi-bagikan kepada isteri-isterinya sebanyak seratus wasak; delapan puluh wasak buah kurma dan dua puluh wasak gandum. Setelah Umar r.a. berkuasa, dia membagi-bagikan tanah Khaibar. 'Umar r.a. memberikan dua macam pilihan kepada isteri-isteri Nabi SAW., yaitu mereka boleh memilih antara mendapatkan bagian tanah dan air, ataukah mereka memilih jaminan hasil pangan beberapa wasak setiap tahunnya. Dalam ketentuan ini, pilihan mereka bermacam-macam, ada yang memilih mendapatkan bagian tanah dan air saja, dan ada pula yang memilih mendapatkan jaminan hasil pangan beberapa wasak setiap tahunnya. Adapun Aisyah dan Hafshah r.a. termasuk di antara mereka yang memilih tanah dan air. (5: 26 - S.M.)

Monday 5 May 2014

Bab: Pengampunan Semua Dosa

( 1922 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada di tangan (kekuasaan)-Nya, andaikan kamu tidak berdosa, pasti Allah melenyapkan (mematikan) kamu, dan menciptakan suatu kaum yang berbuat dosa, kemudian mereka memohon ampun, lalu Allah mengampuni dosa mereka." (8: 94 - S.M.)

Bab: Laki-Laki dan Wanita-Wanita yang Berzikir

( 1891 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. pernah berjalan di Kota Makkah. Lalu beliau melewati sebuah gunung bernama Gunung 'Jumdan'. Kemudian beliau bersabda, "Laluilah oleh kalian Jumdan ini, telah mendahului orang-orang yang tinggal sendirian." Tanya sahabat, "Siapakah orang-orang yang tinggal sendirian itu wahai Rasulullah?" Sabda beliau, "Yaitu orang-orang yang banyak berzikir, laki-laki dan perempuan." (8: 63 - S.M.)

Bab: Keutamaan Majlis Zikir, Doa, dan Istigfar

( 1890 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.: Beliau bersabda, "Sesungguhnya, Allah Tabaraka wa Taala mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling mencari majlis-majlis zikir. Apabila mereka telah mendapatkan suatu majlis zikir, malaikat-malaikat itu duduk bersama mereka dan menaungi satu sama lainnya dengan sayap-sayap mereka sampai memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia ini. Setelah majlis itu bubar, malaikat-malaikat itu kembali lagi naik ke atas langit." Sabda beliau, "Lalu Allah bertanya kepada malaikat-malaikat itu, sedangkan Dia lebih mengetahui daripada mereka, 'Dari manakah kalian datang?' Mereka menjawab, 'Kami datang dari majlis hamba-hamba Engkau di bumi, yang bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan memohon kepada Engkau.' Tanya Allah, 'Mereka memohon apa kepada-Ku?' Jawab malaikat, 'Mereka memohon syurga kepada Engkau.' Tanya Allah, 'Apakah mereka telah melihat syurga-Ku?' Jawab malaikat, 'Belum, wahai Tuhanku.' Allah berfirman, 'Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah melihat syurga-Ku?' Malaikat itu berkata lagi, 'Mereka memohon perlindungan kepada Engkau.' Tanya Allah, 'Dari apakah mereka memoon perlindungan kepada-Ku?' Jawab mereka, 'Mereka memohon perlindungan-Mu dari api neraka-Mu wahai Tuhanku.' Tanya Allah, 'Apakah mereka telah melihat api neraka-Ku?' Jawab malaikat, 'Belum.' Tanya Allah, 'Bagaimana kiranya kalau mereka telah melihat api neraka-Ku?'  Malaikat itu berkata lagi, 'Mereka juga memohon ampunan kepada Engkau.' Firman Allah, 'Aku telah mengamuni mereka, Aku telah memberi mereka apa yang mereka minta, dan Aku telah melindungi mereka dari api neraka."' Sabda Beliau, "Kemudian malaikat-malaikat berkata, 'Wahai Tuhanku, di dalam majlis itu ada si Fulan, yaitu seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu bertemu dengan majlis zikir itu, kemudian dia duduk bersama mereka."' Sabda beliau, "Lalu Allah berfirman, 'Aku telah mengampuni dosanya, mereka adalah orang-orang yang teman duduk mereka itu tidak akan ada yang celaka."' (8: 68 - S.M.)

Saturday 3 May 2014

Bab: Kisah tentang Musa a.s. dan Khidhir a.s.

( 1611 ) Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair: Aku pernah bertanya kepada Ibn Abbas, "Sesunguhnya, Nauf Al-Bikali menyatakan bahawa Musa a.s. nabi Bani Israil itu bukanlah Musa yang menyertai Khidhir!" Kata Ibn Abbas, "Musuh Allah itu bohong. Aku mendengar Ubai bin Ka'b berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, Musa pernah berpidato di tengah-tengah Bani Israil. Lalu dia ditanya, 'Siapakah orang yang paling alim?' Jawab Musa, 'Aku orang yang paling alim!' Sabda beliau, 'Kemudian Allah mengecamnya kerana Musa tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah. Setelah itu, Allah menurunkan wahyu kepadanya, Sesungguhnya, ada seorang di antara hamba-hamba-Ku, yang berada di muara (pertemuan) dua laut, dia lebih alim daripada kamu!' Kata Musa, 'Wahai Tuhanku, bagaimana caranya agar aku dapat bertemu dengannya?' Dikatakan kepadanya, 'Pergilah membawa ikan laut di dalam wadah jerami. Ketika ikan laut itu menghilang darimu, di situlah hamba-Ku berada.' Lalu pergilah Musa bersama Yusya bin Nun, muridnya. Musa pergi membawa ikan laut di dalam wadah jerami. Muridnya pun menyertainya. Setelah keduanya berjalan kaki dan sampai di suatu batu besar, Musa dan muridnya itu tidur. Pada waktu itulah, ikan di dalam jerami itu bergerak-gerak sampai keluar dari tempatnya dan meluncur jatuh ke laut.' Sabda beliau, 'Dan Allah mengentikan air mengalir itu sehingga berbentuk busur melengkung seperti sebuah kubah, yang membuat ikan itu dapat meluncur seperti melewati sebuah terowongan, sedangkan Musa dan muridnya di buat keheranan. Kemudian berjalanlah kedua orang ini sampai dua hari dua malam lamanya, sedangkan murid Musa lupa untuk memberitahukan peristiwa ikan itu kepadanya. Pada pagi harinya, Musa berkata kepada muridnya, 'Bawalah kemari makanan kita, sungguh kita telah merasa letih sekali kerana perjalanan kita ini.' Sabda Nabi SAW., 'Dan Musa tidak merasa letih, sebelum dia melewati tempat yang telah diperintahkan kepadanya. Kata murid Musa, 'Tahukah kamu tatkala kita berlindung di sebuah batu tadi, aku lupa kepada ikan laut (kita), kemudian syaitanlah yang membuat aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu, dan tidak ada yang melupakan aku untuk menceritakannya, kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang sangat aneh.' Kata Musa, 'Itulah (tempat) yang kita cari.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Setelah keduanya sampai di batu besar, Musa melihat seorang laki-laki tidur diselimuti dengan kain. Kemudian Musa memberi salam kepadanya, lalu Khidhir menjawab, 'Dari manakah datangnya salam ini?' Kata Musa, 'Aku Musa.' Kata Khidhir, 'Sesungguhnya kamu diberi ilmu oleh Allah, yaitu suatu ilmu yang telah diajarkan kepadamu, sedangkan aku tidak mengetahuinya. Aku juga diberi ilmu oleh Allah, suatu ilmu yang diajarkan kepadaku, sedangkan kamu tidak mengetahuinya.' Kata Musa kepada Khidhir, 'Bolehkan aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?' Jawab Khidhir, 'Sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak akan sanggup untuk bersabar bersamaku. Dan bagaimana bisa kamu akan sabar terhadap sesuatu yang belum kamu ketahuinya dengan ilmu yang cukup tentang hal itu?' Kata Musa, 'Insya Allah, Kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam suatu urusan apa pun.' Kata Khidhir kepada Musa, 'Jika kamu mengikutiku, janganlah kamu menanyakan apa pun kepada ku hingga aku sendiri yang menceritakannya kepada mu nanti.' Kata Musa, 'Ya.' Sabda Nabi SAW., 'Lalu berangkatlah Khidhir dengan Musa, berjalan menelusuri pantai laut. Ketika ada sebuah perahu, keduanya meminta agar pemilik-pemilik perahu itu sudi membawa mereka berdua. Semua pemilik perahu itu kenal kepada Khidhir, kerana itu keduanya dibawa mereka tanpa memberi ongkos. Kemudian (di dalam perahu itu) Khidhir menuju kepada sebagian papan perahu. Lalu papan itu dibongkarnya. Musa berkata kepadanya, 'Semua orang itu membawa kita tanpa ongkos, lalu kamu melubangi perahu mereka untuk kamu tenggelamkan. Sungguh, kamu telah melakukan suatu kesalahan besar.' Kata Khidhir, 'Bukankah aku telah berkata, 'Sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak akan sanggup untuk bersabar bersamaku?' Kata Musa, 'Janganlah kamu menghukumku kerana kelupaanku dan janganlah kamu membebani ku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.' Kemudian Khidhir dan Musa keluar dari perahu itu. Pada waktu mereka tengah berjalan berdua, ada seorang anak bermain-main dengan kawan-kawannya. Lalu dipeganglah kepada anak itu oleh Khidhir, kemudian dicopotnya kepala anak itu sampai mati. Berkatalah Musa, 'Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan kerana di membunuh orang lain? Sungguh, kamu telah melakukan suatu perkara yang mungkar.' Kata Khidhir, 'Bukankah sudah ku katakan kepadamu bahawa sesungguhnya kamu tidak akan dapat bersabar bersamaku?' Sabda Nabi SAW., 'Peristiwa ini lebih ngeri daripada peristiwa yang pertama kali.'  Kata Musa, 'Jika aku bertanya kepadamu tentang sesutu sesudah (kali) ini, janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu. Sesungguhnya, kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku.' Lalu berangkatlah keduanya hingga tatkala kaduanya sampai kepada penduduk sutu negeri, keduanya meminta agar dijamu oleh penduduk desa tersebut, tetapi penduduk desa tersebut tidak mahu menjamu mereka berdua. Kemudian keduanya melihat dinding rumah yang hampir roboh di dalam negeri itu, lalu Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata, 'Andaikan kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.' Kata beliau, 'Tembok yang ditegakkan itu sedang miring. Khidhir memberi isyarat dengan tangannya begini lalu ditegakkannya.' Kata Musa kepada Khidhir, 'Ketika talah memasuki negeri suatu kaum, tetapi mereka tidak mau menerima kita, dan mereka tidak mau menjamu kita. Andaikan kamu mau, tentu seharusnya kamu mengambil upah untuk itu.' Kata Khidhir, 'Inilah perpisahan antara aku dengan kamu. Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak sanggup bersabar terhadapnya.' Rasulullah SAW. bersabda 'Semoga Allah menyayangi Musa. Andaikan Musa bersabar, sungguh, aku senang sekali mendengarkan kisah mereka berdua ini.' Selanjutnya, Rasulullah SAW. juga bersabda, 'Pada mulanya Musa lupa. Dan datanglah seekor burung pipit hinggap di tepi perahu itu, kemudian burung itu mematuk ke air laut. Lalu Khidhir berkata kepada Musa, 'Tidaklah berkurang ilmuku dan ilmumu yang diberikan Allah 'Azza wa Jalla, kecuali seperti berkurangnya air yang dipatuk oleh burung pipit dari laut ini."' Ibn 'Abbas sering membaca, "Dan di hadapan mereka ada raja yang akan merampas setiap perahu yang bagus." Dia juga biasa membaca, "Adapun anak itu adalah kafir." (7: 103 - 105 - S.M.)

Friday 2 May 2014

Bab: 2 - Mukjizat Nabi SAW. pada Makanan

( 1532 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a.: Ketika menggali parit (Khandaq), aku melihat Rasulullah SAW. dalam keadaan lapar. Kemudian aku pergi menemui isteriku seraya bertanya, "Apakah kamu masih menyimpan suatu makanan? Aku melihat Rasulullah SAW. lapar sekali!" Lalu, dikeluarkanlah kepadaku sebuah wadah kulit berisi satu gantang gandum, dan kami mempunyai seekor anak kambing, lalu aku sembelih anak kambing itu dan isteriku yang menepung gandum. Kemudian kambing itu ku potong-potong dan ku masukkan ke dalam periuk. Setelah itu, aku pergi menghadap Rasulullah SAW., sedang isteriku berpesan kepadaku, "Kamu jangan mempermalukan aku kepada Rasulullah SAW. dan rombongan beliau (yaitu jangan mengajak orang banyak kerana persiapan hanya sedikit)." Setelah aku sampai kepada Rasulullah SAW., aku membisikkan kepada beliau maksud kami sekeluarga ini. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah menyembelih anak kambing kami dan isteri saya telah menepung segantang gandum, maka sudilah kiranya engkau dapat hadir ke rumah bersama beberapa orang lainnya." Pada waktu itu, Rasulullah SAW. berteriak-teriak, "Wahai semua penggali parit (Khandaq), sesungguhnya, Jabir telah membuatkan makanan untuk menjamu kalian, marilah kita pergi bersama memenuhi undangannya segera!" Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Janganlah sekali-kali kamu menjerangkan periukmu lebih dahulu, dan adonannya pun jangan dimasuk sebelum aku datang." Sepulangku ke rumah, Rasulullah SAW. pun datang bersama rombongannya. Setelah aku menemui isteriku, dia marah-marah dan mencaci makiku (kerana membawa rombongan yang begitu banyak, sedangkan persediaan makanan hanya sedikit). Kemudian aku berkata, "Sudah kulakukan pesanmu itu kepadanya." Kemudian ku keluarkan adunan tepung itu, lalu beliau meludahinya dan mendoakan keberkahan. Setelah itu, beliau menuju ke periuk kami, lalu beliau meludahinya juga dan mendoakan keberkahan pula. Setelah itu, beliau bersabda, "panggilah seorang wanita juru masak untuk menyertaimu, dan ciduklah dari periuk mu tanpa diturunkan dari tungkunya." Jumlah rombongan itu sebanyak seribu orang. Demi Allah, mereka kenyang semua, bahkan bersisa sampai mereka biarkan dan pulang, sedangkan periuk kami masih saja penuh mendidih sebagaimana semula, dan adonan kami masih juga tetap dimasuk sebagaimana semula. (6: 117 - 118 - S.M.)

Bab: Menjamak Shalat pada Saat Bepergian

( 438 ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi SAW.: Apabila tergesa-gesa hendak pergi, beliau mengundurkan shalat zuhur sampai awal waktu shalat asar, lalu beliau menjamak keduanya, dan beliau mengundurkan shalat maghrib sampai beliau menjamaknya dengan shalat isyak, yaitu ketika terbenamnya awan merah. (2: 151 - S.M.)