Thursday 7 May 2015

Bab: Obat Cekok

( 1478 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Kami pernah mencekoki obat kepada Rasulullah SAW. ketika beliau sakit, lalu beliau memberi isyarat agar beliau jangan dicekoki. Lalu kami mengatakan, "Beliau melarang kami mencekokinya kerana orang sakit biasanya tidak menyukai obat." Setelah beliau sembuh, beliau bersabda, "Setiap orang di antara kalian pasti dicekoki, kecuali Abbas. Sebab, dia tidak mengetahui kamu." (7: 24 - S.M.)

Bab: Berobat dengan Kayu Gaharu

( 1477 ) Diriwayatkan dari Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas'ud: Ummu Qais binti Mihshan adalah di antara seorang wanita yang hijrah pada masa-masa periode pertama yang berbaiat kepada Rasulullah SAW. Dia adalah saudara perempuan Ukasyah bin Mihshan, salah seorang dari Bani Asad bin Khuzaimah. Ummu Qais mengabarkan kepada ku bahawa dia pernah menghadap Rasulullah SAW. sambil membawa anak laki-lakinya yang belum memakan makanan (selain air susu ibu), sedangkan Ummu Qais khawatir anaknya menderita penyakit radang tenggorokan. Lalu Rasulullah SAW. bersabda, "Mengapa kalian mengobati anak-anak yang sakit radang tenggorokan dengan memasukkan jari? Berilah obat kayu gaharu ini. Sesungguhnya, kayu gaharu mengandung tujuh macam obat penyakit, antara lain obat radang selaput dada atau sakit pinggang." Ummu Qais mengabarkan pula kepada ku bahawa anaknya itulah yang kencing di pangkuan Rasulullah SAW. lalu Rasulullah SAW. meminta air, kemudian beliau memercikkannya pada pakaian beliau tanpa mencucinya. (7: 25 - S.M.)

Wednesday 6 May 2015

Bab: Memakai Sarung Setinggi Pertengahan Betis

( 1358 ) Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a.: Aku pernah berjalan di depan Rasulullah SAW., sedangkan sarung-ku rendah terkulai. Lalu beliau bersabda, "Wahai Abdullah, naikkanlah sarung mu!" Kemudian aku menaikkannya. Lalu beliau bersabda, "Naikkan lagi!" Lalu aku menaikkannya lagi. Setelah itu, aku selalu memerhatikan sabda beliau tersebut. Lalu ada seseorang bertanya, "Sampai di mana batas sarung itu?" Aku berkata, "Sampai di pertengahan betis!" (6: 148 - S.M.)

Bab: Boleh Menelentang sambil Mengangkat Kaki Sebelah

( 1357 ) Diriwayatkan dari Abbad bin Tamim, dari pamannya, bahwa dia melihat Rasulullah SAW. tidur terlentang di masjid sambil meletakkan kaki sebelah di atas kaki sebelahnya. ( 6: 154 - 155 - S.M.)

Bab: Larangan Menelentang Sambil Mengangkat Kaki Sebelah

( 1356 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a.: Nabi SAW. bersabda, "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu tidur menelentang sambil mengangkat kakinya yang sebelahnya (kerana dapat membuka auratnya)." (6: 154 - S.M.)