Friday 24 August 2012

Bab: 3 - Tentang Melihat Allah Jalla Jalaluh

( 86 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah SAW., "Apakah kita akan melihat Tuhan kita nanti pada hari kiamat?" Kemudian Rasulullah SAW. menjawab, "Apakah kamu pernah terhalang mendung untuk melihat bulan purnama?" Mereka menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi, "Apakah kamu pernah terhalang untuk melihat matahari sewaktu tidak ada mendung?" Mereka menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Demikian pula kamu melihat-Nya. Allah akan menghimpun manusia nanti pada hari kiamat, lalu berfirman, "Barang siapa menyembah matahari, dia mengikuti matahari, barang siapa menyembah bulan, dia mengikuti bulan, dan barang siapa menyembah berhala, dia mengikuti berhalanya."' Dan tinggallah umat (Muhammad) ini, termasuk di dalamnya orang munafik, lalu Allah mendatangi mereka dalam bentuk yang tidak mereka kenali, Kemudian Dia berfirman, "Aku Tuhanmu!" Kemudian mereka menjawab, "Kami berlindung kepada Allah darimu, inilah tempat kami sehingga Tuhan yang telah kami kenal itu datang (membawa kami)." Kemudian Allah datang lagi dalam bentuk yang mereka kenali, lalu Dia berfirman, "Aku Tuhanmu!" Lalu mereka berkata, "Engkaulah Tuhan kami." Lamu mereka mengikuti-Nya. Setelah itu, dipancangkanlah titian di tengah api Jahanam. Jadi, aku dan umatkulah yang mula-mula melintasinya dan tak seorang pun yang diperkenankan berbicara waktu itu, kecuali rasul-rasul Allah. Doa rasul-rasul Allah ketika itu, "Wahai Allah, selamatkanlah, selamatkanlah!" Di Neraka Jahanam itu terdapat banyak pengait besi seperti duri pohon Sa'dan. "Pernahkah kamu melihat pohon Sa'dan?" Mereka menjawab, "Ya, kami pernah melihatnya wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pengait besi itu seperti duri pohon Sa'dan, namum besarnya hanya Allah yang mengetahui. Pengait itu akan menyambar orang-orang sesuai dengan amal perbuatannya. Oleh karena itu, orang Mukmin akan selamat karena amalnya, dan ada pula yang terkait ke dalam api neraka sampai akhirnya akan diselamatkan. Ketika Allah telah selesai mengadili hamba-hamba-Nya dan Dia hendak mengeluarkan dengan rahmat-Nya siapa saja yang dikehendaki-Nya dari neraka, Dia memerintahkan malaikat-malaikat untuk mengeluarkan yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Alah dengan suatu apa pun, yaitu yang Dia kehendaki untuk mendapatkan rahmat-Nya, mereka adalah orang-orang yang mengucapkan, 'La ilaha illahllah - Tiada tuhan selain Allah.' Malaikat itu dapat mengenali mereka dalam api karena bekas sujud di wajah mereka, yang tidak dapat dimakan api,  yang memang, Allah telah mengharamkan api untuk memakan bekas-bekas sujud. setelah malaikat mengeluarkan mereka yang telah hangus itu, dituangkanlah air hidup43 kepada mereka, lalu tumbuhlah mereka sebagaimana tumbuhnya biji di tanah endapan air bah. Setelah Allah selesai mengadili hamba-hamba-Nya, ada lagi seorang laki-laki yang menghadapkan wajahnya kepada api neraka, yaitu orang terakhir yang akan memasuki surga. Orang itu berkata, 'Wahai Tuhanku, palingkanlah wajahku dari api neraka karena baunya meracuni aku dan nyalanya menghanguskan aku.' Orang itu terus-menerus berdoa kepada Allah sehingga Allah berfirman, 'Apakah kiranya kamu akan memohon yang lain kalau Aku kabulkan permohonanmu?' Orang itu menjawab, 'Aku tidak akan memohon yang lain.' Demikianlah orang itu mengajukan berbagai macam janji kepada Tuhannya. Kemudian Allah memalingkan wajahnya dari api neraka dan dihadapkanlah wajahnya itu kepada surga sehingga dia melihatnya. Setelah itu, tertegunlah orang itu cukup lama, lalu berkata, 'Wahai Tuhanku, majukanlah aku ke dekat pintu surga.' Allah menjawab, 'Bukankah kamu telah mengajukan berbagai janji kepada-Ku bahwa kamu tidak akan memohon selain yang telah Aku berikan kepadamu? Celakalah kamu wahai anak Adam, suka sekali kamu menyalahi janji.' Orang itu lalu berkata kepada Allah bahwa dia tidak akan menyalahi janjinya serta berdoa lagi kepada Allah, sampai Allah berfirman lagi, 'Apakah kiranya kamu akan memohon yang lain setelah aku kabulkan permintaanmu itu?' Orang itu menjawab, 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, aku tidak akan meminta yang lain.' Orang itu mengajukan berbagai macam janji lagi kepada Tuhannya. Kemudian Allah mendekatkan orang itu ke pintu surga. Setelah itu, dia berdiri di pintu surga, dan terbukalah surga itu dengan luas sehingga dia dapat melihat kenikmatan dan kebahagiaan yang ada di dalamnya, lalu dia terdiam (tercengang) cukup lama, kemudian berkata, 'Wahai Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.' Kemudian Allah berfirman, 'Bukankah kamu telah mengajukan berbagai janji kepada-Ku bahwa kamu tidak akan memohon selain yang telah Aku berikan kepadamu? Celaka kamu wahai anak Adam, suka sekali kamu menyalahi janji!' Lalu orang itu berkata,Wahai Tuhanku, janganlah aku sampai menjadi makhluk-Mu yang paling celaka!' Demikianlah orang itu terus-menerus memohon kepada Allah sehingga Allah 'Azza wa Jalla  tertawa (menyenanginya) terhadap orang itu. Jadi, jika Allah tertawa terhadap orang itu, Dia berfirman, 'Masuklah kamu ke dalam surga!' Setelah dia memasukinya, Allah berfirman lagi, 'Puaskanlah hatimu dengan kenikmatan surga ini!' Lalu dia memohon kepada Tuhannya dengan sepuas-puasnya sehingga Allah mengingatkan kepadanya dengan segala macam apa pun, Setelah orang itu merasa puas, Allah SWT. berfirman kepadanya. 'Itu bagimu dan juga yang sama lagi dengannya.''' 'Atha' bin Yazid berkata, "Dan Abu Sa'id Al-Khudri saat itu bersama Abu Hurairah dan dia tidak menyangkal hadis Abu Hurairah r.a. Oleh karena itu, sewaktu Abu Hurairah r.a. meriwayatkan hadis ini bahwa Allah SWT. berfirman kepada orang itu, 'Itu bagimu ditambah lagi nikmat lain yang seperti itu pula,' Abu Sa'id r.a. berkata kepadanya, "Wahai Abu Hurairah, ditambah sepuluh kali lipatnya untuk orang itu!" Abu Hurairah r.a. menjawab, "Saya hanya hafal sabda Rasulullah SAW., 'Itu adalah milikmu dan ditambah lagi nikmat lain yang seperti itu pula.''' Abu Sa'id r.a. berkata lagi, "Saya bersaksi bahwa saya hafal sabda Rasulullah SAW.,       'Itu adalah milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali lipatnya."' Abu Hurairah r.a. berkata, "Dan lelaki itulah orang terakhir yang memasuki surga." (1: 112 - 114 - S.M.)
____________
(43) Kepada orang Mukmin yang baru saja dikeluarkan dari api neraka setelah hangus dimakan api karena dosanya, untuk hidup kembali setelah dituanginya.