Monday 20 August 2012

Bab: Isra' Nabi SAW. dan Difardukannya Shalat

( 76 ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.: Rasalullah SAW. bersabda, "Didatangkan kepadaku buraq, yaitu seekor binatang putih panjang, lebih besar daripada keledai, tetapi lebih kecil daripada baghal27. Buraq itu (kalau berjalan) melompat sejauh pandangan matanya, sejauh itu pula ia meletakkan kakinya. Kemudian setelah aku menungganginya sampai ke Baitul Maqdis, aku tambatkan buraq itu di samping pintu, tempat tambatan kendaraan nabi-nabi sebelumku. Setelah itu, aku memasuki masjid dan mengerjakan shalat dua rakaat. Kemudian setelah aku keluar, Jibril a.s. mendatangiku dengan membawa sebuah bejana berisi arak dan sebuah lagi berisi susu, tetapi aku memilih yang berisi susu." Kemudian Jibril a.s. berkata, "Engkau telah memilih fitrah28." Kemudian buraq membawa kami naik ke atas langit; Jibril a.s. meminta dibukakan pintu. Dia ditanya, "Siapakah kamu?" Jibril a.s. menjawab, "Jibril." Dia ditanya lagi, "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Dia ditanya lagi, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutus." Setelah itu, kami dibukakan pintu, ternyata di sana aku bertemu dengan Adam, lalu dia mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan kebaikan untukku. Setelah itu, buraq membawa kami naik lagi ke atas langit yang kedua. Lalu Jibril a.s. minta dibukakan pintu. Jibril ditanya, "Siapakah Kamu?" Jibril menjawab, "Jibril." Jibril ditanya, "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Jibril ditanya, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia sudah diutus." Lalu kami dibukakan pintu, di sana aku bertemu dengan dua orang putra bibiku, yaitu Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya. Mereka mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan kebaikan untukku. Setelah itu, buraq membawa kami naik ke atas langit yang ketiga. Jibril a.s. minta dibukakan pintu, kemudian Jibril a.s. ditanya, "Siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Jibril." Jibril ditanya lagi, "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Jibril ditanya, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia sudah diutus." Lalu kami dibukakan pintu, di sana aku bertemu dengan Nabi Yusuf a.s. yang telah dianugerahi separuh rupa keindahan. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan kebaikan untukku. Setelah itu, buraq membawa kami naik lagi ke atas langit yang keempat. Jibrila.s. minta dibukakan pintu, kemudian Jibril a.s. ditanya, 'Siapakah kamu"' Jibril menjawab, "Jibril." Jibril ditanya, "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Jibril ditanya, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia sudah diutus." Lalu kami dibukakan pintu, di sana aku bertemu dengan Idris a.s. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman, Dan kami telah mengangkatnya (Idris a.s.) ke martabat yang tinggi (QS Maryam [19|:57]. Setelah itu, buraq membawa kami naik lagi ke langit yang kelima. Jibril a.s. minta dibukakan pintu. Jibril a.s. ditanya, "Siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Jibril." Jibril ditanya, "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Jibril ditanya, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia sudah diutus." Lalu kami dibukakan pintu, di sana aku bertemu dengan Harun a.s. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan kebaikan untukku. Setelah itu, buraq membawa kami naik lagi ke atas langit yang keenam. Jibril a.s. minta dibukakan pintu. Jibril a.s. ditanya, "Siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Jibril." Jibril ditanya. "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Jibril ditanya, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia sudah diutus." Lalu kami dibukakan pintu, di sana saya bertemu dengan Musa a.s. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan kebaikan untukku. Setelah itu, buraq membawa kami naik ke atas langit yang ketujuh. Jibril a.s. minta dibukakan pintu, kemudian Jibril a.s. ditanya, "Siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Jibril." Jibril ditanya lagi, "Bersama siapakah kamu?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Jibril ditanya, "Apakah dia sudah diutus?" Jibril menjawab, "Ya, dia sudah diutus." Lalu kami dibukakan pintu, di sana aku bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur. Baitul Makmur ini, setiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat dan malaikat-malaikat itu tidak pernah kembali lagi. Setelah itu, aku dibawa ke Sidratul Muntaha yang daunnya seperti bentuk daun telinga gajah, sedangkan buahnya sebesar tempayan. Dengan perintah Allah, pohon besar itu (Sidratul Muntaha) berubah sehingga tak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menyifatkannya karena keindahannya. Lalu Allah memberi wahyu kepadaku; Dia mewajibkan shalat fardu lima puluh kali dalam sehari-semalam. Setelah itu, aku turun dan bertemu dengan Musa a.s., lalu dia bertanya, "Apa sajakah yang telah diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?" Aku menjawab, "Lima puluh kali shalat." Musa a.s. berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu, lalu mintalah keringanan kepada-Nya karena umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya. Sesungguhnya, saya benar-benar telah mencobanya kepada Bani Israil." Kemudian aku kembali kepada Tuhanku dan berkata, "Wahai Tuhan, berilah keringanan untuk umatku." Kemudian dipotonglah lima kali shalat. Lalu aku turun lagi dan bertemu Musa a.s. dan aku mengatakan kepadanya bahwa Tuhanku telah mengurangi untukku lima kali. Musa a.s. berkata, "Sungguh, umatmu tidak akan mampu melaksanakannya, kembalilah engkau kepada Tuhanmu, lalu mintalah kepada-Nya keringanan." Beliau bersabda, "Lalu aku berkali-kali kembali antara Tuhanku dan Musa a.s. sehingga Dia berfirman, Wahai Muhammad, semuanya itu lima kali dalam sehari semalam, untuk setiap kali shalat mempunyai pahala sepuluh kali shalat, karena itu semuanya mempunyai pahala lima puluh kali shalat. Barang siapa berniat melaksanakan kebaikan, tetapi tidak jadi melaksanakannya, dicatatlah bagi orang itu sebuah amal kebajikan. Jika dia melaksanakannya, dicatatlah baginya sepuluh amal kebajikan. Barang siapa bernait mengerjakan amal kejelekan, tetapi dia tidak jadi melaksanakannya, tidak dicatat apa-apa. Jika sampai melaksanakannya, dicatat sebuah kejelekan baginya. Selanjutnya beliau bersabda, "Lalu aku turun dan ketika aku bertemu dengan Musa a.s., aku memberitahukan hal itu kepadanya. Musa berkata, "Kembalilah engkau kepada Tuhanmu, lalu mohonlah keringanan kepada-Nya." Rasulullah SAW. berkata, "Aku berkata kepadanya, 'Aku sudah (berkali-kali) kembali kepada Tuhanku sampai aku malu kepada-Nya."' (1: 99 - 101 - S.M.)
____________
(27) Anak dari hasil keledai dan kuda
(28) Maksud fitrah di sini adalah Islam dan istiqamah. Syarh Shahih Muslim, Al-Nawawi II, 212.