Saturday 25 August 2012

Bab: Syafaat

( 92 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Pada suatu hari, Rasulullah SAW. diberi daging48, lalu dihadapkan kepada beliau. Digigitlah daging itu, kemudian beliau bersabda, "Aku adalah penghulu manusia pada hari kiamat. Tahukah kamu sebabnya? Pada hari kiamat nanti, Allah akan menghimpun semua orang terdahulu sampai terakhir di sebuah dataran tinggi. Kemudian terdengarlah panggilan kepada mereka dan pandangan mata pun menembus ke segala penjuru, matahari pun berjarak dekat. Manusia waktu itu ditimpa kesusahan hebat yang tak terelakkan dan tak mampu menanggulanginya. Lalu sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain, "Tidakkah engkau melihat keadaan yang sedang menimpamu? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkanmu? Tidakkah kamu memikirkan, siapakah yang dapat dimintakan syafaat kepada Tuhan kalian?' Kemudian sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain, 'Pergilah kepada Adam!' Lalu mereka pergi mendatangi Adam dan berkata, 'Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia, Allah telah menciptakanmu dengan kekuasaan-Nya, dan meniupkan ruh-Nya kepadamu, serta malaikat pun disuruh-Nya bersujud kepadamu, mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu! Tidakkah engkau melihat keadaan yang menimpa kami? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkan kami?' Adam menjawab, 'Sungguh, pada hari ini, Tuhan murka tidak semurka itu pada waktu-waktu sebelumnya, dan tidak akan murka seperti itu lagi sesudahnya. Allah telah melarangku mendekati pohon, tetapi aku mendurhakai-Nya. Aku memikirkan diriku, aku memikirkan diriku, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Nuh!' Mereka pergi mendatangi Nuh a.s. seraya berkata, 'Wahai Nuh, engkau adalah awal rasul yang diutus ke bumi dan Allah menyebutmu hamba yang suka bersyukur,  mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu! Tidakkah engkau melihat keadaan yang menimpa kami? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkan kami?' Nuh a.s. menjawab, 'Sungguh, pada hari ini, Tuhan murka tidak semurka itu pada waktu-waktu sebelumnya, dan tidak akan murka seperti itu lagi sesudahnya. Sungguh, aku pernah mendoakan kebinasaan kepada umatku. Aku memikirkan diriku, aku memikirkan diriku, pergilah kepada Ibrahim!' Kemudian mereka mendatangi Ibrahim a.s. seraya berkata, 'Engkau adalah Nabi kekasih Allah di bumi, mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu! Tidakkah engkau melihat keadaan yang menimpa kami? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkan kami?' Ibrahim a.s. menjawab, 'Sungguh, pada hari ini, Tuhan murka tidak semurka itu pada waktu-waktu sebelumnya, dan tidak akan murka seperti itu lagi sesudahnya.' lalu Ibrahim a.s. menyebutkan beberapa dusta yang pernah dia lakukan. Selanjutnya, Ibrahim a.s. berkata, 'Aku memikirkan diriku, aku memikirkan diriku, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Musa!' Kemudian mereka pergi mendatangi Musa a.s., lalu berkata, 'Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah telah memberi kelebihan kepadamu dengan risalah-risalah-Nya dan dialog-Nya dari manusia yang lain. Untuk itu, mohonkanlah Syafaat untuk kami kepada Tuhanmu! Tidakkah engkau melihat keadaan yang sedang menimpa kami? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkan kami?' Musa a.s. lalu berkata, 'Sungguh, ada hari ini, Tuhan murka tidak semurka itu pada waktu-waktu sebelumnya, dan tidak akan murka lagi sesudah itu. Sesungguhnya, aku pernah membunuh jiwa yang tidak ada perintah untuk dibunuhnya. Aku memikirkan diriku, aku memikirkan diriku, pergilah kepada 'Isa.' Lalu mereka pergi mendatangi 'Isa a.s. seraya berkata, 'Wahai 'Isa, engkau adalah utusan Allah dan (Allah telah membuat) engkau bisa bicara waktu masih di buaian (dan yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan (tiupan) ruh dari-Nya)49. Untuk itu, mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu! Tidakkah engkau melihat keadaan yang sedang menimpa kami? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkan kami? 'Isa a.s. menjawab, 'Sungguh, pada hari ini, Tuhan murka tidak semurka itu pada waktu-waktu sebelumnya, dan tidak akan murka seperti itu lagi sesudahnya, 'Isa tidak menyebut suatu lagi sesudahnya, 'Isa tidak menyebut suatu dosa baginya, aku memikirkan diriku, aku memikirkan diriku. Pergilah kepada selainku, Pergilah kepada Muhammad SAW.!' Kemudian mereka mendatangi aku, lalu berkata, 'Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup semua nabi, dan Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang. Untuk itu, mohonkanlah syafaat unuk kami kepada Tuhanmu! Tidakkah engkau melihat keadaan yang sedang menimpa kami? Tidakkah engkau melihat perkara yang memberatkan kami?' Kemudian aku pergi ke bawah Arasy dan bersujud kepada Tuhanku. Setelah itu, Allah Ta'ala membukakan dan mengilhamkan kepadaku beberapa pujia-pujian dan sebaik sanjungan kepada-Nya yang belum pernah dibukakan kepada seorang pun sebelumku. Kemudian Allah berfirman, 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah maka kamu akan diberi, berilah syafaat maka kamu diberi hak untuk memberi syafaat.' Lalu aku mengangkat kepalaku, kemudian aku berkata, 'Wahai Tuhanku, selamatkanlah umatku! Selamatkanlah umatku!' Kemudian Allah mengatakan kepadaku, 'Wahai Muhammad, masukkanlah dari umatmu yang tanpa hisab ke dalam surga dari pintu sebalah kanan. Selain hal yang satu ini, mereka seperti manusia lainnya masuk dari pintu yang sama. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan (kekuasaan)-Nya, sesungguhnya jarak antara kedua daun pintu surga adalah antara Mekkah dan Hajar atau antara Mekkah dan Bushra."' (1: 127 - 129 - S.M.)
__________________
(48) Daging dari kambing sedekah dari Nusaibah Ummi 'Athiyyah kepada Barrah Maula A'isyah. Karena sudah diterima oleh Barrah, dan ia dihadiahkan kepada Rasulullah SAW., daging itu menjadi halal bagi beliau sebab sudah menjadi daging hibah. Fath Al-Bari II, 228 dan V, 128. Shahih Al-Bukhari hadis nombor 741.
(49) Qs Al-Nisa(4): 171.