Tuesday 13 November 2012

Bab: Barang Siapa Tertidur dari Shalat atau Lupa Mengerjakannya, Segeralah Shalat jika Mengingatnya

( 229 ) Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a.: Rasulullah SAW. pernah berpidato kepada kami, beliau bersabda, "Sesungguhnya kamu ini akan berjalan petang dan malam. Besok, InsyaAllah akan mendapatkan air." Setelah itu, orang-orang berangkat tanpa menoleh satu dengan lainnya. Sewaktu Rasulullah SAW. tengah dalam perjalanan ini sampai tengah malam dan saya berada di sampingnya, beliau mengantuk sampai duduknya miring di atas kenderaannya, lalu saya mendatanginya dan membetulkan posisi duduk beliau tanpa membangunkannya sehingga duduknya lurus kembali. Setelah pada penghujung malam, duduk beliau miring lagi di atas kenderaannya, lalu saya membetulkan lagi posisi duduk beliau tanpa membangunkannya sehingga duduknya lurus kembali di atas kenderaannya. Setelah perjalanan itu sampai pada waktu akhir sahur, duduk beliau miring lagi lebih dari dua kali dari sebelumnya sehingga beliau hampir terjatuh dari kenderaannya. Kemudian setelah saya mendatangi beliau dan membetulkan lagi posisi duduk beliau, beliau mengangkatkan kepala sambil berkata, "Siapa ini?" Saya menjawab, "Saya Abu Qatadah." Beliau bertanya, "Sejak kapan perjalananmu ini mendampingiku?" Saya menjawab, "Sejak semalam saya tetap berjalan begini." Beliau bersabda, "Semoga Allah tetap menjagamu sebab kamu telah menjaga Nabi-Nya." Lalu beliau bersabda, "Apakah menurutmu, kita ini tersesat dari orang-orang? Apakah kamu melihat seseorang?" Saya menjawab, "Inilah pengendara, dan inilah pengendara lainnya" sehingga kami terkumpul sampai tujuh pengendara. Setelah itu, Rasulullah SAW. menepi dari jalan itu, kemudian merebahkan diri dan bersabda, "Jagalah waktu shalat kita!" Orang yang pertama kali terbangun adalah Rasulullah SAW., yaitu sewaktu matahari sudah terbit. Kemudian setelah kami bangun terperanjat, beliau bersabda, "Berangkatlah!" Kami pun berangkat. Setelah matahari meninggi, beliau turun meminta sebuah cerek untuk wudhu yang saya bawa dan di dalamnya hanya terdapat sedikit air. Setelah itu, beliau bersabda kepada Abu Qatadah, "Jagalah cerek ini kerana nanti akan terjadi suatu kejadian penting." Kemudian setelah Bilal mengumandangkan azan untuk shalat, Rasulullah SAW. mengerjakan shalat dua rakaat, kemudian menterjakan shalat subuh, dan beliau mengerjakannya sebagaimana beliau biasa mengerjakannya setiap hari. Setelah itu, Rasulullah SAW. meneruskan perjalanan dan kami pun meneruskannya bersama beliau. Kemudian kami berbisik-bisik, "Apa denda kita ini lantaran kita telah menyia-nyiakan shalat? Mendengar itu, beliau bersabda, "Bukankah aku ini teladan bagimu?" Selanjutnya beliau bersabda, "Sesungguhnya tertidur itu tidaklah menyia-nyiakan shalat, tetapi yang disebut menyia-nyiakan shalat  adalah seseorang yang tidak mengerjakan shalat hingga waktu shalat berikutnya datang. Oleh kerana itu, orang yang tertidur hendaklah mengerjakan shalat setelah dia terbangun. Akan tetapi jika telah sampai keesokan harinya, hendaklah dia mengerjakannya pada waktunya." Selanjutnya, beliau bertanya, 'Apa gerangan yang diperbuat orang-orang itu?" Rupanya, orang-orang itu merasa kehilangan nabi mereka. Lalu Abu Bakar dan 'Umar berkata, "Rasulullah SAW. sedang di belakang kalian! Beliau tidak meninggalkan kalian!" Orang-orang berkata, "Rasulullah SAW. ada di tengah-tengah kalian. Jika mereka mematuhi ucapan Abu Bakar dan 'Umar, mereka akan mendapatkan petunjuk!" Setelah itu, sampailah kami bertemu rombongan orang-orang setelah matahari siang dan panas, Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, binasalah kami, kami betul-betul ditimpa kehausan." Beliau menjawab, "Kalian tidak akan mati kehausan, ambilkanlah gelas dan cerekku itu." Kemudian Rasulullah SAW. menuangkannya, sedangkan Abu Qatadah membagi-bagikannya kepada mereka, dan orang-orang itu salaing berebutan dan berdesakan setelah melihat air di dalam cerek tersebut. Rasulullah SAW. bersabda, "Tertiblah kalian kerana semua akan mendapatkan air minum!" Mereka patuh terhadap anjuran beliau. Setelah itu, Rasulullah SAW. menuangkan air itu ke gelas, sedangkan saya yang membagi-bagikannya kepada mereka sehingga, akhirnya, tinggal saya dan Rasulullah SAW. yang belum mendapatkan bagian. Lalu Rasulullah SAW. menuangkan air untuk saya seraya bersabda, "Minumlah!" Saya menjawab, "Saya tidak akan minum hingga engkau minum terlebih dahulu wahai Rasulullah!" Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang memberi minum kepada orang banyak harus minum paling akhir." Kemudian saya minum. Setelah itu, Rasulullah SAW. minum. Dengan air yang di dalam cerek itulah orang-orang menjadi segar bugar. Tsabit Al-Bannani perawi hadis ini dari 'Abdullah bin Rabah berkata, "Sesungguhnya saya menceritakan hadis ini kepada orang banyak di Masjid Jami'. Ketika itu 'Imran bin Hushain berkata, 'Tunggulah wahai anak muda, bagaimana ceritamu tentang hadis tadi? Kerana sayalah di antara pengendara di malam itu." Saya mengatakan, 'Kalau begitu, engkaulah yang mengetahui tentang hadis ini.' 'Imran bertanya, 'Dari manakah kamu? Saya menjawab, 'Dari golongan Anshar. 'Imran berkata, 'Ceritakanlah, kamu itulah yang lebih mengetahuinya.' Kemudian saya menceritakan kepada orang banyak. Setelah itu, 'Imran berkata, 'Aku benar-benar menyaksikan kejadian malam itu, dan aku tidak yakin bahawa ada orang yang lebih menghafal seperti kamu ini."' (2: 139 - S.M.)