Sunday 16 June 2013

Bab: Makanan Pertama Ahli Syurga

( 1963 ) Diriwayatkan dari Tsauban, maula Rasulullah SAW.: Aku pernah berdiri di sisi Rasulullah SAW., lalu seorang di antara pendeta Yahudi menghadap seraya berkata, "Assalamu 'alaika wahai Muhammad!" Aku mendorongnya kuat-kuat sehingga hampir saja dia terbanting. Lalu dia berkata, "Mengapa kamu mendorongku?" Aku menjawab, "Mengapa kamu tidak mengatakan, 'Wahai Rasulullah."' Orang yahudi itu berkata, "Aku hanya menyebut namanya yang telah diberikan oleh keluarganya." Kemudian Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya keluarga ku telah memberiku nama 'Muhammad'." Lalu orang Yahudi itu berkata, "Aku datang untuk menanyakan sesuatu kepadamu." Jawab Rasulullah SAW., "Apakah ada manfaatnya jika aku menceritakannya kepadamu?" Jawabnya, "Aku akan memerhatikannya dengan kedua telinga ku ini." Sambil mengetuk-ngetukkan tongkat di tangannya, beliau bersabda, 'Silakan bertanya!" Orang Yahudi itu berkata, "Di manakah manusia akan berada, pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit?" Rasulullah SAW. menjawab, "Mereka berada di dalam kegelapan di bawah jambatan." Kata orang Yahudi, "Siapakah yang pertama-tama melintasinya?" Jawab beliau, "Orang-orang Muhajirin yang fakir." Kata Yahudi itu, "Apa santapan mereka yang pertama-tama ketika mereka masuk syurga?" Jawab beliau, "Hati ikan paus." Kata orang Yahudi itu, "Apa makanan mereka berikutnya?" Jawab beliau, "mereka disembelihkan banteng syurga yang biasa dimakan dari pinggirnya." Kata orang Yahudi itu, "Apa minuman mereka?" Jawab beliau, "Dari sumber mata air yang bernama Salsabil di syurga." Kata orang Yahudi itu, "Engkau telah berkata benar." Selanjutnya orang Yahudi itu berkata, "Aku juga datang untuk bertanya kepada mu tentang sesuatu yang tidak seorang pun dari penduduk bumi ini mengetahuinya kecuali Nabi, atau seorang laki-laki, atau dua orang laki-laki." Tanya beliau, "Apakah ini bermanfaat bagimu, jika aku menceritakannya kepada mu?" Jawab orang Yahudi itu, "Aku akan memerhatikannya dengan kedua telingaku ini." Kata Yahudi itu, "Aku datang untuk bertanya kepada mu tentang anak.' Jawab beliau, "Air mani laki-laki berwarna putih, sedangkan air mani orang perempuan berwarna kuning. Apabila kedua air mani itu bertemu, lalu air mani laki-laki menang, dengan izin Allah, air mani itu menjadi bayi laki-laki. Apabila air mani perempuannya yang menang, dengan izin Allah, air mani itu menjadi bayi perempuan." Kata orang Yahudi itu, "Engkau benar. Sungguh, engkau benar-benar seorang nabi." Setelah orang Yahudi itu pergi, Rasulullah SAW. bersabda, "Orang ini bertanya kepadaku tentang suatu pertanyaan yang tidak aku ketahui sehingga Allah memberitahukannya kepadaku." (1: 173 - 174 - S.M.)