Saturday 7 September 2013

Bab: 1- Dimansukhnya Tahalul Ihram dan Perintah Disempurnakannya

( 671 ) Diriwayatkan dari Abu Musa (Al-As'ari) r.a.: Saya pernah menghadap Rasulullah SAW. sewaktu beliau singgah di Bathha. Lalu beliau bertanya, "Dengan niat apakah kamu berihram?" Saya menjawab, "Saya niat ihram sebagaimana niat ihram Rasulullah SAW." Beliau bertanya, "Apakah kamu membawa binatang kurban?" Saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Berthawaflah di Baitullah, terus bersailah di antara Shafa dan Marwah, kemudian bertahalullah!" Maka, saya berthawaf di Baitullah dan mengerjakan sai di antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, saya mendatangi seorang perempuan 14 dari kaum saya, lalu dia menyisirkan rambut dan mencucikan kepala saya. Hal ini saya fatwakan kepada orang-orang pada masa pemerintahan Abu Bakar dan 'Umar r.a. sewaktu musim haji. Kemudian ada seorang laki-laki datang kepada saya dan berkata, "Engkau tidak mengetahui cara mengerjakan ibadah haji yang dilakukan oleh Amirul Mukminin." Saya mengatakan, "Wahai orang-orang, barang siapa telah menerima fatwa dari saya tentang pelaksanaan ibadah haji ini, hendaklah menangguhkannya kerana Amirul Mukminin datang kepada kalian untuk melaksanakannya. Oleh kerana itu, ikutilah dia!" Setelah Amirul Mukminin datang, saya mengatakan, "Wahai Amirul Mukminin, peraturan baru apakah yang engkau berikan tentang ibadah haji ini?" Jawabnya, "kalau kita berpegang kepada Kitabullah, Allah berfirman, Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kerana Allah. 15 Dan jika kita berpegang kepada Sunnah Nabi Muhammad SAW., Nabi SAW. tidak bertahalul sebelum menyembelih binatang kurbannya." (4: 45 - S.M.)

________
14 - Sesuai dengan riwayat Ayyub bin Aidz, perempuan itu dari Bani Qais, yaitu muhrim Abu Musa bin Qais bin Sulaim sendiri. Nama saudara-saudara Abu Musa ialah: 'Abdurrahman, Abu Burdah, dan Muhammad, Fath Al-Bari, jil III, h. 208.
15 - QS Al-Baqarah (2): 196