Tuesday 3 September 2013

Bab: Berperang untuk Pamer dan Popularitas

( 1089 ) Diriwayatkan dari Sulaiman bin Yasar r.a.: Banyak orang mendatangi Abu Hurairah. Lalu Natil 5, seorang penduduk Syam, bertanya, "Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada saya sebuah hadis yang engkau dengar dari Rasulullah SAW.!" Kata Abu Hurairah, "Ya, saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Sesungguhnya, orang yang pertama-tama diadili pada hari kiamat nanti ialah orang yang mati syahid, lalu orang itu dihadapkan ke pengadilan. Di sana, dia akan diingatkan tentang nikmat-nikmat Allah yang telah dia dapatkan, lalu dia mengakuinya. Allah bertanya kepadanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?' Jawab orang itu, 'Saya telah berperang kerana-Mu sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman, 'Kamu berdusta. Sebenarnya, kamu berperang hanya ingin dikenal sebagai seorang pemberani, dan gelar itu sudah kamu raih.' Orang itu kemudian diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelungkup ke dalam api neraka. Kemudian dihadapkan pula orang yang belajar ilmu dan ilmu itu pula diajarkannya, ia juga pandai membaca Al-Quran. Di pengadilan dia diingatkan pula tentang nikmat-nikmat Allah yang telah didapatinya, lalu orang itu mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?' Jawabnya, 'Saya belajar ilmu pengetahuan dan saya mengajarkannya, saya juga membaca Al-Quran kerana-Mu.' Allah berfirman, 'Kamu berdusta. Sebenarnya, kamu belajar ilmu pengetahuan, lalu kamu mengajarkannya supaya kamu dapat dikatakan sebagai orang alim, kamu juga biasa membaca Al-Quran supaya kamu dikatakan pandai membaca Al-Quran (qari'), dan gelar itu sudah kamu raih.' Orang itu kemudian diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelungkup sampai dilemparkan ke dalam api neraka. Kemudian dihadapkan pula ke pengadilan, orang yang telah dianugerahkan kekayaan yang berlimpah-limpah oleh Allah, dengan berbagai macam harta. Di pengadilan dia dingatkan tentang nikmat-nikmat Allah yang telah didapatinya, lalu dia mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?' Jawabnya, 'Saya tidak pernah ketinggalan menginfakkan harta saya pada setiap hal yang Engkau sukai. Saya menginfakkannya kerana Engkau.' Allah berfirman, 'Kamu berdusta. Sebenarnya, yang kamu lakukan itu hanya kerana kamu ingin agar dikatakan sebagai orang yang dermawan, dan gelar itu sudah kamu raih.' Kemudian orang itu diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelingkup sampai dilemparkan ke dalam api nereka." (6: 47 - S.M.)


________
5 Natil bin Qais Al-Syami Al-Falasthini, salah seorang Gubernur Mu'awiyah dan anaknya. Dia mati terbunuh pada 66H.