Monday 4 November 2013

Bab: Hijrah Nabi SAW.

( 1155 ) Diriwayatkan dari Abu Ishaq r.a.: Saya pernah mendengar Barra bin Azib r.a. berkata, "Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. pernah mendatangi ayah saya di rumahnya untuk membeli unta. Lalu Abu Bakar berkata kepada 'Azib, 'Suruhlah anakmu ke rumah saya untuk membawakan unta ini bersama saya!''' Lalu ayah saya berkata kepada saya, "Bawakanlah unta itu!" Kemudian saya membawakan unta itu. Setelah itu, ayah saya keluar bersamanya seraya mengambil wang pembayaran unta tersebut, lalu ayah saya berkata kepadanya, "Wahai Abu Bakar, ceritakanlah kepada saya perihal Anda berdua dalam perjalanan bersama Rasulullah SAW. (sewaktu hijrah ke Madinah)." Abu Bakar berkata, "Ya, semalam suntuk kami berjalan terus sampai tengah hari, sedangkan jalanan sepi dan tidak seorang pun yang lewat. Akhirnya, tampak sebuah batu besar dan panjang dengan naungannya yang dapat dibuat berlindung dari segatan terik matahari. Di situlah kami singgah. Sesampai di batu itu, saya ratakan tanah di naungan batu dengan tangan, tempat Nabi SAW. berteduh, lalu saya hamparkan selembar kain dari bahan bulu unta. Setelah itu, saya mengatakan, 'Tidurlah wahai Rasulullah, biarlah saya yang mengawasi di sekitar engkau.' Kemudian tidurlah beliau, sedangkan saya keluar untuk mengawasi keamanan di sekitar beliau. Pada waktu itulah saya bertemu dengan seorang penggembala kambing yang menuju ke batu (tempat kami berteduh) dengan maksud yang sama, yaitu untuk berteduh. Lalu saya menemui penggembala itu dan bertanya kepadanya, 'Budak siapakah kamu?' Dia menjawab, 'Saya budak seorang penduduk kota ini.' Saya bertanya kepadanya, 'Adakah susunya pada kampingmu?' Dia menjawab 'Ya, ada.' Maukah kamu memerahkan susunya untuk saya?' Dia menjawab, 'Ya, mau.' Kemudian penggembala itu mengambil seekor kambingnya, kemudian saya mengatakan kepadanya, 'Bersihkanlah susunya itu dari bulu, debu, dan kotoran!''' Maka, saya lihat Barra membersihkan tangannya dengan menepukkannya. Selanjutnya, Abu Bakar bercerita, "Lalu penggembala itu memerahkan susu untuk saya ke dalam gelas kayu secukupnya, sedangkan saya juga membawa wadah tempat minum Nabi SAW.  dan tempat air wudhu beliau. Kemudian saya mendatangi Nabi SAW. dengan berhati-hati, takut beliau terbangun. Akan tetapi, kebetulan saya mendapatkan beliau sudah bangun, lalu saya adukkan susu dengan air untuk beliau. Setelah dingin, saya mengatakan kepada beliau, 'Minumlah susu ini wahai Rasulullah.' Kemudian beliau minum sampai saya puas. Setelah itu, beiau bersabda, 'Bukankah sudah waktunya kita berangkat?' Saya menjawab, 'Ya.' Lalu kami berangkat setelah matahari tergelincir, kemudian kami dibuntuti Suraqah bin Malik, sedangkan kami melalui tanah yang keras. Lalu saya mengatakan, 'Wahai Rasulullah, kita dibuntuti (musuh).' Beliau bersabda, 'Jangan risau, sesungguhnya, Allah bersama kita!' Lalu Rasulullah SAW. berdoa, maka kuda Suraqah tenggelam ke dalam tanah sampai batas perutnya. lalu Suraqah berseru, 'Sungguh, saya tahu bahawa kalian berdua telah mendoakan kecelakaan atas diri saya. Maka, doakanlah untuk keselamatan saya, semoga Allah melindungi kalian, dan akan saya cegat orang yang berusaha mencari kalian. Lalu beliau pun mendoakan kepada Allah, dan selamatlah Suraqah. Kemudian dia pulang, dan setiap bertemu dengan seseorang, dia mengatakan, 'Sudahlah tidak usah kalian cari, mereka tak ada di arah sini.' Demikianlah, setiap kali bertemu dengan seseorang yang mencari jejak Rasulullah SAW., pasti Suraqah mencegatnya. Sungguh, dia telah memenuhi janjinya kepada kami." (8: 236 - 237 - S.M.)