Thursday 6 March 2014

Bab: 1 - Memerdekakan Seorang Hamba Sahaya Perempuan dan Menikahinya

( 806 ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Rasulullah SAW. memerangi Yahudi Khaibar. Lalu kami mengerjakan shalat subuh di dekat Khaibar pada pagi hari yang masih gelap. Kemudian Nabi SAW. menaiki kendaraan (unta) dan Abu Thalhah juga menaiki kendaraannya, sedangkan saya membonceng Abu Thalhah menempuh jalan-jalan perkampungan Khaibar. Ketika itu, Nabi SAW. memacu kendaraannya dengan cepat sehingga lutut saya bersentuhan dengan paha beliau, dan kain beliau tersingkap sampai terlihat putih pahanya. Setelah memasuki perkampungan itu, beliau mengucapkan, "Allah Mahabesar, takluklah Khaibar. Sesungguhnya, apabila kami masuk ke halaman mereka, amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu." Beliau mengucapkannya tiga kali. Pada waktu itu, penduduk Khaibar sudah mulai keluar (dari rumahnya masing-masing) untuk melaksanakan pekerjaannya, tiba-tiba mereka berteriak-teriak, "Muhammad bersama pasukannya (telah datang)." Khaibar kami taklukkan dengan kekerasan dan semua tawanan dikumpulkan. Kemudian Dihyah datang sambil berkata, "Wahai Rasulullah, berilah saya seorang sahaya perempuan dari tawanan ini!" Beliau bersabda, "Pergilah, ambil seorang!" Maka, dia mengambil Shafiyyah binti Huyyay. Kemudian ada seorang laki-laki menghadap Nabi SAW. seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, Shafiyyah binti Huyyay engkau berikan kepada Dihyah, padahal dia adalah anak bangsawan Quraizhah dan Nadhir? Dia sepantasnya hanya untuk engkau!" Kemudian beliau bersabda, "Panggilkan Dihyah dan Shafiyyah. Setelah memandangi Shafiyyah, Nabi SAW. bersabda (kepada Dihyah), "Ambillah sahaya perempuan yang lain!" Beliau kemudian memerdekakannya dan menikahinya. Tsabit (Al-Banani) berkata kepada saya, "Wahai Aba Hamzah, apa maskawinnya?" Saya menjawab, "Dirinya sendiri, yaitu dia (Shafiyyah) dimerdekakan lalu dinikahinya." Setelah sampai di tengah perjalanan, Ummu Sulaim (Ibu Anas) mempersiapkan Shafiyyah, lalu pada malam harinya diserahkan kepada beliau, dan pada pagi harinya beliau telah menjadi pengantin. Lalu Nabi SAW. bersabda, "Barang siapa membawa makanan, bawalah kemari!" Lalu beliau menghamparkan tikar kulit, kemudian ada yang membawa keju, ada yang membawa kurma, dan ada pula yang membawa minyak samin. Setelah itu, diaduklah semua dan dimakannya bersama. Itulah walimah pernikahan Rasulullah SAW. (4: 145 - 146 - S.M.)