Tuesday 30 June 2015

Bab: Perselisihan Dua Orang Mujtahid dalam Memutuskan Hukum

( 1057 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.: Beliau bersabda, "Pada suatu waktu, ada dua orang perempuan bersama dua anak mereka masing-masing. Tiba-tiba, ada seekor serigala menerkam salah seorang dari anak kedua perempuan ini, lalu dibawa lari. Kemudian sang ibu berkata kepada temannya, 'Sesungguhnya, serigala itu membawa lari anakmu.' Temannya menjawab, 'Bukan anakku, tetapi anakmulah yang dibawanya lari.' Lalu mereka mengajukan perkara itu kepada Nabi Dawud a.s., maka Dawud a.s. memutuskan bahwa anak yang ada ini adalah anak perempuan yang lebih tua. Kemudian kedua perempuan ini pergi mengadukan lagi perkaranya kepada Nabi Sulaiman bin Dawud a.s. Di hadapan Sulaiman a.s. mereka menceritakan peristiwa yang menimpa mereka. Lalu Sulaiman a.s. berkata, 'Ambillah sebilah pisau, dua anak itu akan aku belah untuk kamu berdua!' Perempuan yang lebih muda berkata, 'Jangan, semoga Allah mengashani engkau! Anak itu adalah anaknya (perempuan yang lebih tua)'. Kemudian Nabi Sulaiman a.s. memutuskan bahawa anak yang ada ini anak perempuan yang lebih muda." Demi Allah, saya mendengar kata-kata sikkin (pisau) baru pada hari itu kerena yang biasa kami katakan adalah mudyah (pisau). (5: 133 - S.M.)