Saturday 25 August 2012

Bab: 2 - Dikeluarkannya dari Neraka Orang-Orang yang Mengesakan Allah

( 88 ) Diriwayatkan dari Anas, dari Ibn Mas'ud r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Orang yang terakhir memasuki surga adalah orang yang sekali berjalan dan sekali merangkak, lalu sekali dijilat oleh api neraka. Setelah melintasinya, dia menoleh kepada api itu serta berkata, "Mahasuci Zat yang telah menyelamatkan aku darimu. Sungguh, Allah telah menganugerahiku sesuatu yang belum pernah diberikan kepada seorang pun, baik orang-orang terdahulu maupun orang-orang terkemudian." Setelah itu, diperlihatkanlah kepadanya sebatang pohon. Lalu dia berkata, "Wahai Tuhanku, dekatkanlah aku kepada pohon ini untuk berteduh di bawahnya dan meminum airnya." Lalu Allah 'Azza wa Jalla  Berfirman, "Wahai anak adam, kiranya kalau Aku kabulkan, kamu akan memohon lainnya?" Orang itu berkata, "Tidak wahai Tuhanku." Orang itu berjanji kepada Tuhannya bahwa dia tidak akan memohon lainnya, tetapi Allah memaafkannya karena sudah mengetahui bahwa dia tidak dapat bersabar untuk mendapatkan nikmat yang pernah dilihatnya. Oleh karena itu, Allah mendekatkan pohon itu kepadanya, lalu dia berteduh di bawahnya dan meminum airnya. Kemudian diperlihatkanlah kepadanya sebatang pohon yang lebih bagus daripada yang pertama. Lalu orang itu berkata, "Wahai Tuhanku, dekatkanlah aku kepadanya untuk meminum airnya dan berteduh di bawahnya, aku tidak akan memohon lagi yang lain kepada Engkau." Allah menjawab, "Wahai anak Adam, bukankah kamu telah mengajukan perjanjian kepada-Ku untuk tidak memohon lainnya?"  Orang itu lalu mengajukan perjanjian untuk tidak memohon lainnya, tetapi Tuhannya memaafkannya karena sudah mengetahui bahwa dia tidak akan dapat bersabar untuk mendapatkan nikmat yang pernah dilihatnya. Oleh karena itu, Allah mendekatkan pohon itu kepadanya, lalu dia berteduh di bawahnya dan meminum airnya. Setelah itu, Allah memperlihatkan lagi kepadanya sebatang pohon di dekat pintu surga yang lebih bagus lagi. Lalu orang itu berkata, "Wahai Tuhanku, dekatkanlah aku kepadanya untuk berteduh di bawahnya dan meminum airnya kemudian aku tidaka akan memohon lagi yang lain kepada Engkau." Allah menjawabnya, "Wahai anak Adam, bukankah kamu telah mengajukan perjanjian kepada-Ku bahwa kamu tidak akan memohon lainnya?" Orang itu menjawab, "Benar wahai Tuhanku, hanya ini saja, lalu aku tidak memohon lagi yang lain." Akan tetapi, Tuhannya memaafkannya karena mengetahui bahwa dia tidak akan dapat bersabar untuk mendapatkan nikmat yang pernah dilihatnya. Oleh karena itu, Allah mendekatkan pohon itu kepadanya. Setelah dia mendekat, dia mendengar suara penduduk surga. kemudian dia berkata, "Wahai Tuhanku, masukkanlah aku ke  dalamnya." Allah berfirman, "Wahai anak adam, apakah ada sesuatu yang dapat memutuskan permohonan kepada-Ku? Sudahkah kamu menerima nikmat yang akan Aku berikan kepadamu seluas dua kali lipat dunia ini?" Orang itu berkata, "Wahai Tuhanku, apakah Engkau mengolok-olok aku, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?" Ibn Mas'ud r.a. lalu tertawa. Dia berkata, "Tahukah engkau mengapa saya tertawa. Mereka berkata, "Mengapa engkau tertawa?" Ibn Mas'ud berkata, "Seperti inilah Rasulullah SAW. tertawa. "Para sahabat (juga) bertanya (kepada Rasulullah SAW.), "Mengapa engkau tertawa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Karena Allah, Tuhan alam semesta ini juga tertawa sewaktu orang itu berkata, 'Apakah Engkau mengolok-olok aku, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?"' Kemudian Allah menjawab, "Aku tidak mengolok-olokmu, tetapi Aku berkuasa atas apa yang Aku kehendaki."  (1: 119 - 120 - S.M.)