Saturday 25 August 2012

Bab: 4 - Dikeluarkannya dari Neraka Orang-Orang yang Mengesakan Allah

( 90 ) Diriwayatkan dari Yazid Al-Faqir: Saya dibuat terpesona oleh pendapat-pendapat golongan Khawarij. Kami pergi naik haji bersama rombongan orang-orang Khawarij. Ketika sampai di Madinah, kami bertemu dengan Jabir bin 'Abdillah r.a. yang sedang duduk bersandar di tiang seraya menceritakan hadis dari Rasulullah SAW. kepada kaumnya. Ternyata, yang diceritakan itu adalah hadis yang berkaitan dengan keluarnya orang-orang dari Neraka Jahanam. Lalu saya menanyakan kepadanya, "Wahai sahabat Rasulullah, apakah maksud yang engkau ceritakan itu? Bukankah Allah berfirman, Sesungguhnya, barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh telah Engkau hinakan ia44.  Dan Alah berfirman, Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya45. Bagaimanakah pendapatmu tentang ayat tersebut?" Jabir berkata, "Apakah engkau membaca Al-Quran?" Saya menjawab, "Ya." Jabir bertanya, "Apakah engkau telah mendengar tentang kedudukan Muhammad SAW., yaitu kedudukan yang akan diberikan Allah kepadanya?" Saya menjawab, "Ya." Jabir berkata, "Itulah kedudukan Muhammad SAW. yang sangat terpuji, yang dengannya Allah mengeluarkan siapa saja." Kemudian Jabir menerangkan letak Jembatan (al-shirath) dan lintasan orang di atasnya. Saya khawatir tidak hafal, hanya saja, dia berkata bahwa suatu kaum akan keluar dari api neraka sesudah tinggal di dalamnya dalam keadaan seperti kayu arang (samasim). Lalu mereka dimasukkan ke suatu sungai di surga. Setelah mereka mandi, mereka naik dengan berwajah putih seperti kertas. Setelah kami pulang dari berhaji, kami berkata, "Celaka kalian, bukankah orang tua itu46 tidak pernah berdusta kepada Rasulullah SAW.?" Lalu kami semua meninggalkan paham Khawarij, kecuali ada seorang yang tetap menganut paham Khawarij, atau sebagaimana dikatakan oleh Abu Nu'aim47. (1: 123 - S.M.)
_________________
(44) QS Ali 'Imran (3): 192.
(45) QS Al-Sajdah (32): 20.
(46) Maksud orang tua di sini adalah Jabir bin 'Abdillah. Syarh Shahih Muslim, Al-Nawawi.
(47) Fadhl bin Dukain Guru dari guru Muslim.