Tuesday 29 October 2013

Bab: Mendahulukan Berbakti kepada Orangtua daripada Beribadah

( 1755 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.: Beliau bersabda, "Tak ada bayi berbicara pada masa buaian, kecuali tiga: (pertama), Isa bin Maryam. (Kedua), saksi Juraij. Juraij adalah seorang laki-laki ahli ibadah. Dia membangun sebuah tempat ibadah, lalu dia melakukan ibadah di dalamnya. Kemudian ibunya datang waktu Juraij sedang melakukan shalat. Kata ibunya, 'Wahai Juraij!' Juraij berkata, 'Wahai Tuhanku, aku harus memenuhi panggilan ibuku, atau harus menyelesaikan shalatku?' Juraij terus menyelesaikan shalatnya hingga ibunya pulang. Pada keesokkan harinya, ibunya datang lagi, sedangkan Juraij tengah melakukan shalat juga. Kata ibunya, 'Wahai Juraij!' Kata Juraij, 'Wahai Tuhanku, aku harus memenuhi panggilan ibuku, aku harus menyelesaikan shalatku?' Juraij terus menyelesaikan shalatnya hingga ibunya pulang. Pada keesokan harinya, ibunya datang lagi, sedangkan Juraij tengah melakukan shalat juga. Kata ibunya, 'Wahai Juraij' Kata Juraij, 'Wahai Tuhanku, aku harus memenuhi panggilan ibuku, atau harus menyelesaikan shalatku?' Juraij terus menyelesaikan shalatnya. Lalu ibunya berkata, 'Wahai Allah, janganlah Engkau mematikannya sebelum dia melihat wajah-wajah pelacur.' Juraij yang suka beribadah ini akhirnya menjadi buah bibir Bani Israil. Ada seorang wanita tunasusila yang terkenal kecantikannya. Lalu dia berkata, 'Kalau kamu mahu, aku akan menggodanya."' Sabda beliau, "Kemudian wanita tunasusila itu menggoda dan merayunya, tetapi Juraij tidak menoleh kepadanya. Lalu wanita tunasusila itu pergi kepada tukang gembala yang berlindung di tempat ibadah Juraij, kemudian meminta digaulinya. Setelah digaulinya, wanita tunasusila itu hamil. Setelah melahirkan, dia berkata, Anak ini dari (hasil perbuatan zinanya dengan) Juraij.' Lalu Bani Israil mendatangi Juraij dan menurunkannya dari tempat ibadahnya. Setelah itu, mereka menghancurkan tempat ibadahnya, dan memukulinya. Lalu Juraij berkata, 'Ada apa kalian?' Kata mereka, 'Kamu telah berbuat zina dengan wanita tunasusila ini, sampai dia melahirkan anak darimu!' Kata Juraij, 'Di mana anaknya itu?' Lalu mereka datang membawa bayi itu. Juraij berkata, 'Biarkanlah aku hingga aku selesai melakukan shalat dahulu!' Lalu Juraij mengerjakan shalat. Setelah selesai melakukan shalat, Juraij mendatangi bayi itu, lalu ditusuklah perut bayi itu dengan jarinya seraya berkata, 'Siapa ayahmu wahai bayi?' Bayi itu berkata, 'Ayahku si Fulan tukang gembala itu!''' Sabda beliau, "Kemudian mereka datang menghadap Juraij dan mengeluselusnya seraya berkata, 'Kami akan membangun kembali tempat ibadahmu dari emas dan perak!' Sahut Juraij, 'Tidak usah, bangunlah kembali tempat ibadah itu dari tanah sebagaimana semula.' Lalu mereka melakukan permintaan Juraij. (Ketiga), ada lagi seorang bayi yang sedang menyusu kepada ibunya. Kemudian ada seorang laki-laki gagah yang berperawakan tampan. Lalu ibunya berkata, 'Wahai Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki ini!' Lalu si bayi melepaskan teteknya dan mendongak kepada laki-laki itu seraya berkata, 'Wahai Allah, janganlah aku dijadikan seperti laki-laki itu!''' Kemudian bayi itu menyusu lagi. Aku melihat Rasulullah SAW. seolah-olah memperagakan bayi itu menyusu, dengan meletakkan telunjuk beliau di mulutnya, lalu beliau mengisapnya. Sabda beliau, "Kemudian datang orang-orang menyeret seorang wanita muda itu dan mereka memukulinya sambil berkata, 'Kamu telah berzina, kamu telah mencuri!' Sedangkan wanita muda itu berkata, 'Cukuplah Allah menjadi Penolongku dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.' Kemudian ibu bayi itu berkata, 'Wahai Allah, janganlah anakku Engkau jadikan seperti wanita muda ini!' Lalu bayi itu melepaskan teteknya dan mendongak kepada wanita muda itu, lalu berkata, 'Wahai Allah, jadikanlah aku seperti wanita muda ini!' Kemudian, di situlah terjadi perang mulat antara bayi dan ibunya. Ibunya berkata, 'Ada seorang laki-laki tampan lewat, lalu aku berkata, 'Wahai Allah, jadikanlah anakku seperti orang ini. Kamu menyahut (sebaliknya), 'Wahai Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti orang ini!' Lalu ada orang-orang lewat membawa wanita muda yang mereka pukuli dan mereka berkata, 'Kamu telah berzina, kamu telah mencuri,' lalu aku berkata, 'Wahai Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita ini!' Kemudian kamu menyahut (sebaliknya juga), 'Wahai Allah, jadikanlah aku seperti wanita muda ini!' Bayi itu selanjutnya berkata kepada ibunya, 'Sesungguhnya, laki-laki itu adalah seorang tirani (kejam), maka aku berkata, 'Wahai Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti orang itu, sedangkan wanita muda itu yang mereka katakan, 'Kamu telah berzina,' sesungguhnya dia tidak berzina. Dan mereka mengatakan, 'Kamu telah mencuri,' sesungguhnya dia tidak mencuri. Maka, aku berkata, 'Wahai Allah, jadikanlah aku seperti  wanita ini.!"' (8: 4 - 5 - S.M.)