Sunday 26 January 2014

Bab: Senantiasa Berzikir

( 1887 ) Diriwayatkan dari Abu Utsman Al-Nahdi, dari Hanzhalah Al-Usayyidi, salah seorang juru tulis Rasulullah SAW.: Aku pernah bertemu dengan Abu Bakar Al-Shiddiq r.a., lalu dia berkata, "Apa khabar wahai Hanzhalah?" Aku menjawab, "Hanzhalah telah munafik." Kata Abu Bakar, "Subhanallah, apa kata mu?" Aku berkata, "Di sisi Rasulullah SAW., kita diingatkan akan neraka dan syurga sehingga seolah-olah kita melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Setelah kita pergi dari sisi beliau, kita bergaul dengan isteri, anak dan harta sehingga kita dibuat lupa kerananya." Kata Abu Bakar, "Demi Allah kami pun mengalami hal seperti itu." Lalu berangkatlah aku bersama Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. menghadap Rasulullah SAW. Kata ku, "Wahai Rasulullah, Hanzhalah telah munafik." Rasulullah SAW. bertanya, "Apa maksud mu itu?" Kata ku, "Wahai Rasulullah, kami berada di sisi engkau, kami selalu diingatkan akan neraka dan syurga sehingga seolah-oleh kami melihatnya dengan kedua mata kapala kami sendiri. Setelah kami pulang, kami bergaul dengan isteri, anak dan harta sehingga kami sering lupa kerananya." Rasulullah SAW. bersabda, "Demi Zat yang jiwa ku berada di tangan (kekuasaan)-Nya, andaikan kamu selalu dalam keadaan seperti itu waktu berada di sisi ku dalam berzikir, tentu malaikat-malaikat akan berjabat tengan dengan mu di tempat-tempat tidur mu, bahkan dijalanan. Akan tetapi, wahai Hanzhalah, memang sewaktu-waktu ingat dan sewaktu-waktu tidak ingat." Beliau mengucapkannya tiga kali. (8: 94 - 95 - S.M.)