Tuesday 20 May 2014

Bab: Wali Seorang Sahaya Adalah Orang yang Memerdekakannya

( 896 ) Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Barirah pernah datang menjumpai saya seraya berkata, "Tuan saya telah menentukan pencicilan kemerdekaan saya sebanyak sembilan uqiyah selama sembilan tahun, dengan cicilan satu uqiyah  setiap tahunnya. Oleh kerana itu, bantulah saya untuk melunasinnya!" Maka, saya mengatakan kepadanya, "Kalau tuanmu mau, akan aku persiapkan untuknya pembayaran ini, lalu aku akan memerdekakanmu, sedangkan kekuasaan perwalian jadi milikku. Kalau dia setuju, aku akan melakukannya." Setelah Barirah memberitahukan hal itu kepada tuannya, ternyata tuannya itu tidak setuju; kecuali kekuasaan perwaliannya tetap berada di pihaknya. Setelah itu, Barirah datang lagi menjumpai saya seraya memberitahukan persyaratan yang diajukan tuannya itu. Kerana tuannya tidak menyetujui, Barirah saya hardik (usir), tetapi dia berkata, "Tidak, demi Allah (begitulah sumpah saya), saya tetap mengikuti engkau wahai Aisyah. Lalu terdengarlah hal itu oleh Rasulullah SAW. sehingga beliau menanyakannya kepada saya, saya pun memberitahukannya kepada beliau, lalu beliau bersabda, "Belilah dia, lalu merdekakan dia dengan syarat bahawa kekuasaan perwaliannya untukmu, kerana sesungguhnya, kekuasaan perwalian (sahaya) hanya untuk orang yang memerdekakannya." Kemudian saya melaksanakan hal itu. Pada malam harinya, Rasulullah SAW. berpidato, beliau memuji dan menyanjung Allah dengan segala puji dan sanjungan yang layak bagi-Nya. Kemudian beliau bersabda, "Amma ba'du, mengapa banyak orang memberi suatu persyaratan yang tidak ada di dalam Kitabullah 'Azza wa Jalla? Sungguh, segala persyarata di luar Kitabullah adalah batil walaupun sampai seratus macam persyaratan. Kitabullah lebih benar dan persyaratan Allah lebih kuat. Mengapa banyak orang di antara kelian berkata, 'Merdekakanlah si fulan, tetapi kekuasaan perwaliannya tetap untuk saya.' Sungguh, perwalian itu hanya untuk orang yang memerdekakan." (4: 214 - S.M.)