Sunday 30 September 2012

Bab: Peristiwa Tayamum

( 165 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Kami pergi bersama Rasulullah SAW. dalam suatu perjalanan. Setelah kami sampai di Baida' atau Dzatul Jaisy, kalung saya putus dan hilang, lalu Rasulullah SAW. mencari kalung tersebut dan orang-orang pun ikut mencarinya, sedangkan mereka di tempat itu tidak mendapatkan air dan mereka pun tidak mempunyai bekal air. Kemudian orang-orang mendatangi Abu Bakar dan berkata, "Tidakkah engkau melihat apa yang diperbuat 'A'isyah? Dia menahan Rasulullah SAW. dan orang banyak di tempat yang tidak ada air dan mereka pun tidak mempunyai bekal air." Kemudian Abu Bakar r.a. segera mendatangi saya, sedangkan Rasulullah SAW. sedang tidur di atas paha saya. Lalu Abu Bakar berkata, "Kamu telah menahan Rasulullah SAW. dan orang banyak di tempat yang tidak ada air dan mereka pun tidak mempunyai bekal air." 'A'isyah berkata, "Lalu Abu Bakar mencela saya dan terus-menerus mencaci maki saya sambil menusuk pinggang saya dengan tangannya, namun saya tidak bisa bergerak karana Rasulullah SAW. sedang tidur di atas paha saya. Rasulullah SAW. pun tidur sampai pagi dalam keadaan tidak ada air. Kemudian Allah menurunkan ayat perintah tayamum. Mereka pun bertayamum." Kemudian Usaid bin Hudhair berkata, "Ayat tayamum ini bukanlah keberkahan kalian yang pertama kali wahai keluarga Abu Bakar". 'A'isyah r.a. berkata, "Lalu kami membangunkan unta yang sebelumnya saya tunggangi, ternyata kalung itu kami dapatkan dibawahnya." (1: 192 - S.M.)

Saturday 29 September 2012

Bab: Barang Siapa Telah Menggauli Isterinya, Kemudian Ingin Mengulanginya Lagi, Hendaknya Dia Berwudhu Dahulu

( 164 ) Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila seseorang telah menyetubuhi isterinya, kemudian ingin mengulanginya lagi, hendaknya dia berwudhu dahulu. (1: 171 - S.M.)

Bab: Tidurnya Orang Junub Sebelum Mandi

( 163 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Abi Qais: Saya bertanya kepada 'A'isyah tentang shalat witir yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. ('Abdullah bin Abi Qais lalu menceritakan hadis jawaban 'A'isyah itu tentang shalat witir yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW.). Lalu saya berkata, "Bagaimana beliau berbuat pada saat beliau junub? Apakah beliau mandi terlebih dahulu sebelum beliau tidur, ataukah (langsung) tidur sebelum mandi? 'A'isyah menjawab, "Semuanya itu pernah beliau kerjakan." Kadang-kadang beliau mandi, lalu tidur; kadang-kadang beliau berwudhu, lalu tidur." Lalu saya mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan segala urusan." (1: 171 - S.M.)

Bab: Berwudhu bagi Orang Junub Ketika Hendak Tidur atau Makan

( 162 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Apabila Rasulullah SAW. sedang junub, lalu beliau hendak makan atau tidur, beliau berwudhu terlebih dahulu, seperti wudhu untuk shalat. (1: 170 - S.M.)

Friday 28 September 2012

Bab: Laki-Laki Mandi - Wajib Bersama Isterinya dalam Satu Bejana

( 161 ) Diriwayatkan dari Mu'adzah, dari 'A'isyah r.a.: Saya sering mandi bersama Rasulullah SAW. dari satu bejana yang diletakkan di tengah-tengah kami, Lalu beliau mendahului saya sehingga saya mengatakan, "Tinggalkanlah untuk saya, tinggalkanlah untuk saya." Mu'adzah berkata, "Keduanya itu sama-sama mandi junub." (1: 176 - S.M.)

Bab: Menutupi Aurat dan Tidak Boleh Telanjang

( 160 ) Diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdillah r.a.: Rasulullah SAW. pernah memindahkan Hajar Aswad ke Ka'bah dengan memakai kain sarung bersama orang-orang Quraisy. Lalu 'Abbas, paman beliau, berkata, "Wahai anak saudaraku! Alangkah baiknya kalau engkau lepaskan kain sarung itu, lalu engkau jadikan sebagai usungan untuk mengangkat batu ini di atas pundak!" Jabir berkata, "Kemudian beliau pun melepaskan kain sarung itu, dan dibuatnya untuk mengusung Hajar Aswad di atas pundak beliau. Tiba-tiba, beliau jatuh saat itu juga dan pingsan. Setelah itu, beliau tidak pernah terlihat telanjang lagi." (1: 184 - S.M.)

Bab: Larangan Melihat Aurat Laki-Laki dan Perempuan

( 159 ) Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki, dan perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan; laki-laki tidak boleh telanjang dalam satu kain dengan laki-laki lainnya, demikian pula dua orang perempuan tidak boleh telanjang dalam satu kain." (1: 183 - S.M.)

Bab: Mandi Junub Sendirian dan Melindungi Diri dari Pandangan Orang

( 158 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Muhammad Rasulullah SAW.: (Dia menyebutkan beberapa hadis, di antaranya), beliau bersabda, "Bani Israil biasa mandi telanjang sehingga sebagian dari mereka memandang aurat sebagian lainnya, sedangkan Nabi Musa a.s. biasa mandi sendirian. Kemudian mereka berkata, "Demi Allah, tak ada yang menghalangi Musa untuk mandi bersama kita, kecuali karana dia mempunyai penyakit (hernia)." Pada suatu ketika, Musa pergi mandi, sedangkan pakaiannya diletakkan di atas batu, lalu batu itu lari membawa pakaian Musa, Musa pun mengejarnya dengan sekuat tenaganya seraya berkata, "Bajuku wahai batu! Bajuku wahai batu!" sehingga Bani Israil melihat aurat Musa dan mereka berkata, "Demi Allah, Musa tidak terkena penyakit apa pun." Waktu itu batu tersebut berdiri sehingga Musa melihat kepalanya. Musa mengambil pakaiannya dan memukul batu itu." Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, pada batu itu terdapat enam atau tujuh bekas pukulan Musa." (1: 183 - S.M.)

Thursday 27 September 2012

Bab: Mandi Bertiraikan Kain

( 157 ) Diriwayatkan dari Ummu Hani' binti Abi Thalib r.a.: Sewaktu tahun Fathu Makkah (Penaklukan Makkah), dia pergi mendatangi Rasulullah SAW. yang saat itu sedang berada di bukit Makkah. Beliau waktu itu sedang mandi, sedangkan Fathimah (putri beliau) menutupinya. Kemudian beliau mengambil kain dan berkemul dengannya. Setelah itu, beliau mengerjakan shalat dhuha delapan rakaat. (1: 183 - S.M.)

Wednesday 26 September 2012

Bab: Ukuran Mandi Junub

( 156 ) Diriwayatkan dari Abu Salamah bin 'Abd Al-Rahman1: Saya pernah pergi ke rumah 'A'isyah r.a. bersama saudara sesusuannya. Lalu saudaranya itu bertanya kepadanya tentang mandi Rasulullah SAW. karena junub. Untuk itu, 'A'isyah meminta air seukuran satu gantang, lalu dia mandi di balik tabir antara kami dan dia. Lalu dia menuangkan air di atas kepalanya sebanyak tiga kali. Abu Salamah berkata, "Istri-istri Nabi SAW. memperpendek rambut mereka (sesudah wafat Nabi SAW.) sehingga rambut mereka tidak melampaui telinga2." (1: 176 - S.M.)
__________
(1) Abu Salamah ini anak saudara sesusu 'A'isyah karena dia anak susu Ummi Kaltsum, putri Abu Bakar Shiddiq r.a., sedangkan saudara sesusu 'A'isyah ini bernama 'Abdullah bin yazid.  Syarh Shahih Muslim,  Al-Nawawi IV, 4.
(2) Istri-istri Rasulullah SAW. memperpendek rambut mereka sampai tidak melampaui telinga. Kemungkinan besar, hal itu dilakukan sesudah wafat beliau karena tidak perlu berhias lagi untuk menghormati suami mereka (Nabi SAW.) dengan rambut panjang.

Monday 24 September 2012

Bab: Cara Mandi Junub

( 155 ) Diriwayatkan dari Maimunah r.a., isteri Nabi SAW.: Saya menyiapkan air kepada Rasulullah SAW. untuk janabah. Kemudian beliau mencuci kedua telapak tangan sebanyak dua atau tiga kali, lalu memasukkan tangannya ke dalam bejana, kemudian beliau menuangkan air itu pada kemaluannya dan mencucinya dengan tangan kiri beliau, lalu menepuk tanah dengan tangan kiri itu, terus menggosoknya kuat-kuat. Setelah itu, beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudia beliau menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali, setiap kali tuangan itu sepenuh telapak tangannya saja. Setelah itu, beliau membasuh seluruh badan beliau, kemudia beliau pindah dari tempat itu, dan beliau mencuci kedua kakinya, kemudian saya memberi sapu tangan (handuk), tetapi beliau menolak." (1: 175 - S.M.)

Saturday 22 September 2012

Bab: Wanita Mimpi Bersetubuh Sebagaimana Laki-Laki sehingga Mengeluarkan Air Mani dan Wajib Mandi

( 154 ) Diriwayatkan dari Ishaq (bin Abi Thalhah), dari Anas: Ummu Sulaim, nenek Ishaq, pernah datang menemui Rasulullah SAW., lalu dia bertanya, saat itu 'A'isyah berada di samping beliau, "Wahai Rasulullah, bisakah terjadi bagi perempuan keluar mani karena mimpi sebagaimana yang terjadi kepada laki-laki?" Lalu 'A'isyah berkata, "Wahai Ummu Sulaim, celakalah kamu, kamu membuat orang-orang perempuan malu." Lalu beliau bersabda kepada 'A'isyah, "Bahkan, kamu itulah yang celaka. Ya, perempuan itu wajib mandi kalau setelah bangun mendapatkan air maninya." (1: 171 - S.M.)

Bab: 2 - Dihapuskannya Hukum Mandi (hanya) karena Keluarnya Air Mani dan Diwajibkannya Mandi karena Bertemunya Dua Kemaluan yang Telah Dikhitan

( 153 ) Diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdillah, dari Ummu Kaltsum, dari 'A'isyah r.a. (isteri Nabi SAW.): Sesungguhnya, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang seorang laki-laki yang bersetubuh dengan isterinya, lalu dia tidak sampai keluar air mani, apakah kedua suami isteri itu wajib mandi? Waktu orang itu bertanya, 'A'isyah sedang duduk di dekat beliau. Kemudian Rasulullah SAW. menjawab, "Sesungguhnya, aku benar-benar pernah melakukan hal itu, aku dan ini ('A'isyah), kemudian kami berdua mandi." (1: 187 - S.M.)

Bab: 1 - Dihapuskannya Hukum Mandi (hanya) karena Keluarnya Air Mani dan Diwajibkannya Mandi karena Bertemunya Dua Kemaluan yang Telah Dikhitan

( 152 ) Diriwayatkan dari Abu Musa r.a.: Sekelompok dari orang-orang Muhajirin dan Anshar berselisih paham tentang hukum wajib mandi bagi orang yang berhenti dari bersetubuh sebelum keluarnya air mani. Orang-orang Anshar berkata, "Yang wajib mandi hanya karena keluarnya air mani." Orang-orang Muhajirin berkata, "Tidak, wajib mandi apabila sudah bercampur walaupun belum keluar air mani." Lalu saya berkata, "Biarlah saya yang akan menyelesaikan persoalan ini." Kemudian saya pergi mendatangi 'A'isyah. Setelah saya mendapat izin untuk menghadap kepadanya, saya berkata, "Wahai Ummul Mukminin, sesungguhnya, saya ingin menanyakan sesuatu kepada engkau, tetapi saya merasa malu." 'A'isyah menjawab, "Janganlah kamu merasa malu untuk bertanya kepadaku, bertanyalah sebagaimana engkau bertanya kepada ibu kandungmu karena aku ibumu." Saya bertanya, "Apakah yang mewajibkan mandi?" Dia menjawab, "Sungguh, engkau bertanya kepada ahlinya, Rasulullah SAW. bersabda, 'Apabila seorang laki-laki telah duduk di atas istrinya, dan kemaluan yang telah dikhitan menyentuh kemaluan yang telah dikhitan, maka wajib mandi."' (1: 187 - S.M.)

Bab: Wajib Mandi karena Keluarnya Air Mani

( 151 ) Diriwayatkan dari 'Abd Al-Rahman bin Abi Sa'id Al-khudri, dari ayahnya: Pada hari Senin, saya pergi ke Quba' bersama Rasulullah SAW.; setelah kami sampai di Bani Salim, Rasulullah SAW. berhenti di pintu rumah 'Itban dan berteriak memanggilnya; 'Itban keluar sambil menghela kainnya. Rasulullah SAW. bersabda, "Kita telah menjadikan orang ini tergesa-gesa." lalu 'Itban berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah hukum orang yang sedang bersetubuh dengan isterinya, lalu dia tergesa-gesa berhenti sebelum keluar air mani? Wajibkah dia mandi?"  Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya, diwajibkannya mandi (hanya) karena keluarnya air mani." (1: 185 - S.M.)

Wednesday 19 September 2012

Bab: Barang Siapa Merasakan Sesuatu Ketika Shalat

( 150 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang merasakan sesuatu di perutnya, lalu dia ragu, apakah telah keluar sesuatu dari dalamnya atau tidak, janganlah dia keluar dari masjid (mambatalkan shalatnya) sehingga dia mendengar bunyi atau mendapatkan baunya." (1: 190 - S.M.)

Bab: 2 - Dihapusnya Kewajiban Wudhu Setelah Memakan Makanan yang Dimasak dengan Api

( 149 ) Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas r.a. bahwa Nabi SAW. pernah meminum susu, kemudian beliau meminta diambilkan air, lalu beliau berkumur-kumur dan bersabda, "Susu itu berlemak." (1: 188 - S.M.)

Bab: 1 - Dihapusnya Kewajiban Wudhu Setelah Memakan Makanan yang Dimasak dengan Api

( 148 ) Diriwayatkan dari Ja'far bin 'Amr bin Umayyah Al-Dhamri, dari ayahnya, bahwa dia melihat Rasulullah SAW. mengerat daging bahu kambing, lalu memakannya. Setelah itu, sampailah panggilan shalat, beliau berdiri dan meletakkan pisaunya, kemudian mengerjakan shalat tanpa berwudhu lagi. (1: 188 - S.M.)

Bab: Berwudhu karena memakan Makanan yang Dimasak dengan Api

( 147 ) Diriwayatkan dari 'Umar bin 'Abd Al-'Aziz r.a.: 'Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh bercerita kepadanya bahwa dia pernah mendapatkan Abu Hurairah berwudhu di masjid lalu berkata, "Sesungguhnya, saya berwudhu karena saya memakan beberapa potong keju. Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Berwudhulah kamu setelah memakan makanan yang dimasak dengan api."' (1: 187 - S.M.)

Tuesday 18 September 2012

Bab: Berwudhu Setelah Memakan Daging Unta

( 146 ) Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah r.a.: Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW., "Apakah saya harus berwudhu karena memakan daging kambing?" Beliau menjawab, "Kalau kamu mau, berwudhulah; kalau tidak mau, tidak usah." Orang itu bertanya lagi, "Apakah saya harus berwudhu karena memakan daging unta?" Beliau menjawab, "Ya, berwudhulah karena memakan daging unta." Orang itu bertanya lagi, "Bolehkah saya mengerjakan shalat di kandang kambing?" Beliau menjawab, "Ya, boleh." Orang itu bertanya lagi, "Bolehkah saya mengerjakan shalat di tempat unta menderum?" Beliau menjawab, "Tidak boleh!" (1: 189 - S.M.)

Monday 17 September 2012

Bab: Tidur dengan Posisi Duduk Tidak Membatalkan Wudhu

( 145 ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Suatu ketika, shalat jamaah diserukan, tetapi Rasulullah SAW. sedang berdialog dengan seorang laki-laki (dan dalam hadis 'Abd Al-Warits, ... dan Nabi Allah SAW. sedang berdialog dengan seorang laki-laki) dan tidak segera mengerjakan shalat sehingga para sahabat beliau tertidur (dan dalam hadis Syu'bah, beliau cukup lama berdialog dengannya sehingga para sahabat tertidur). Setelah itu, beliau datang lalu (langsung) mengerjakan shalat mengimami mereka." (1: 196 - S.M.)

Bab: Tentang Mencuci Bekas Mazi dan Berwudhu Setelahnya

( 144 ) Diriwayatkan dari 'Ali r.a.: Saya orang yang sering keluar air mazi, Saya merasa malu untuk bertanya kepada Nabi SAW. tentang hukum itu karena saya selaku menantu beliau. Oleh karena itu, saya menyuruh Miqdad bin Aswad (untuk menanyakan hal itu kepada beliau). Kemudian Miqdad menanyakannya kepada beliau. Beliau menjawab, "Hendaknya dia ('Ali) mencuci kemaluannya (saja) lalu berwudhu." (1: 169 - S.M.)

Bab: Doa Sesudah Wudhu

( 143 ) Diriwayatkan dari 'Uqbah bin 'Amir r.a.: Kami mempunyai tugas menggembala unta; setelah sampai pada giliran saya, saya pulangkan unta itu pada malam hari ke kandangnya. Setelah itu, saya pergi menemui Rasulullah SAW. yang tengah berdiri sambil berbicara kepada orang-orang, dan saya ingat sabda beliau itu, "Setiap Muslim yang berwudhu dengan baik, lalu berdiri mengerjakan shalat sunnah dua rakaat dengan khusyuk, wajiblah surga baginya." Lalu saya berkata, "Alangkah baiknya kalimat ini." Tiba-tiba ada seseorang di depan saya berkata, "Kalimat yang sebelum itu lebih baik lagi." Setelah saya lihat, orang itu ternyata 'Umar r.a. Dia berkata, "Sungguhnya, saya telah melihat engkau sewaktu engkau datang tadi." Kemudian 'Umar berkata, "Beliau bersabda, 'Seseorang yang berwudhu dengan sempurna, lalu mengucapkan doa berikut ini, 'Asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh - aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya maka dibukakanlah baginya pintu surga yang delapan, serta dipersilakan baginya untuk memasuki pintu mana saja yang dia kehendaki."' (1: 144 - S.M.)

Bab: Tentang Mengerjakan Beberapa Kali Shalat dengan Satu Kali Wudhu

( 142 ) Diriwayatkan dari Buraidah r.a.: Nabi SAW. mengerjakan beberapa kali shalat dengan sekali wudhu pada masa Fathu Makkah (Penaklukan Kota Makkah), dan beliau mengusap bagian atas khuff.  Lalu 'Umar berkata kepada beliau, "Sungguh, pada hari ini engkau berbuat sesuatu yang belum pernah engkau perbuat sebelumnya." Kemudian beliau bersabda, "Memang, aku sengaja berbuat demikian wahai Umar!" (1: 160 - S.M.)

Bab: Mengusap Penutup Kepala

( 141 ) Diriwayatkan dari Bilal r.a.: Rasulullah SAW. mengusap bagian atas khuff dan penutup kepala. (1: 159 - S.M.)

Bab: Mengusap Ubun-Ubun dan Serban

( 140 ) Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu'bah r.a.: Dalam suatu perjalanan, Rasulullah SAW. pernah tertinggal dan saya juga tertinggal bersamanya. Saat itu beliau pergi membuang hajat. Setelah beliau selesai buang hajat, beliau bertanya, "Apakah kamu membawa air?" Lalu saya mengambil bejana berisi air untuk beliau. Kemudian beliau membasuh kedua telapak tangan dan muka beliau. Setelah itu, beliau hendak menyelakan kedua lengan hasta beliau, tetapi pergelangan jubah beliau sempit karena kekecilan. Oleh karena itu, beliau mengeluarkan tangannya dan melepaskan jubah beliau itu dan meletakkannya di atas bahu beliau. Setelah itu, beliau membasuh kedua lengan (hasta) dan menyapu ubun-ubun bagian atas serban dan khuff  beliau. Kemudian beliau menunggangi untanya lagi dan saya pun menunggangi unta saya sehingga kami sampai di suatu kaum yang sedang mengerjakan shalat berjamaah. Saat itu shalat diimami oleh 'Abd Al-Rahman bin 'Auf, mereka telah mengerjakan shalat satu rakaat. Setelah 'Abd Al-Rahman bin 'Auf merasa bahwa di belakangnya ada Nabi SAW., dia mundur ke belakang, tetapi beliau memberi isyarat kepadanya agar tetap meneruskan shalatnya dan menjadi imam mereka. Setelah 'Abd Al-Rahman bin 'Auf mengucapkan salam, beliau berdiri dan saya pun berdiri, kemudian kami menambah lagi rakaat yang tertinggal."(1: 159 - S.M.)

Bab: Masa Mengusap Khuff

( 139 ) Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani': "Saya pernah mendatangi 'A'isyah r.a. dan bertanya kepadanya tentang mengusap bagian atas  khuff. Dia menjawab, "Bertanyalah kepada 'Ali bin Abi Thalib karena dia biasa pergi bersama Rasulullah SAW." Kemudian kami bertanya kepada 'Ali. Dia berkata, "Rasulullah SAW. memberi waktu tiga hari-tiga malam untuk orang musafir, dan satu hari-satu malam untuk orang yang menetap." (1: 160 - S.M.)

Sunday 16 September 2012

Bab: 3 - Mengusap Khuff

( 138 ) Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu'bah r.a.: Pada suatu malam, saya pernah bersama Nabi SAW. dalam suatu perjalanan. Beliau berkata kepada saya, "Apakah engkau membawa air?" Saya menajawab, "Ya." Lalu beliau turun dari kenderaan beliau, kemudian berjalan bersembunyi ke tempat yang gelap. Setelah itu, beliau datang. Saya menuangkan air untuk beliau, lalu beliau membasuh muka, sedangkan beliau memakai jubah wol. Beliau tidak bisa mengeluarkan kedua lengannya dari jubahnya, lalu beliau mengeluarkan kedua lengannya dari bawah jubahnya. Kemudian beliau membasuh kedua lengannya dan mengusap kepalanya. Setelah itu, saya menunduk ingin membukakan kedua khuff beliau, tetapi beliau berkata, "Biarkanlah, karena aku masukkan kedua kaki ke dalamnya dalam keadaan suci." Lalu beliau mengusap bagian atasnya." (1: 158 - S.M.)

Bab: 2 - Mengusap Khuff

( 137 ) Diriwayatkan dari Abu Wa'il: Abu Musa sangat ketat dalam hal kencing. Dia biasanya buang air kecil di dalam sebuah botol dan berkata, "Sesungguhnya, Bani Israil, kalau kulit mereka terkena kencing, dipotong dengan gunting." Abu Hudzaifah berkata, "Sungguh, saya yakin bahwa sahabat engkau (Nabi SAW.) tidak seketat itu karena saya benar-benar ingat ketika berjalan bersama Rasulullah SAW. Ketika itu beliau mendatangi tempat pembuangan kotoran di belakang kebun suatu kaum, beliau berdiri seperti sebagian kaum, kemudian beliau kencing. Oleh karena itu saya menjauh ke belakang, namun beliau memanggil saya, lalu saya pun pergi mendatangi beliau dan berdiri berdiri di belakang beliau sampai selesai." Dalam riwayat lain, dia menambahkan, "lalu beliau berwudhu dan mengusap bagian atas khuff beliau." (1: 157 - S.M.)

Saturday 15 September 2012

Bab: 1 - Mengusap Khuff

( 136 B ) Diriwayatkan dari Hammam: Jarir r.a. pernah buang air kecil. Setelah itu, dia berwudhu dan mengusap bagian atas khuff (kaus kaki yang terbuat dari kulit)-Nya. Lalu dia ditanya, "Apakah engkau melakukan begini?" Jawabnya, "Ya, saya melihat Rasulullah SAW. buang air kecil, lalu beliau berwudhu dan mengusap bagian atas khuff beliau." A'masy berkata, "Ibrahim berkata, 'Hadis ini membuat mereka keheranan karena Jarir masuk Islam sesudah turunnya Surah Al-Ma'idah."' (1: 156 - S.M.)

Bab: Ukuran Air Mandi dan Air Wudhu

( 136 A ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Nabi SAW. biasa berwudhu dengan air sebanyak satu gantang, dan mandi dengan satu gantang sampai lima gantang." (1: 177 - S.M.)

Bab: Barang Siapa Meninggalkan Anggota Wudhu, Dia Harus Mengulangi Lagi Wudhunya

( 135 ) Diriwayatkan dari Jabir r.a.: 'Umar bin Khaththab r.a. memberitahukan kepada saya bahwa ada seorang laki-laki berwudhu, sedangkan kakinya tidak terbasuh seluas kuku dan terlihat oleh Nabi SAW., lalu beliau bersabda, "Kembalilah, lalu perbaikilah wudhumu!"Kemudian orang itu kembali dan mengerjakan shalat." (1: 148 - S.M.)

Bab: Batas Kesempurnaan Perhiasan Seorang Mukmin Sesuai dengan Batas Kesempurnaan Wudhunya

( 134 ) Diriwayatkan dari Abu Hazim r.a.: Saya pernah berada di belakang Abu Hurairah r.a. sewaktu dia sedang berwudhu untuk mengerjakan shalat. Dia memanjangkan pembasuhan tangannya sampai ke ketiaknya. Lalu saya mengatakan kepadanya, "Wudhu macam apakah ini wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah r.a. menjawab, "Wahai Bani Farrukh2, kamu ada di sini? Andaikan saya mengetahui bahwa kamu di sini, tentu saya tidak akan berwudhu dengan cara begini. Saya mendengar kekasih saya (Nabi SAW.) bersabda, 'Batas kesempurnaan perhiasan seorang Mukmin (pada hari kiamat) adalah sesuai dengan batas kesempurnaan wudhunya."' (1: 151 - S.M.)

Bab: Menyempurnakan Wudhu pada Waktu-Waktu Segan

( 133 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapukan dosa dan mengangkat derajatmu?" Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Menyempurnakan wudhu pada waktu-waktu segan, memperbanyak pergi ke masjid, dan menunggu waktu shalat setelah mengerjakan shalat yang pertama, itulah sebaik-baik kendalimu." (1: 151 - S.M.)

Bab: 3 - Barang Siapa Menyempurnakan Wudhunya

( 132 ) Diriwayatkan dari 'Utsman r.a.: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian pergi mengerjakan shalat fardu bersama orang-orang, atau bersama jamaah, atau di masjid maka Allah mengampuni dosa-dosanya."

Bab: 2 - Barang Siapa Menyempurnakan Wudhunya

( 131 ) Diriwayatkan dari Humran: Utsman r.a. berkata, "Rasulullah SAW. bersabda, 'Barang siapa menyempurnakan wudhunya sebagaimana yang telah diperintahkan Allah Ta'ala  kepadanya maka shalat-shalat yang telah diwajibkan itu menjadi penebus dosa yang ada di antara shalat-shalat itu."' (1: 143 - S.M.)

Bab: 1 - Barang Siapa Menyempurnakan Wudhunya

( 130 ) Diriwayatkan dari Humran, 'Utsman bin 'Affan: 'Utsman pernah meminta air wudhu. Lalu dia berwudhu, dia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, lalu berkumur-kumur dan membersihkan hidungnya (dengan memasukkan dan mengeluarkan air ke dalamnya), kemudian membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai sikunya tiga kali, kemudian membasuh tangan kirinya sampai sikunya tiga kali pula, kemudian mengusap kepalanya, membasuh kaki kanannya sampai kedua mata kakinya tiga kali. Setelah itu, membasuh kakinya yang kiri sampai kedua mata kakinya tiga kali pula. Setelah itu, dia berkata, "Saya melihat Rasulullah SAW. berwudhu sebagaimana saya berwudhu ini, lalu Rasulullah SAW. bersabda, 'Barang siapa berwudhu sebagaimana wudhuku ini, lalu dia mengerjakan shalat dua rakaat dengan khusyuk maka diampuni dosanya yang telah berlalu.''' Ibn Syihab berkata, "Ulama kita berkata, 'Begitulah wudhu seseorang yang paling sempurna untuk shalatnya."' (1: 141 - S.M.)

Friday 14 September 2012

Bab: 2 - Cemerlangnya Muka dan Tangan karena Kesempurnaan Wudhu

( 129 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. pernah mendatangi pekuburan, lalu beliau mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin; wainna insya Allahu bikum lahiqun - semoga kesejahteraan tetap atas kalian wahai penduduk perkampungan kaum Mukmin; sungguh, insya Allah, kami nanti akan menyusul kalian. Aku senang sekali jika dapat berjumpa dangan saudara-saudara kita." Para sahabat bertanya, "Bukankah kami ini saudara engkau wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kalian itu sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah orang-orang yang belum datang." Para sahabat bertanya lagi, "Bagaimana engkau bisa mengenali umatmu yang belum datang wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kalau seorang laki-laki mendapatkan kuda yang putih mukannya itu berada di tengah-tengah kelompok kuda yang hitam pekat, bukankah orang itu dapat mengenali kudanya?" Para sahabat menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Begitu pula mereka akan datang pada hari kiamat nanti dengan wajah dan tangan yang cemerlang karena wudhunya; sedangkan aku akan mengiringi mereka ke telaga. Ketahuilah, akan ada beberapa orang yang akan diusir dari telagaku, sebagaimana diusirnya unta yang tersesat. Lalu kupanggil mereka, 'Marilah ke sini!' Akan tetapi, dikatakan, 'Mereka itu telah murtad dari agamanya sesudah engkau wafat.' Kemudian aku mengatakan, 'Enyahlah kalian jauh-jauh dari sini!''' (1: 150 - S.M.)

Bab: 1 - Cemerlangnya Muka dan Tangan karena Kesempurnaan Wudhu

( 128 ) Diriwayatkan dari Nu'aim bin 'Abdillah Al-Mujmir r.a.: Saya melihat Abu Hurairah r.a. berwudhu, dia mencuci mukanya dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mencuci tangan kanannya sampai ke lengan atasnya, demikian pula tangan kirinya sesudahnya itu, kemudian mengusap kepalanya, mencuci kaki kanannya sampai ke betisnya, kemudian kaki kirinya sampai ke betisnya. Setelah itu, dia berkata kepada saya, "Demikianlah saya melihat Rasulullah SAW. berwudhu." Lalu dia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Kamu adalah orang-orang yang cemerlang muka dan tangannya nanti pada hari kiamat karena wudhu yang sempurna. Oleh karena itu, barang siapa mampu, hendaknya dia memperpanjang cemerlang muka dan tangannya." (1: 149 - S.M.)

Thursday 13 September 2012

Bab: 2 - Mengembuskan Air dari Hidung

( 127 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW. bersabda, "Apabila di antara kalian bangun dari tidurnya, hendaklah mengembuskan air dari hidungnya tiga kali karena setan bermalam di pangkal lubang hidung." (1: 146 - 147 - S.M.)

Bab: 1 - Mengembuskan Air dari Hidung

( 126 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila di antara kalian berwudhu, hendaklah menghirup air dengan hidungnya, kemudian mengembuskannya keluar." (1: 146 - S.M.)

Wednesday 12 September 2012

Bab: Cara Wudhu Rasulullah SAW.

( 125 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Al-Anshari r.a., sahabat Rasulullah SAW., bahwa pernah dikatakan kepadanya, "Berwudhulah kamu seperti wudhu Rasulullah SAW.!" Kemudian dia meminta bejana air; dia menuangkan air ke kedua tangannya dan mencucinya tiga kali. Setelah itu, dia memasukkan tangannya untuk mengambil air, lalu berkumur-kumur dan menghirup air ke hidungnya dengan sebuah telapak tangannya tiga kali; dimasukkan lagi tangannya untuk mengambil air lagi, dia mencuci mukanya tiga kali; dimasukkan lagi tangannya untuk mengambil air dan mencuci kedua tangannya sampai kedua sikunya dua kali-dua kali; dimasukkan lagi tangannya ke dalam bejana dan dikeluarkan lagi. Setelah itu, dia mengusap kepalanya dari muka ke belakang dengan kedua tangannya; dia mencuci kedua kakinya sampai kedua mata kakinya. Setelah itu, dia berkata, "Demikianlah wudhu Rasulullah SAW." (1: 145 - S.M.)

Tuesday 11 September 2012

Bab: Memulai dengan Bagian yang Kanan dalam Bersuci dan Lainnya

( 124 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Sungguh, Rasulullah SAW. senang sekali memulai dari sebelah kanan dalam bersuci, bersisir rambut, dan bersandal." (1: 155 - 156 S.M.)

Bab: 2 - Tentang Ber-siwak Ketika Wudhu

( 123 ) Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a.: Apabila memasuki rumah, Nabi SAW. memulai dengan ber-siwak. (1: 152 - S.M.)

Bab: 1 - Tentang ber-siwak Ketika Wudhu

( 122 ) Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas r.a. bahwa dia pernah bermalam di rumah Nabi SAW. Dia melihat Nabi SAW. bangun pada akhir malam, terus keluar memandang ke langit sambil membaca ayat dalam Surah Ali Imran, Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." 1 Setelah itu, beliau pulang ke rumah, lalu ber-siwak dan berwudhu. Kemudian beliau berdiri mengerjakan shalat, lalu tidur lagi, kemudian bangun lagi, lalu keluar lagi memandang ke langit dan membaca ayat itu lagi, Setelah itu, beliau pulang, kemudian ber-siwak, berwudhu, dan berdiri mengerjakan shalat. (1: 152 - S.M.)
______________
(1) QS Ali Imran (3): 190 - 191

Sunday 9 September 2012

Bab: Keluarnya Dosa-Dosa Bersama Wudhu

( 121 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu, setelah membasuh mukanya, keluarlah semua dosa yang diperbuat oleh matanya bersama air  wudhunya atau tetesan terakhir dari air wudhunya itu; apabila membasuh kedua tangannya, keluarlah semua dosa yang diperbuat oleh kedua tangannya bersama air wudhunya atau tetesan terakhir dari air wudhunya itu; setelah membasuh kedua kakinya, keluarlah semua dosanya bersama air  wudhunya atau tetesan terakhir dari air wudhunya itu sehingga bersihlah dia dari semua dosa setelah selesai berwudhu." (1: 148 - S.M.)

Bab: Keutamaan Wudhu

( 120 ) Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy'ari r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Bersuci adalah separuh dari iman; membaca 'Alhamdulillah' pahalanya memenuhi timbangan amal; membaca 'Subhanallah' dan 'Alhamdulillah', pahalanya memenuhi langit dan bumi; shalat adalah cahaya; sedekah adalah menjadi bukti; sabar menjadi pelita, dan Al-Quran menjadi pembela bagimu atau lawanmu; semua manusia bekerja untuk kepentingan dirinya, ada yang mempergunakan dirinya untuk berbakti kepada Allah sehingga selamatlah dia dari azab Allah, dan ada pula yang mempergunakan dirinya untuk mengikuti kehendak setan dan hawa nafsunya sehingga dia mencelakakan dirinya sendiri." (1: 140 - S.M.)

Bab: Apabila Anjing Menjilat bejana Kamu, Cucilah Tujuh Kali

( 119 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mughaffal r.a.: Rasulullah SAW. memerintahkan membunuh anjing, lalu beliau bersabda, "Apa urusan manusia dengan Anjing?" Kemudian beliau memberi pengecualian pada anjing pemburu dan anjing penjaga ternak, dan beliau bersabda, "Apabila anjing menjilati bejana kamu, cucilah tujuh kali, dan lumurilah dengan debu untuk yang kedelapan kalinya." Dalam riwayat Yahya bin Sa'id dikatakan, "Dan beliau memberi pengecualian pada anjing penjaga ternak, anjing pemburu, dan anjing penjaga tanaman." (1: 162 - S.M.)

Saturday 8 September 2012

Bab: Kulit Bangkai Menjadi Suci jika Sudah Disamak

( 118 ) Diriwayatkan dari Yazid bin Abi Habib bahwa Abu Al-Khair menceritakan sebuah hadis kepadanya. Dia berkata, "Saya pernah melihat Ibn Wa'lah Al-Saba'i memakai topi kulit berbulu, lalu saya mengusapnya dengan tangan. Kemudian dia bertanya, 'Mengapa engkau mengusapnya?' Saya mengatakan, 'Perkara ini sudah saya tanyakan kepada 'Abdullah bin 'Abbas'. Saya berkata, 'Kami pernah tinggal di Magribi (negara-negara Arab di Afrika utara) bersama bangsa Barbar dan Majusi, lalu kami diberi daging kambing sembelihan mereka, tetapi kami tidak memakan sembelihan mereka, dan mereka memberi kami bejana minuman dari kulit yang diberi semir lemak.' Lalu Ibn 'Abbas r.a. berkata, 'Kami sudah menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW., dan beliau bersabda, 'Jika sudah disamak, ia suci."' (1: 191 - S.M.)

Bab: Memanfaatkan Kulit Bangkai Binatang

( 117 ) Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas r.a.: Maula (hamba sahaya perempuan) Maimunah diberi sedekah berupa seekor kambing. Lalu kambing itu mati. Setelah itu, Rasulullah SAW. lewat. Beliau bersabda, "Mengapa tidak kamu ambil kulitnya, lalu kamu samak supaya dapat diambil manfaatnya?" Mereka menjawab, "Kambing itu sudah menjadi bangkai!" beliau menjawab, "Sesungguhnya, yang diharamkan adalah memakannya." (1: 190 - S.M.)

Bab: Diperbolehkan Beristinja dengan Batu dan Dilarang Beristinja dengan Kotoran Binatang dan Tulang

( 116 ) Diriwayatkan dari Salman r.a.: "Apakah Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu hingga masalah cara buang air?" Salman menjawab, "Ya, beliau melarang kami menghadap kiblat ketika buang air besar atau kecil, beristinja dengan tangan kanan, beristinja kurang dari tiga buah batu, dan beristinja dengan kotoran binatang atau tulang." (1: 154 - S.M.)

Friday 7 September 2012

Bab: Istinja dengan Batu Hendaknya Dilakukan dengan Hitungan Ganjil

( 115 B ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Nabi SAW. bersabda, "Apabila di antara kalian beristinja dengan batu, hendaklah melakukannya dengan hitungan ganjil; dan apabila di antara kalian berwudhu, hendaklah menghirup air ke hidungnya, sesudah itu, hendaklah menyemburkan dari hidungnya." (1: 146 - S.M.)

Thursday 6 September 2012

Bab: Bercebok dengan Air

( 115 A ) Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.: Rasulullah SAW. pernah memasuki kebun dan diikuti oleh seorang bujang yang paling muda di antara kami, yang membawakan tempat air wudhu, lalu diletakkan di dekat pohon bidara. Setelah buang air besar, Rasulullah SAW. mendatangi kami lagi dalam keadaan sudah cebok dengan air. (1: 156 - S.M.)

Bab: Larangan Bersuci dengan Tangan Kanan

( 114 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Abi Qatadah r.a., dari ayahnya: Rasulullah SAW. bersabda. "Janganlah sekali-kali seseorang dari kamu memegang kemaluannya dengan tangan kanannya ketika buang air kecil; janganlah bersuci dengan tangan kanannya; janganlah meniupkan napas ke dalam bejana." (1: 155 - S.M.)

Bab: Menuntaskan dan Melindungi Diri dari Pandangan Manusia Ketika Buang Air Kecil

( 113 ) Diriwayatkan dari ibn 'Abbas r.a.: Rasulullah SAW. pernah melewati dua kubur. Lalu beliau bersabda, "Ketahuilah, kedua orang dalam kubur ini sedang diazab bukan karena suatu perbuatan dosa besar, melainkan yang pertama, dia diazab karena suka mengadu domba, sedangkan yang kedua, dia diazab karena dia tidak melindungi diri dari pandangan manusia pada waktu buang air kecil." Setelah itu, beliau meminta pelepah kurma basah, kemudian dibelah dua dan beliau tancapkan di atas kubur masing-masing. Lalu beliau bersabda, "Mudah-mudahan Allah memperingan azab kedua orang itu selagi pelepah itu belum kering." (1: 166 - S.M.)

Wednesday 5 September 2012

Bab: 2 - Larangan bagi Seseorang untuk Buang Air Kecil di Genangan Air, Kemudian Dia Mandi Darinya

( 112 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Janganlah engkau buang air kecil di air yang tidak mengalir, kemudian engkau mandi dengan air itu." (1: 162 - S.M.)

Bab: 1 - Larangan bagi Seseorang untuk Buang Air Kecil di Genangan Air, Kemudian Dia Mandi Darinya

( 111 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah SAW.: Beliau bersabda, "Janganlah di antara kalian buang air kecil di air yang tidak mengalir, kemudian mandi dengan air itu." (1: 162 - S.M.)

Bab: Diperbolehkan Buang Air menghadap Kiblat jika Berada di dalam Suatu Bangunan

( 110 ) Diriwayatkan dari Wasi' bin Habban: Saya pernah mengerjakan shalat di masjid, saat itu saya melihat 'Abdullah bin 'Umar menyandarkan punggungnya ke arah kiblat. Setelah saya selesai mengerjakan shalat, saya pergi menghampirinya, lalu dia berkata, "Banyak orang berkata, 'Apabila engkau buang air, janganlah menghadap kiblat atau Baitul Maqdis,' tetapi aku pernah memanjat atap suatu rumah dan aku melihat Rasulullah SAW. sedang duduk buang hajat dalam keadaan menghadap Baitul Maqdis." (1: 155 - S.M.)

Tuesday 4 September 2012

Bab: Larangan Menghadap Kiblat Ketika Buang Air Besar dan Kecil

( 109 ) Diriwayatkan dari Abu Ayyub r.a. bahwa nabi SAW. bersabda, "Apabila kamu buang air besar atau buang air kecil, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya, tetapi menghadaplah ke timur atau barat." Abu Ayyub berkata, "Kemudian kami pergi ke negeri Syam, dan kami mendapatkan banyak jamban yang dibangun menghadap kiblat, lalu kami mengubahnya dan memohon ampun kepada Allah." (1: 154 - S.M.)

Bab: Doa Memasuki Jamban

( 108 ) Diriwayatkan dari Anas r.a.: Apabila memasuki jamban, Rasulullah SAW. biasa mengucapkan, "Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari setan laki-laki dan setan perempuan." (1: 195 - S.M.)

Bab: Berlindung dari Pandangan Manusia Ketika Buang Air

( 107 ) Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Ja'far r.a.: Rasulullah SAW. pernah memboncengkan saya di belakang beliau. Saat itu beliau membisikkan sebuah hadis kepada saya, yang belum pernah saya ceritakan kepada seorang pun. Tempat yang paling disenangi oleh Rasulullah SAW. untuk berlindung dari pandangan manusia ketika buang air adalah kebun kurma." (1: 184 - S.M.)

Bab: Larangan Buang Air di Jalan dan di Tempat Berteduh

( 106 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Takutlah kamu menjadi dua macam orang yang terlaknat." Para sahabat bertanya, "Siapakah dua macam orang yang terlaknat itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu orang yang suka buang air di jalan yang biasa dilalui manusia, atau di tempat yang biasa orang berteduh." (1: 156 - S.M.)

Bab: Mencuci Tangan Setelah Bangun Tidur, Sebelum Memasukkannya ke dalam Bejana

( 105 ) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW. bersabda, "Apabila seseorang bangun dari tidurnya, janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana hingga mencucinya tiga kali, karena dia tidak tahu, di mana tangannya itu berada sewaktu dia tidur." (1: 160 - S.M.)

Sunday 2 September 2012

Bab: Allah Tidak Menerima Shalat yang Dikerjakan Tanpa Bersuci

( 104 ) Diriwayatkan dari Mush'ab bin Sa'ad: "Abdullah bin 'Umar pernah menjenguk Ibn 'Amir ketika sedang sakit. Lalu Ibn 'Amir berkata, "Tidakkah engkau mau mendoakan saya kepada Allah wahai Ibn 'Umar?" Ibn 'Umar menjawab, "Sesungguhnya, saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, 'Allah tidak menerima shalat yang dikerjakan tanpa bersuci dan sedekah dari hasil korupsi, sedangkan engkau mantan gubernur di Bashrah (yang tidak terlepas dari perbuatan korupsi)."' (1: 140 - S.M.)

Bab: Tentang Firman Allah 'Azza wa Jalla kepada Adam, "Pisahkanlah Anak Cucumu yang Akan Dikirimkan ke Neraka, 999 Orang dari setiap 1000 Orang!"

( 103 ) Diriwayatkan dari Abu Sa'id r.a.: Rasulullah SAW. bersabda, "Allah berfirman, 'Wahai Adam.' Adam menjawab, 'Saya penuhi panggilan Engkau dengan segala kebahagiaan, dan segala kebaikan ada di tangan-Mu.' Allah menitahkannya, 'Pisahkanlah anak cucumu yang akan dikirimkan ke neraka!' Adam bertanya, 'Berapakah yang akan dikirimkan ke api neraka?' Allah menjawab, 'Dalam setiap seribu orang, yang dikirimkan ke neraka sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.''' Rasulullah SAW. bersabda, "Peristiwa itu akan terjadi, ketika anak kecil menjadi beruban, (dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, dan terlihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras)." Abu Sa'id berkata, "Keadaan yang demikian itu membuat mereka sangat resah." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang bisa menjadi satu di antara seribu orang itu?" Rasulullah SAW. menjawab, "Bergembiralah! Karena dari Ya'jud dan Ma'juj yang seribu, sedangkan dari kamu itulah yang seorang; demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sungguh sangat besar harapanku agar kalian menjadi seperempat penghuni surga." Kemudian kami memuji Allah dan bertakbir kepada-Nya. Lalu beliau bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku sangat berharap agar kalian menjadi sepertiga penghuni surga." Lalu kami memuji Allah dan bertakbir kepada-Nya." Kemudian beliau bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh sangat besar harapanku agar kamu menjadi separuh penghuni surga. Sesungguhnya, perumpamaan kalian dengan umat-umat lain adalah seperti sehelai bulu putih di kulit banteng hitam, atau seperti sebuah selar kaki keledai." (1: 139 - 140 - S.M.)